-->

Notification

×

Iklan

Iklan

DPRK Kecam Prostitusi di Aceh Besar dan Akan membentuk Pansus

29 Maret 2018 | Maret 29, 2018 WIB | Last Updated 2018-04-01T13:47:32Z
HN-Aceh besar, terkait maraknya terjadi prostitusi di propinsi Aceh khususnya Aceh di Aceh besar, Ketua DPRK Aceh besar berencana membentuk pansus untuk menangani masalah tersebut di Aceh besar, dan pihaknya akan memanggil Manajemen The Pade Hotel untuk di mintai keterangan lebih lanjut serta menanyakan bagaimana ikut serta mereka terhadap PAD Aceh besar.

Hal tersebut di sampaikan Sulaiman SE kepada habanusantara.com  usai Muswil PA, di kampus Poliven, Aceh Besar (24/3/2018). Katanya "Saya atas nama rakyat sangat menyesal dan mengecam pihak Hotel The pade dan prostitusi yang terjadi di wilayah Aceh besar, saya tidak tau apa ini dari manajemen atau dari pihak luar yang menggunakan fasilitas hotel tapi yang pasti pembiayaran seperti itu yang membuat penegakan syariat Islam di Aceh Besar sangat mencoreng, " kecamnya

Lanjut Sulaiman, apabila ini terus di biarkan, dirinya akan mengadvokasi pemerintah untuk di cabut izinnya, bahwa  maksiat ini betul-betul tidak tempat untuk mereka di Aceh besar, baik itu secara online maupun langsung.

Sulaiman juga mengakui bahwa kota Banda Aceh lebih maju sedikit dari Aceh besar dalam hal pengawasan, selama ini pengawasan yang di lakukan di Banda Aceh sangat ketat sehingga pelaku prostitusi ini pindah ke Aceh besar.

"Ini menjadi sebuah pembelajaran bagi Aceh besar bahwa Aceh besar akan menjadi sebuah tempat tujuan semua maksiat yang di propinsi Aceh, karena di Banda Aceh yang begitu ketat pengawasan syariat Islam kemudian pindah ke Aceh besar, " ujar sulaiman

Ia juga berharap kepada aparat penegak penegak hukum di Aceh besar khususnya Satpol PP WH harus bekerjasama dengan masyarakat dan juga pihak keamanan baik TNI maupun polri, tidak hanya Menerima laporan saja.

Sementara itu, terkait rencana Bupati Aceh besar ingin memanggil pihak hotel, pihaknya di DPRK sangat mendukung langkah tersebut dan pihaknya juga akan ikut serta dalam hal tersebut. 

DPRK juga juga akan mewanti-wanti dan peringatan kepada pihak hotel apabila ingin melakukan servis tamu di Aceh itu jangan di samakan servis tamu di luar aceh seperti servis terapis bagi tamu laki-laki maka terapisnya laki-laki begitu juga tamu perempuan begitu juga layanan lain, tutup sulaiman.(IP)

close