BANDA
ACEH – Kebudayaan Aceh menarik minat turis asal Sudan untuk mempromosikannya ke
dunia internasional. Hal ini diakui oleh wisatawan mancanegara dari Sudan –
Aceh bersama Kedutaan Besar RI Khartoum saat mengunjungi pagelaran Pekan
Kebudayaan Aceh pada 5 – 9 Agustus 2018.
Traveler
Sudan, Ahmed El Badawi Ishaq Badawi, dua wartawati Sudan, May Mohammed Abdel
Gadir dan Fatima Mohamed Osman, bersama tiga rombongan KBRI Khartoum, takjub
dengan objek wisata dan kebudayaan masyarakat Aceh selama lima hari mereka
berada di Banda Aceh dan Sabang.
“Mereka
sangat gembira selama di Aceh. Mereka bilang alamnya masih natural,
masyarakatnya ramah dan sopan,” kata Amiruddin Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Aceh melalui Irmayani Kepala Bidang Nilai Seni dan Budaya.
Irmayani
menceritakan, rombongan famtrip Sudan tiba di Banda Aceh pada tanggal 5
Agustus. Mereka sempat berwisata ke Sabang dan menikmati wisata bahari di sana.
Sedangkan di Banda Aceh, turis dari negara ketiga terbesari di Afrika itu
mengunjungi beberapa objek wisata favorit selain menyaksikan pagelaran budaya
PKA-7 di Taman Sulthanah Safiatuddin.
Pada
Kamis (08/08/18) hari terakhir tour mereka di Aceh, rombongan Sudan sempat
mengunjungi Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh. Perwakilan
Sudan menyerahkan cenderamata berupa replika telor Unta, sementara pihak
Disbudpar Aceh menyerahkan suvenir kupiah meukutob.
“Semua
ingin berfoto dengan suvenir kupiah meukutob. Saat ke toko suvenir tadi siang,
mereka juga tak henti-hentinya berfoto dengan pakaian adat Aceh, bahkan si
Ahmed mengenakan kupiah meukutob dan sarung, ” kata Irmayani usai menerima
Ahmed dan rombongan.
Sementara
itu, Ahmed yang merupakan penulis perjalanan, langsung mem-posting pengalamanya
ke Aceh di blognya. Banyak komentar yang mengatakan takjub dengan keindahan
Aceh.
“Dari
artikel dia, banyak yang penasaran ingin ke Aceh. Ahmed pun mengaku ingin balik
lagi ke Aceh dengan membawa lebih banyak teman,” ungkapnya.
Peserta
famtrip lainnya mengaku menyesalkan hanya lima hari kesempatan dia berada di
Aceh. Dia maunya satu bulan di Serambi Mekkah sehingga bisa mengeksplor Aceh
lebih banyak.
“Kami
akan kembali ke Aceh dan membawa lebih banyak lagi rombongan,” ujar Fahmi bin
Mat Umar, Staf Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Khartoum, kepada Panitia
famtrip Sudan – Aceh.
Kunjungan
peserta famtrip dari Sudan menurut Irmayani adalah sisi baik penyelenggaraan
PKA. Semakin banyak event serupa, kata dia, semakin memberikan dampak positif
kepada masyarakat Aceh.
“Mereka
tidak hanya jalan-jalan, tapi juga belanja suvenir, mencicipi makanan dan
minuman khas Aceh, dan belanja lainnya, sehingga adanya perputaran uang untuk
masyarakat,” tandas Irmayani.[]