Wakil Ketua DPRK Isnaini Husda saat memberikan sambutan dihadapan penyuluh dan petani pada kegiatan Bimtek di Grand Aceh Hotel, Senin (7/3/2022) [Foto/Irwansaputra] |
Habanusantara.net, Banda Aceh- Orang kota bertani atau berkebun?
Mana mungkin? Sebuah pernyataan yang pesimis. Padahal, sebagian besar orang
kota dahulunya juga berasal dari gampong, dan juga anak petani. Umumnya,
masyarakat menanam tanaman hias dan tanaman buah di pekarangan. Sementara itu,
tanaman sayur jarang sekali dijumpai.
Apalagi di daerah perkotaan, sangat sulit menjumpai pekarangannya ditanami
sayuran. Hal ini dapat dimaklumi, karena berbagai alasan, seperti keterbatasan
lahan yang tersedia, belum tahu secara teknis alias kurang informasi, serta
kesulitan memperoleh bahan, seperti pupuk, benih, dan bibit tanaman yang cocok
untuk ditanam.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRK Banda Aceh Isnaini Husda dihadapan
peserta Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Penyuluh dan Petani di Grand
Aceh Syariah, Senin (7/3/2022).
Foto bersama Anggota DPR RI Muslim SHi dan para pemateri dengan peserta Bimtek di Grand Aceh Syariah, Senin (7/3/2022) [Foto/Irwansaputra] |
Bimtek yang dilaksanakan itu untuk memberikan wawasan dan pengetahuan kepada
para penyuluh dan petani dalam rangka meningkatkan kapasitas mereka khususnya
di bidang pertanian
Isnaini menuturkan, Lahan pertanian yang dimiliki oleh warga Kota sangat
terbatas, namun masih perkarangan rumah yang tersedia masih bisa dimanfaatkan
untuk bertani atau berkebun dan bisa memberi keuntungan ganda, salah satunya
adalah kepuasan jasmani dan rohani juga menjadi solusi pangan keluarga
"Bertani di Pekarangan Rumah menjadi Solusi untuk Pangan Keluarga, perlu cabai
beberapa biji tidak perlu harus beli ke pasar, begitu juga dengan sayuran
hijau bisa dipetik dari perkarangan rumah sendiri," ujar Isnaini yang juga
Ketua DPC Partai Demokrat Kota Banda Aceh itu.
Kegiatan berkebun sayuran di halaman rumah manfaatnya sangat banyak. Selain
mudah dilakukan, kegiatan ini dapat pula menjadi wadah menyalurkan hobi.
Secara tidak langsung, kita dapat melakukan olah tubuh sederhana (semacam
olahraga ringan) dan yang utama adalah memanfaatkan pekarangan rumah secara
optimal dan bisa menciptakan tehnologi pertanian.
"Masyarakat bisa mengembangkan pertanian dengan cara hydroponix, tabu Lampot,
dan lain sebagainya. Menanam sayuran menggunakan pot yang disusun di sebuah
rak bertingkat, sehingga lebih tertata dan indah dipandang mata juga menjadi
alternatif bagi warga kota," ujar Isnaini lagi.
Wakil Ketua DPR Kota itu juga mengharapkan kepada para penyuluh pasca ikut
Bimtek ini, bisa mentransformasi ilmu pengetahuan nya kepada para kelompok
petani, karena tidak semua petani bisa ikut pelatihan itu.
"Kepada masyarakat petani juga diharapkan bisa mengaplikasikan ilmu yang telah
didapati dalam bimtex paling tidak di kelompoknya masing-masing," pungkas
Isnaini Husda.
Follow juga Akun Instagram Kami :
Sebagai Informasi, Kegiatan Bimtek yang diikuti oleh 100 Penyuluh dan Petani
di Kota Banda Aceh itu merupakan program kementerian pertanian RI yang di
inisiasi oleh anggota Komisi IV DPR RI Muslim SHI MM, kerjasama dengan
politeknik perkembangan pertanian medan dan difasasilitasi oleh Dinas Pangan,
Pertanian, Keluatan dan Perikanan Kota Banda Aceh, di
Acara tersebut juga dibuka oleh Anggota DPR RI Muslem SHI dihadiri oleh kadis
DPPKP Kota Banda Aceh dan Wakil Ketua DPRK Isnaini Husda.direktur poltek
medan, para pemateri[Irwansaputra]
Editor : Redaksi