-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Ternyata ini Permasalahan Wabah Lalat Menerjang Kampung Suka Jadi Aceh Tamiang

18 November 2018 | November 18, 2018 WIB | Last Updated 2018-11-18T08:46:04Z


ACEH TAMIANG -- Viral di media sosial terkait permasalahan tentang wabah banyak nya lalat di perkampungan, tim Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI) terjun kelokasi kampung Suka Jadi Kecamatan Rantau Aceh Tamiang,  Sabtu (17/11).

Sekilas cerita dulunya kampung Suka
Jadi Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang dulunya pernah mendapat predikat sebagai kampung Perilaku Hidup Bersih Sehat ( PHBS ) tingkat Nasional pada tahun 2010.

Namun predikat itu hanyalah dongeng belaka, karena perbandingan 2010 dengan 2018 saat ini sangat miris, bayangkan kini predikat itu sudah berganti nama dengan kampung Lalat alias Kampung kumuh yang rawan akan penyakit.

Nama kampung Lalat itu diberikan bukan tanpa alasan, dikarenakan saat ini kampung Suka Jadi diserang wabah lalat dengan jumlah yang sangat banyak.

Kepala Desa Suka Jadi Suripto  memberikan keteranganya kepada tim AWDI DPC Atam bahwa pemberian kampung lalat berdasarkan adanya Kandang-kandang ayam yang dibuat oleh Para Pengusaha di Desa Suka jadi.

“Wabah lalat ini disinyalir dari kandang-kandang pengusaha ternak ayam di kampung saya,” ucap Suripto Sabtu, (17/11)

Menurutnya, sekitar belasan kandang ayam yang terdapat diDesanya kurang diperhatikan sanitasi dan kebersihannya.

“Saat ini tercatat ada tujuh belas kandang dari tiga belas pengusaha ternak ayam di kampung ini. Sudah beberapa kali saya musyawarahkan terkait penanganan wabah lalat ini kepada para pengusaha ternak ayam yang kadang ayamnya ada di kampung ini, namun tidak pernah ada titik temu.

Sampai akhirnya saya bawa permasalahan ini ke Camat, namun tidak ada juga titik temu sampai akhirnya pihak Kabupaten turun ke kampung suka jadi ini melalui perwakilan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan ( DLHK ) Kabupaten Aceh Tamiang tapi sepertinya sampai hari ini juga belum ada solusi untuk mengatasi wabah lalat di kampung yang saya pimpin ini,” terangnya.

“Bukan tidak ada usaha dan Upaya yang saya lakukan untuk mengatasi wabah Lalat ini. Berbagai upaya mediasi baik dari tingkat kampung,kecamatan sampai tingkat kabupaten sudah saya lakukan tapi hasilnya masih nihil,” tambahnya.

Kebijakan tegas terakhir sebagai Datok Penghulu Desa Suka Jadi, ia melarang pengusaha memasukkan bibit ayam sehingga menemukan solusi terbaik.

“Saya meminta kepada pihak perusahaan yang memasok bibit ayam kepada pengusaha ternak ayam ini untuk tidak mengirimkan dan memasukan lagi bibit ayam yang telah panen meskipun sifat hanya sementara sampai kita dapat solusi untuk mengatasi wabah lalat yang sangat meresahkan warga di Suka Jadi ini,” tegasnya. (HEN)

close