-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Pimpinan Oposisi Malaysia Sebut Gempa Palu karena Dosa LGBT

23 Oktober 2018 | Oktober 23, 2018 WIB | Last Updated 2018-10-23T16:44:59Z

HN-International, Pemimpin oposisi Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi, menyuarakan kekhawatiran dan perlunya pengendalian aktifitas kaum lesbian, gay, bisexual dan transgender atau LGBT di Malaysia. Sebab musibah gempa Palu, Sulawesi Tengah, disebutnya karena perilaku menyimpang semacam itu.

"Kita lihat situasi di Malaysia, kami sangat khawatir karena kami tahu bahwa apa yang terjadi di ibu kota Palu baru-baru ini. Wilayah itu diguncang gempa bumi dan tsunami. Dilaporkan sebelumnya ada lebih dari seribu anggota komunitas yang terlibat dalam sebuah aktivitas semacam LBGT. Akibatnya seluruh area itu dihancurkan. Ini adalah hukuman dari Allah," kata Zahid, seperti dikutip dari malaymail.com pada Selasa, 23 Oktober 2018.

Zahid yang berasal dari UMNO, juga mempertanyakan kesuksesan program untuk merehabilitasi kaum LGBT di Malaysia. Sebab data memperlihatkan pada pertengahan tahun ini ada lebih dari seribu LBGT bergabung dalam program-program rehabilitasi.

"Kita harus memastikan Malaysia dan mereka yang menentang LGBT terhindar dari hukuman dari Allah," kata Zahid.

Menanggapi pernyataan Zahid, Menteri Agama Malaysia, Mujahid Yusof Rawa, mengatakan sekitar 1.450 orang dari komunitas LGBT telah secara sukarela berpartisipasi pada program rehabilitasi yang dilakukan pemerintah. Beberapa dari jumlah itu, bahkan sudah kembali ke jalan Islam.

Menurut Mujahid, umat Islam saat ini harus bisa menahan diri menggunakan kejadian di masa lampau sebagai contoh. Sebab dalam Islam diajarkan bahwa seluruh bencana berasal dari Allah dan hanya bisa terjadi atas kehendak-Nya.

Pernyataan Mujahid itu merujuk pada beberapa kisah dalam Quran yang menceritakan suku-suku yang dimusnahkan karena perbuatan dosa mereka. Diantaranya adalah kisah Nabi Luth yang dikirim untuk mengajarkan agama Islam kepada kaum Sodom dan Gomorrah. Kaum Sodom merupakan kelompok masyarakat yang identik dengan kerusakan moral, seperti LGBT. Kaum ini dibinasakan lewat bencana.

sumber : tempo
close