HN-Banda Aceh, Ketua Persatuan Olahraga biliar Seluruh Indonesia (POBSI) kota Banda Aceh, T Sahlan Raja Cut, merekomendasikan Surat Keputusan Club (SK-Club) dan membuka turnamen biliar yang digelar Rockie Club, di Rumah Master Club, jalan Kartini Peunayong Banda Aceh, (31/3/2018)
Usai penyerahan SK Club, dan membuka turnamen Biliar tersebut, Sahlan mengatakan turnamen yang digelar Club Rockie ini merupakan ajang silaturahmi terhadap club-club Biliar yang ada di kota Banda Aceh
Lanjut Sahlan, Rockie Club merupakan Club Biliar kedua direkomendasikan oleh POBSI kota Banda Aceh, setelah Master Club.
Untuk itu dia berharap dengan direkomendasikannya Club ini nantinya akan hadir club -club lainnya, sehingga Cabang olahraga (Cabor) Biliar di Banda Aceh kedepannya akan bisa lebih baik dan melahirkan atlit -atlit yang berkualitas. Sehingga mampu bersaing serta mengikuti berbagai turnamen kejuaraan dan menjuarai disetiap event -event yang dilaksanakan baik ditingkat daerah, nasional bahkan internasional.
Sementara itu ketidak ikut sertanya Cabor Biliar ke ajang Pekan Olah Raga Daerah (PORA) tahun 2018, Sahlan mengatakan karena Cabor ini tidak mencukupi kuorum. Artinya, Cabor Biliar di seluruh Aceh baru mencapai 9 kabupaten/kota, yakni diluar yang telah ditetapkan KONI minimal 12 kuorum. Dia sangat berharap dukungan dan pembinaan dari pemerintah Aceh, terhadap Cabor Biliar ini, serta perhatian POBSI Pengprov Aceh, sehingga kedepannya Cabor Biliar bisa mengikuti PORA dan bisa mendapatkan dana pembinaan.
Alhamdulillah berkat teman-teman pengurus POBSI kota Banda Aceh, Cabor ini sudah ada perkembangan. Salah satunya pernah mengikuti kejuaraan nasional dan mendapatkan medali perak yang merupakan atlit binaan POBSI Banda Aceh, yakni Iwan Saga, tahun 2010 lalu, serta kejurnas di Medan, pada 2011 dan kejurnas di Cikarang tahun 2017," jelasnya.
Dia mengatakan tetap berusaha dan optimis agar Cabor Biliar di kota Banda Aceh, bisa diterima oleh masyarakat.
"Saya optimis Cabor Biliar ini nantinya bisa berkembang dan lebih baik lagi," paparnya.
Menurutnya terkait ketidak ikut sertaannya Cabor Biliar ke PORA, tambah Sahlan, dikarenakan berbagai faktor dan kondisi. Namun dia sudah membicarakannya ke Pobsi Pengrov Aceh, agar kedepannya Cabor ini bisa terbentuk sesuai korum yang telah ditetapkan oleh KONI Aceh. Meskipun diakuinya bahwa Biliar di Aceh, agak sulit untuk berkembang karena berbagai asumsi masyarakat terhadap Cabor ini. Namun dia tetap optimis dan akan terus menjaga agar Cabor Biliar ini tidak dianggap Cabor maksiat sebagaimana anggapan masyarakat.
Selanjutnya, dalam kesempatan tersebut panitia pelaksana turnamen, Ahmad Mubarak, mengatakan digelarnya turnamen ini bertujuan untuk mengasah para pecinta Cabor Bola Biliar.
"Turnamen ini digelar agar para pemuda lebih bersemangat dalam berolahraga Biliar," ujarnya.
Dikatakannya, selama ini olah raga Biliar dimata masyarakat terkesan jelek sehingga kurang mendapat respon dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat.
Dia berharap kedepannya olah raga Biliar bisa menjadi ajang olahraga yang bergengsi sehingga tidak dipandang sebelah mata dan Cabor bermaksiat. "Kita akan terus memberikan anggapan terbaik untuk olah raga Biliar ini dan sangat berharap kedepannya Cabor Biliar bisa ikut ke PORA, seperti Cabor olahraga lainnya," kata Ahmad Mubarak .
Dalam turnamen yang digelar ini memakai sistem permainan bola 9 bersifat perorangan. Ajang turnamen ini juga dilakukan dalam menyambut bulan suci ramadhan.
Dalam turnamen ini bagi pemenang utama akan mendapatkan hadiah sebesar Rp600 ribu plus Voucer renang selama 6 bulan dan voucer dari Break time. Sedangkan lainnya diberikan voucer free setahun renang dan fitnes dari Grand Nanggroe.
Turnamen ini juga di sponsori oleh beberapa perusahaan lainnya.
Dalam pembukaan tersebut hadir sekretaris POBSI kota Banda Aceh, Hendra Sukmana, dan sejumlah Club Club Biliar di kota Banda Aceh dan Aceh Besar ( Hendra)