Ketua Persatuan Wartawan Indonesia(PWI) Aceh, Aldin, NL(Plt) mengatakan, ketika musibah tsunami 26 Desember 2004 di Aceh, Empat Belas Tahun yang lalu ada sekitar 103 jiwa wartawan termasuk keluarganya, meninggal dunia dan hilang.
Menurutnya, apa yang terjadi 14 Tahun yang lalu menjadi renungan bagi kita semua.
Selain penyerahan santunan anak yatim korban tsunami kepada keluarga wartawan PWI Aceh, juga dilakukan do'a bersama dalam mengenang tragedi 26 Desember 2004, silam, dan dipusatkan dikuburan Massal Ulee Lheue, Kota Banda Aceh.
Hadir dalam Do'a bersama tersebut, Walikota Banda Aceh, H. Aminullah Usman, Kepala Dinas Pendidikan Dayah Kota Banda Aceh, Tgk. Tarmizi, Tokoh Pers Aceh H. Harun Keucik Leumik, Ketua DKP PWI Aceh A.Dahlan TH, Wartawan, serta Ketua dan Pengurus IKWI PWI Aceh.
Dalam kesempatan itu Walikota Banda Aceh, H. Aminullah Usman, menyebutkan tsunami harus dijadikan Refleksi bagi yang masih hidup agar nantinya mampu mengisi kehidupan yang bermanfaat.
Paling tidak, sebut Aminullah Usman, didepan sejumlah wartawan yang hadir kala itu, dengan do'a bersama ini akan menjadi renungan bagi kita semua bahwa Aceh, pernah mengalami tsunami yang dasyat sehingga menelan korban mencapai ratusan ribu jiwa.
"Kita jangan terlena dan teruslah berdoa agar musibah yang pernah terjadi di Aceh ini dijauhkan kepada kita semua." tutup Aminullah Usman.
Selain doa bersama ditempat terpisah, di Aula Gedung PWI Aceh, juga mangadakan tausia, yang disampaikan oleh Ustad Maulana Al Hafiz.(Pri)
