Keterangan Foto : Zainuddin saat memantau aliran sungai arakundo pasca banjir Januari 2016
Zainuddin yang juga pernah menjabat sebagai Pimpro ini, kepada habanusantaran.com Sabtu (05/01/2019), Ia mengatakan terkait politik money, Isu yang beredar dan berkembang dikalangan sebahagian masyarakat Ianya tetap tekad pada prinsipnya melawan Politik Uang atau Politik Beli Suara dan mempercayai sepenuhnya kepada masyarakat untuk melawan politik uang.
"Kami untuk memperoleh kepercayaan masyarakat tetap pada prinsip melawan Politik Uang dan Jual Beli Suara, melainkan mengedepankan pembelajaran politik yang santun, visi dan missi yang jelas, ide, program dan gagasan sebagaimana yang tertuang dalam berbagai artikel kami, dalam akun fb kami, (www.facebook.com/bangzai.ah), hal ini kami lakukan demi menumbuhkan nilai-nilai kepercayaan dari kejujuran," ujarnya Zainuddin mantan Pimpro ini.
"Tentu kami harus siap menerima segala resiko yang paling pahit “Tidak Populer dan Tidak Terpilih” itu lebih mulia dan terhormat dari pada kami mendapatkan amanah dengan cara -cara mengorbankan harta benda demi melakukan politik uang atau hanya coba-coba sekedar mengadu nasib,"tegasnya Zainuddin, Pensiunan Pemkab Aceh Timur yang juga pernah menjabat sebagai Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan.
Dikatakannya, Awali suatu cita-cita dibarengi dengan niat yang baik maka akan menghasilkan yang sangat baik pula. Tetapi sebaliknya jika tidak dibarengi dengan niat maka hasilnya juga tidak akan maksimal, bisa saja hanya sekedar biasa-biasa saja.
Zainuddin menambahkan, "Begitu juga tentang Pileg DPR A periode 2019 - 2024 harus dimulai dengan baik, dari kompanye, pemasangan alat peraga kompanye, pelaksanaan pemungutan suatu, pengawasan dari pihak berwenang dari seluruh tahapan. Insya Allah akan memberikan produk yang baik juga, anggota DPR Aceh yang terpilih juga berintegritas, berguna bagi kemajuan bagi suatu wilayah yg diwakilinya,"tutupnya Zainuddin. (Agussalem)