Ketua Umum Percasi Aceh, H. Ihsanuddin MZ, SE, MM |
Habanusantara - Banda Aceh - Pengurus Provinsi Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Pengprov Percasi) Aceh, menetapkan empat pecatur untuk menjalani program pemusatan latihan daerah (Pelatda) Desentralisasi
Seperti diketahui, KONI Aceh membuat program Pelatda Sentralisasi dan Desentralisasi sebagai persiapan menghadapi PON XXI Aceh-Sumatera Utara.
"Penetapan empat atlet ini sudah melalui berbagai pertimbangan, termasuk mengevaluasi track record prestasi dari atlet tersebut, dan juga dari hasil rapat pengurus harian yang dilakukan Rabu (16/03/2022) sore tadi," kata Ketua Umum Pengprov Percasi Aceh, Ihsanuddin MZ, di Balee Al-Ihsan, Pango Raya, Kota Banda Aceh.
Rapat tehnis penetapan atlet Pelatda tersebut dihadiri para pengurus harian, ketua dan anggota bidang pembinaan prestasi (Binpres) serta sejumlah ketua bidang.
Selain empat nama itu, ujar Ketum Percasi Aceh, sebelumnya pihaknya juga menyiapkan 13 besar daftar atlet catur lainnya sesuai dengan prestasi dan kriteria lainnya sebelum di godok dan merekomendasikan empat atlet tadi.
Adapun empat atlet itu, yakni MN Sarmadoli S (Aceh Besar), MN Irwandi (Aceh Tengah), FM Zulkhairi (Banda Aceh), dan Hunter Chalid (Banda Aceh).
Sedangkan pelatih yang akan dikirimkan namanya, yaitu Dian Maulana PNP yang dibantu Sudirman Mansyur PNM sebagai penasehat, sebut Ihsanuddin MZ.
Ia menambahkan, permintaan pengiriman nama atlet dari Cabor catur itu, berdasarkan hasil rapat KONI Aceh, Senin lalu, untuk mengikuti Pelatda Desentralisasi KONI Aceh, yang akan dimulai 1 April berlangsung hingga September 2022.
Ketum Pengprov Percasi Aceh didampingi Ketua Harian Qamaruzzaman Haqny dan Sekretaris Umum Pengprov Percasi Aceh, T Ardiansyah, menuturkan sesuai persyaratan yang harus dipenuhi, pihaknya sudah melengkapi semua bahannya dan dijadwalkan besok (Kamis-red) mengirimkan berkasnya ke KONI Aceh.
Berlaku Degradasi
Seperti di sebutkan KONI Aceh bahwa Pelatda terbagi dua yaitu Sentralisasi dan Desentralisasi.
Pelatda Sentralisasi ditangani langsung KONI Aceh, merupakan cabang olahraga dan atlet yang meraih medali di PON Papua 2021, berlangsung 10 bulan dan akomodasi, konsumsi dan honorarium.
Sedangkan Cabor catur yang tidak lolos PON Papua, mendapat kuota empat atlet untuk menjalani program Pelatda Desentralisasi 2022 yang ditangani langsung Pengprov Percasi Aceh, hanya mendapatkan honorarium setiap bulan dari KONI Aceh.
Ketua Pelatda KONI Aceh, Drs Bachtiar Hasan menyebutkan, pelaksanaan Pelatda berlaku degradasi bagi atlet dan pelatih.
Katanya, atlet yang menjalani Pelatda 2022 harus mencapai target prestasi di kejuaraan nasional (Kejurnas). "Jika tidak mencapai target prestasi, atlet dan pelatih ya harus diganti untuk mengikuti Pelatda 2023," katanya. (Dirman).