Banda Aceh, Pemerintah Aceh bersama Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) Aceh gelar peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2018 yang di selenggarakan di halaman kantor gubernur Aceh, Kamis, (26/7/2018).
Kepala BNNP Aceh Brigjen pol Drs Faisal Abdul Naser MH dalam sambutannya menyampaikan bahwa Indonesia saat ini berada di posisi darurat narkoba, Hal ini disebabkan karena penyalahgunaan dan Peredaran narkotika merupakan kejahatan yang luar biasa.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh BNN pada tahun 2017 di diketahui bahwa angka prevalensi penyalahguna narkoba Provinsi Aceh pada kelompok pelajar dan mahasiswa sebesar 0,5% atau 2 dari 100 pelajar dan mahasiswa.
Lebih lanjut Faisal An menyampaikan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba sudah menjalar ke berbagai lini kehidupan, mulai dari sekolah SD, SMP, SMA bahkan ke kampus bahkan juga sudah masuk ke pesantren-pesantren.
Faisal juga mengharapkan perhatian semua pihak, terutama pemerintah Aceh dan pemerintah kabupaten kota dalam hal mencegah peredaran narkoba ini, yaitu dengan melaksanakan kearifan lokal baik segi agama, budaya dan sejarah.
Faisal juga menyampaikan pencapaian kinerja BNNP Aceh selama 2017 - 2018 BNNP Aceh dengan BNN Pusat dalam upaya P4GN yaitu melakukan pemberantasan dan pemutusan jaringan sindikat narkoba di Aceh, Sabu Sebanyak 552,48 kilogram, ganja 1,87 ton, Ladang Ganja seluas 20 Ha, Ektasi sebanyak 51311 butir, pil Afifat 10000 butir, operasi bersama aparat polda aceh dan terungkap hampir kurang lebih 240 kg.
Plt. Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah kepada media menyebutkan upaya pemberantasan narkoba di Aceh sudah sangat masif dan maksimal, akan tetapi narkoba yang masuk ke Indonesia luar biasa masif, kita tidak bisa mengetahui berapa persis barang yang masuk, tetapi upaya pemberantasan yang begini masif. sudah cukup untuk mengantisipasi begitu besarnya narkoba masuk masuk, karena memang Indonesia menjadi pasar empuk bagi-bagi pelaku pengedar narkoba internasional.
Lanjutnya lagi, untuk memberantas narkoba ini tidak memiliki cara lain, selain pemberantasan narkoba menjadi pekerjaan kita semua elemen seluruh lapisan masyarakat dan benteng terakhir itu ada di di rumah tangga.
Menanggapi pernyataan Plt Gubernur Aceh, Kepala BNNP Aceh Brigjen Pol Faisal AN menyampaikan, pihaknya dalam upaya pemberantasan narkoba masih cukup masih. "kalau permasalahan masih banyak, menurutnya narkoba ini tidak hanya beredar di perkotaan saja, juga beredar daerah lain perdalama di kampung-kampung,"jelasnya.
Dalam hal ini, kepala BNNK, kabid berantasnya, melakukan pemberantasan juga di lakukan secara masif hingga habis narkoba, hal itu tidak mungkin dilakukan, akan tetapi barang yang masuk kesini bahwa narkoba berasal dari tempat lain, jelas faisal AN.