HN-Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman berkesempatan menjajal mobil listrik yang dipamerkan pada acara Ulang Tahun Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School (Fatihversary 2019), Senin (11/2/2019).
Usai membuka kegiatan Fatihversary 2019 di sekolah tersebut, Aminullah tertarik melihat mobil listrik karya mahasiswa teknik Unsyiah yang dipamerkan tidak jauh dari lokasi acara.
Wali Kota sendiri sempat menyetir mobil ini hingga beberapa meter diatas beton lapangan basket sekolah tersebut.
Aminullah mengapresiasi mobil listrik yang pernah mendapatkan prestasi peringkat empat terbaik di ajang Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) Tahun 2015 yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang-Jawa Timur pada 21-25 Oktober 2015 lalu.
Kata Aminullah, karya tersebut merupakan inovasi dari mahasiswa yang perlu terus didorong agar bisa bergerak ke arah industri.
“Kita perlu mengapreaiasi adik adik mahasiswa, tugas kita tentunya mendorong mereka agar terus berinovasi dan berkarya. Bukan mustahil karya seperti ini bisa menuju ke arah produksi, asal ada kerja keras dan dukungan dari semua pihak,” ujar Aminullah.
Aminullah menilai, dipamerkannya mobil listrik di salah satu sekolah favorit ini menjadi kegiatan positif untuk mendorong para siswa semakin termotivasi untuk terus belajar.
“Dipamerkan disini, Saya pikir sangat bagus untuk menambah semangat belajar pelajar Fatih Bilingual School. Akan memacu mereka untuk terus belajar,” kata Aminullah.
Mobil listrik yang diberi nama Malem Diwa 1.0 ini merupakan karya mahasiswa teknik Unsyiah. Mobil ramah lingkungan ini digerakkan dengan kekuatan battery 48 volt. Ketahanan battery bisa digunakan hingga jarak tempuh 25 KM.
Pertama dibangun pada tahun 2015 yang kemudian disempurnakan pada tahun 2018. Mobil ramah lingkungan ini memiliki kecepatan 30 KM/jam.
Turut menyaksikan Wali Kota menjajal mobil ini, Ketua Yayasan Fatih Indonesia, Surahman Siraid, Kepala Sekolah SMP-SMA Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual Scholl, Sabar Risdasi, Kepala SD Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School, Ade Setyawati, Kabid Pembinaan SMA dan PKLK Disdik Provinsi Aceh, Zulkifli, para guru dan seluruh pelajar Fatih Bilingual School.[]
Usai membuka kegiatan Fatihversary 2019 di sekolah tersebut, Aminullah tertarik melihat mobil listrik karya mahasiswa teknik Unsyiah yang dipamerkan tidak jauh dari lokasi acara.
Wali Kota sendiri sempat menyetir mobil ini hingga beberapa meter diatas beton lapangan basket sekolah tersebut.
Aminullah mengapresiasi mobil listrik yang pernah mendapatkan prestasi peringkat empat terbaik di ajang Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) Tahun 2015 yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang-Jawa Timur pada 21-25 Oktober 2015 lalu.
Kata Aminullah, karya tersebut merupakan inovasi dari mahasiswa yang perlu terus didorong agar bisa bergerak ke arah industri.
“Kita perlu mengapreaiasi adik adik mahasiswa, tugas kita tentunya mendorong mereka agar terus berinovasi dan berkarya. Bukan mustahil karya seperti ini bisa menuju ke arah produksi, asal ada kerja keras dan dukungan dari semua pihak,” ujar Aminullah.
Aminullah menilai, dipamerkannya mobil listrik di salah satu sekolah favorit ini menjadi kegiatan positif untuk mendorong para siswa semakin termotivasi untuk terus belajar.
“Dipamerkan disini, Saya pikir sangat bagus untuk menambah semangat belajar pelajar Fatih Bilingual School. Akan memacu mereka untuk terus belajar,” kata Aminullah.
Mobil listrik yang diberi nama Malem Diwa 1.0 ini merupakan karya mahasiswa teknik Unsyiah. Mobil ramah lingkungan ini digerakkan dengan kekuatan battery 48 volt. Ketahanan battery bisa digunakan hingga jarak tempuh 25 KM.
Pertama dibangun pada tahun 2015 yang kemudian disempurnakan pada tahun 2018. Mobil ramah lingkungan ini memiliki kecepatan 30 KM/jam.
Turut menyaksikan Wali Kota menjajal mobil ini, Ketua Yayasan Fatih Indonesia, Surahman Siraid, Kepala Sekolah SMP-SMA Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual Scholl, Sabar Risdasi, Kepala SD Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School, Ade Setyawati, Kabid Pembinaan SMA dan PKLK Disdik Provinsi Aceh, Zulkifli, para guru dan seluruh pelajar Fatih Bilingual School.[]