HN-Banda Aceh, Polda Aceh Selasa (18/12) pagi menggelar pelatihan praoperasi Lilin Rencong tahun 2018 di aula Machdum Sakti, Lantai 3 Mapolda Aceh.
Kegiatan itu dibuka Kapolda Aceh Irjen Pol. Drs. Rio S. Djambak yang diwakili Irwasda Polda Aceh Kombes Pol. Erwin Faisal S. E., M. Si dan dihadiri para Pejabat Utama Polda Aceh lainnya.
Sementara peserta pelatihan itu adalah para Kabag Ops, Kasat Lantas dan Kasat Sabhara jajaran Polda Aceh.
Saat pembukaan kegiatan itu Irwasda Polda Aceh didampingi Karo Ops dan Dir Lantas Polda Aceh.
Irwasda dalam kesempatan itu membacakan sambutan tertulis Kapolda Aceh, diantaranya mengatakan pelaksanaan operasi ini mengedepankan satuan tugas pengaturan, pembinaan, penjagaan dan patroli (Turbinjali), satuan tugas keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas), satuan tugas pennyelidikan dan penyidikan serta dengan didukung satgas bantuan operasi, hal ini dimaksudkan dalam rangka terjaminnya keamanan dan kenyamanaan masyarakat serta terwujudnya situasi kamtibmas dan kondisi Kamseltibcarlantas yang aman, lancar dan tertib, baik sebelum, pada saat dan pasca natal 2018 serta tahun baru 2019.
Untuk mencapai hasil maksimal dalam pelaksanaan operasi Kepolisian yang akan kita gelar tersebut, maka terlebih dahulu akan dilakukan pelatihan dan pemantapan kesiap-siagaan personel dalam menghadapi pelaksanaan operasi Lilin 2018 melalui latihan praoperasi yang kita laksanakan pada hari ini, kata Kapolda.
Pelaksanaan latihan praoperasi merupakan suatu langkah yang bertujuan untuk menyamakan persepsi dan cara bertindak sehingga personel yang terlibat di lapangan benar-benar mengerti dan memahami tugas-tugas dan tanggung jawab yang diembannya, kata Kapolda.
Selain itu latihan praoperasi ini juga merupakan aspek manajemen penting yang sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan operasi dalam mencapai tujuan dan target yang telah ditentukan, sebut Kapolda.
Perayaan natal merupakan hari raya umat kristiani yang diperingati setiap tahun pada tanggal 25 Desember, meskipun di Provinsi Aceh dirayakan oleh minoritas umat kristiani, namun hal tersebut tetap menjadi perhatian kita semua selaku warga negara yang menjunjung tinggi nilai kebhinnekaan dan kerukunan antar umat beragama sehingga kebebasan beribadah dalam perayaan natal tersebut dapat berlangsung berlangsung dengan aman, tertib dan lancar, kata Kapolda.
Begitu juga dengan perayaan tahun baru yang merupakan suatu budaya untuk merayakan berakhirnya masa satu tahun dan menandai dimulainya hitungan tahun selanjutnya, kata Kapolda.
Tahun baru selalu dijadikan momen sepesial untuk bereforia oleh sebagian besar masyarakat dunia termasuk Indonesia. Sehingga tempat dan kegiatan yang menjadi titik konsentrasi masyarakat yang ikut menyambut tahun baru menjadi prioritas pengamanan, penjagaan dan pengawalan Kepolisian agar terjaminnya situasi keamanan dan ketertiban yang kondusif, kata Kapolda.
Target prioritas yang menjadi perhatian untuk diamankan meliputi tempat-tempat peribadatan baik gereja, gedung tertentu dan rumah yang dijadikan tempat ibadah, perkantoran, pergudangan dan perumahan yang ditinggal bepergian oleh penghuninya serta tempat-tempat rekreasi/wisata, kata Kapolda.
Kelancaran dan keamanan pelaksanaan dua event tersebut menjadi tanggung jawab kita semua, dengan kepekaan dan kesiapsigaan personel Polri, diharapkan mampu mengeleminir setiap bentuk ancaman, gangguan dan hambatan oleh orang-orang, atau kelompok yang tidak bertanggung jawab yang ingin mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat, kata Kapolda.
Disamping itu, perayaan natal 2018 dan tahun baru 2019 juga akan dibarengi dengan libur panjang, situasi ini akan berdampak pada meningkatnya kesibukan transportasi baik darat, laut dan udara. Arus lalu lintas yang meningkat akan memadati jalan-jalan protokol maupun jalan-jalan alternatif sehingga kemacetan arus lalu lintas serta pelanggaran lalu lintas akan meningkat bahkan dapat berakibat timbulnya kecelakaan lalu lintas, kata Kapolda.
Hal ini tentunya perlu mendapat penanganan yang serius, terutama pelaksanaan pengamanan perayaan natal 2018 dan tahun 2019 juga bersamaan dengan pesta demokrasi pemilu 2019 yang saat ini telah memasuki masa kampanye, kata Kapolda.
Dikatakan Kapolda, melalui pelatihan ini para peserta diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan yang dilandasi penguasaan taktik dan teknik Kepolisian yang profesional serta dapat meningkatkan sinergitas dan memantapkan keterpaduan fungsi operasional Polri dengan unsur terkait lainnya.
Tema yang diangkat dalam pelatihan ini adalah " Melalui pelatihan praoperasi kita tingkatkan profesionalisme Polri dalam pengamanan natal 2018 dan tahun baru 2019 guna memelihara keamanan dan mensukseskan pemilu tahun 2019 di Provinsi Aceh".