-->

Notification

×

Iklan

Iklan

PDPI Cabang Aceh gelar Pertemuan Ilmiah, Ketua PDPI : Aceh Utara Paling Tinggi Penyakit TBC

07 April 2018 | April 07, 2018 WIB | Last Updated 2018-04-07T16:27:58Z
HN - Banda Aceh, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Aceh melakukan pertemuan Ilmiah Respirasi Aceh (PIRA) V yang berlangsung di Hermes Hotel, Sabtu (7/4/18)

turut hadir dalam kegiatan tersebut Perwakilan Kepala Dinas Kesehatan Aceh, Wakil gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah, Dekan Fakultas Kedokteran Unsyiah dr. Maimun, Kepal Rumah sakit Umum zainal Abidin yang diwakili oleh Wakil Direktur, Ketua PDPI Aceh dr. Teuku Zulfikar, Sp. P(K), FISR

acara tersebut dimulai dari sambutan ketua panitia Ketua PDPI Aceh dr. Teuku Zulfikar, Sp. P(K), FISR dalam sambutannya mengatakan pertemuan ini merupakan pertamuan Ilmiah Respirasi Aceh, ini merupakan pertemuan tahunan bagian paru yang bekerjasama dengan fakultas kedokteran unsyiah, target dari pertemuan ini adalah dokter-dokter baik dokter umum dan dokter paru yang ada di aceh yang berminat dalam ilmu paru, ini merupakan yang ke lima kali.

kegiatan tersebut di buka secara resmi oleh Wakil gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah dalam sambutannya mengatakan dengan kegiatan ini bisa meningkatkan kempuan dokter spesialis paru khususnya, dan juga nova berharap para dokter ini dapat membantu menysukseskan program gubernur Aceh.

sementara itu Ketua PDPI Aceh Teuku Zulfikar dalam konferensi pers usai pembukaan PIRA 5 mengatakan "Kegiatan selama ini kita menjadi pusat pendidikan baru di universitas syiahkuala juga bekerja sama dengan RSUDZA, jadi selama ini tingkat propinsi termasuk penyakit TB itu semakin banyak tiap hari kita terima antara sekitara 10 - 15 orang itu hanya dirumah sakit RSUDZA, dengan komplikasi penyakit Diabetes oleh karena rokok yang memperberat kondisi paru-paru sehingga menimbulkan gangguan penyakit TB, sekarang TB itu sudah di ikuti oleh TBNBA ini TB yang membuat kumannya menjadi resisten dari sebelumnya.

Sementara itu Zulfikar menyatakan penyakit TBC tercatat cukup tinggi terjadi di Kabupaten Aceh Utara.

“Yang tertinggi terjadi di Kabupaten Aceh Utara, dengan 1257 kasus dan yang terendah di Kota Sabang, sebayak 47 kasus,” ujar zulfikar

Sementara Ketua Pokja Tuberkulosis Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Dr.Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K), juga menyampaikan hal yang serupa terkait penyakit TB di Indonesia yaitu menduduki peringkat ke-2 di dunia dalam jumlah kasus tuberkulosis (TB).

menurutnya secara nasional nasional tahun 2016  Provinsi Aceh menunjukkan sebagai urutan ke-12 jumlah kasus terbanyak.

“Indonesia memiliki 3 permasalahan sekaligus terkait TB yaitu TB itu sendiri, TB multidrug resistant (MDR) atau kebal obat, serta TB dengan infeksi human immunodeficiency virus (HIV),” tutupnya.[ip]
close