-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Terkait Isu Suara Sibreh Hanya untuk Tiga Caleg, Begini Respon Caleg Muda Sibreh

02 Oktober 2018 | Oktober 02, 2018 WIB | Last Updated 2018-10-02T13:47:36Z
HN-Aceh Besar - Sehubungan dengan telah ditetapkan Daftar Calon Tetap (DCT) peserta Pemilu Legislatif 2019, dan telah disahkan kepada setiap calon untuk berkampanye, maka berbagai usaha-usaha semakin giat dilakukan oleh para Calon Legislatif di semua daerah, tidak terkecuali di Aceh Besar.

Beragama trik dan langkah pemenangan yang dilaksanakan oleh caleg, mulai mensosialisaikan diri ke berbagai media informasi, melakukan blusukan, dialog dengan kelompok-kelompok masyarakat, dan lainnya. Semua aktifitas tersebut tentu dalam konteks mengikuti undang-undang yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan pelaksana pemilu, dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum, atau Komisi Independent Pemilihan untuk Aceh dan semua Kabupaten/Kota di Aceh.


Khususnya di Sibreh, Kecamatan Suka Makmur, Aceh Besar, beberapa waktu lalu mencuat isu dikalangan masyarakat Sibreh, bahwa saat ini telah muncul gerakan dari beberapa elemen masyarakat di sana untuk berupaya mengarahkan suara masyarakat Sibreh hanya untuk tiga orang caleg. Menurut informasi yang media ini dapatkan, tiga caleg tersebut adalah caleg yang pernah gagal satu atau dua kali dalam pemilu-pemilu yang telah lalu. Ke tiga caleg tersebut dipandang senior dalam berpolitik, sehingga tokoh masyarakat tadi merasa perihatin, dan perlu didorong agar untuk kali ini berhasil. Padahal, menurut catatan yang diperoleh dari KIP Aceh Besar, ada lebih 20 orang caleg yang berasal dan dari kecamatan ini.


Untuk menelusuri isu tersebut, media ini berusaha mengkonfirmasi kepada Tgk.Irfan Siddiq, salah satu caleg DPRK Aceh Besar yang merupakan putra asli Sibreh, Selasa (02/10/2018) saat ditanya terkait isu tersebut, Tgk Irfan membenarkan bahwa memang ada beberapa tokoh yang telah mengupayakan hal tersebut. Ditanya lebih lanjut apakah ia termasuk ke dalam tiga caleg yang dimaksud, dan bagaimana tanggapan Tgk. Irfan terkait hal ini, ia menjawabnya dengan santai.

"Ya, saya tidak termasuk dalam tiga orang tersebut, dan secara pribadi, saya tidak mempermasalahkan usaha yang telah dilakukan oleh tokoh-tokoh itu, kita hormati usaha mereka, mereka orang tua kita di Sibreh, dan ini merupakan hal yang wajar dalam politik," jawab caleg berseragam PDA ini

Ditanya lebih lanjut, apakah ini tidak merugikannya dan caleg lain ata upaya tersebut, Tgk. Irfan menjawab , " kalau ditanya merugikan, ya jelas ini merugikan kami yang juga mempunyai hak yang sama dengan calon yang dimaksud. Saya memandang ini adalah sebagai upaya yang menghalangi putra putri Sibreh dalam berkarya, dalam berpolitik, dan ini juga merugikan masyarakat secaea tidak.langsung. Karena sejauh yang saya tahu, dalam proses pemilu nantinya, ada banyak tahapan yang harus dilalui oleh caleg, yang paling penting adalah mampu apa tidak caleg ini bersaing dengan sesama caleg dalam internal partainya, kalau dalam internal partainya dia masih kalah saing dengan caleg lain, ni kan posisinya sama juga dengan caleg-caleg Sibreh yang tidak dimasukkan dalam list tiga caleg tadi, inilah yang saat ini belum terbaca oleh masyarakat," tegas Tgk. asal Lambarih ini.

Bagi saya, hendaknya dalam proses pemilu ini, masyarakat diberikan kebebasan yang luas untuk mengenali dan memilih calon wakil rakyat yang disukainya. Jangan sampai ada intervensi dari pihak manapun dalam proses pemilu ini. Jangan kapling-kaplingkan masyarakat Sibreh hanya karena pemilu. Jadi, bagi saya pribadi, persaingan harus sehat, harus jujur, dan apapun hasilnya serahkan kepada Allah, karena jika Allah berkehendak, pasti ada caleg dari Sibreh yang lolos ke DPRK nantinya, "tutupnya.[]
close