-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Gubernur Nova Tampung Usulan PWI, Termasuk Rehab Gedung, Porwanas 2022, Tuan Rumah HPN 2023

28 Januari 2022 | Januari 28, 2022 WIB | Last Updated 2022-01-28T09:37:38Z
Ketua PWI Aceh Nasir Nurdin menyerahkan DOkumen berupa rancangan Desain renovasi Gedung PWI Aceh keapda Gubernur Aceh Nova Iriansyah, saat audiensi pengurus PWI, di Pendopo Gubernur, Jumat (28/1/2022) [Foto/PWI]

Habanusantara.net, BANDA ACEH – Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh periode 2021-2026 beraudiensi dengan Gubernur Nova Iriansyah di Pendopo Gubernur Aceh, Jumat, (28/1/2022)

Pada audiensi tersebut, Gubernur Nova didampingi Kadiskominfo dan Persandian Aceh Marwan Nusuf, Tim Juru Bicara Pemerintah Aceh Wiratmadinata dan Muhammad MTA, dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh Muhammad Iswanto.

Audiensi diawali pengantar oleh Kadiskominfo dan Persandian Aceh dilanjutkan laporan dan pengenalan pengurus oleh Ketua PWI Aceh Nasir Nurdin.

Pengurus PWI Aceh yang hadir pada audiensi yang berlangsung sekitar satu jam mulai pukul 10.00 WIB tersebut masing-masing Wakil Ketua Bidang Organisasi Zainal Arifin, Wakil Ketua Bidang Pendidikan Asnawi Kumar, Wakil Ketua Bidang Advokasi Azhari diwakili Barlian Erliadi, Wakil Ketua Bidang Kesra Muhammad Saman, Wakil Ketua Bidang Kerja Sama T Haris Fadhillah, Wakil Ketua Bidang Media Siber-Multimedia Safriadi Syahbuddin, Ketua Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) Imran Thaib dan Anggota Seksi Keagamaan Afrizal.

Pengurus harian lainnya yang ikut audiensi adalah Sekretaris PWI Aceh Muhammad Zairin diwakili Wakil Sekretaris I Azwani Awi dan Bendahara Sulaiman SE diwakili Wakil Bendahara Dian Fatayati.


Hadir ke HPN di Kendari

Pada bagian awal laporannya, Ketua PWI Aceh Nasir Nurdin mengatakan, terkait peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 di Kendari, pada 7-9 Februari 2022, pihaknya sudah meneruskan undangan dari Panitia Pusat untuk Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.

Puncak kegiatan HPN yang dijadwalkan pada 9 Februari 2022 juga dihadiri Presiden RI, Joko Widodo.

“Pada HPN sebelumnya saya rutin hadir bertemu kepala negara dan bersilaturahmi dengan para menteri. Insya Allah kali ini pun saya hadir juga ke Kendari,” kata Nova.

Mengenai adanya wacana agar HPN 2023 bisa dilaksanakan di Aceh, Gubernur Nova mengatakan siap untuk mengirim surat pernyataan kesiapan ke PWI Pusat.

“Persiapkan terus berbagai persyaratan administrasi (surat menyurat). Nanti Pengurus PWI bisa bersama-sama dengan Pak Marwan (Diskominfo) untuk menyiapkan berbagai persiapan awal. Viralkan di berbagai media bahwa Aceh siap menjadi tuan rumah HPN 2023. Nanti kita perjuangkan juga di HPN Kendari,” tandas Nova Iriansyah.




Dana Porwanas

Laporan lainnya yang disampaikan Ketua PWI Aceh adalah tentang kalender tahunan PWI yaitu Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) yang untuk tahun ini dipusatkan di Malang, Jawa Timur, Juni 2022.

“Ini juga kita dukung. Sumber dananya bisa dibicarakan, selain di Dispora bisa juga di Kominfo, asal tidak berbenturan. Coba terus duduk dan diskusikan bersama SKPA terkait, kita pasti mendukung,” tandas Gubernur Aceh sambil mengarahkan Marwan Nusuf dan Muhammad Iswanto.

Menurut Ketua PWI Aceh, dukungan dana untuk Porwanas secara rutin dialokasikan oleh Pemerintah Aceh melalui Dispora.

Menanggapi laporan itu, Gubernur Nova meminta pihak PWI segera mengkoordinasikan dengan Dispora.

“Saya pikir ini perlu cepat didiskusikan, nanti tolong juga Pak Iswanto (Kepala Biro Adpim) dan Pak Kadiskominfo membantu,” lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama Gubernur Aceh juga merespons positif berbagai program kerja yang sudah disiapkan PWI Aceh seperti peningkatan kapasitas wartawan melalui Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang rutin dilaksanakan Pemerintah Aceh melalui Diskominfo, BUMN, dan berbagai pihak lainnya.

Laporan lain yang juga ditanggapi serius oleh Gubernur Aceh adalah tentang rekruitmen calon anggota PWI yang akan dilaksanakan secara selektif untuk lahirnya wartawan muda bekualitas, advokasi dan pembelaan wartawan yang mengalami persoalan di lapangan, usulan penempatan staf Sekretariat PWI Aceh yang dibiayai Pemerintah Aceh, mengaktifkan kembali Koperasi PWI, dan renovasi Gedung PWI Aceh yang mengalami kerusakan akibat tergerus usia.




Harus Renovasi

Mengenai usulan renovasi Gedung PWI Aceh yang menurut Ketua PWI Aceh sudah mengalami kerusakan di hampir semua bagian, mendapat perhatian sungguh-sungguh dari Gubernur Nova Iriansyah.

“Kalau bicara Gedung PWI, ingatan saya langsung terbang ke tahun 1990-an pada saat-saat awal membangun gedung tersebut di masa Pak Gubernur Ibrahim Hasan. Saya ingat bagaimana gigihnya Pak Harun Keuchik Leumiek (kini almarhum), Pak Bustamam Ali, dan Pak Sjamsul Kahar yang terus membakar semangat kami hingga gedung itu bisa berdiri. Nah, kalau membangunnya kita bisa, masak untuk merenovasi nggak mampu,” ujar Nova selaku arsitek Gedung PWI Aceh di kawasan Simpang Lima, Banda Aceh.

Menurut Nasir Nurdin, karena begitu bersemangatnya anak-anak muda yang kini duduk di kepengurusan PWI Aceh untuk memelihara Gedung PWI yang menjadi rumah besarnya para wartawan—warisan para tokoh pendahulu—mereka sudah menyiapkan rancangan desain untuk renovasi. Rancangan desain tersebut diserahkan oleh Ketua PWI Aceh Nasir Nurdin kepada Gubernur Nova Iriansyah pada acara audiensi, Jumat, 28 Januari 2022.

“Atas jasa-jasanya untuk PWI, kami pikir Pak Nova Iriansyah pantas menerima anugerah sebagai sosok ‘Arsitek Gedung PWI Aceh, Rumah Besarnya para Wartawan’. Semoga renovasi Gedung PWI Aceh bisa selesai secepatnya dan anugerah itu bisa kita serahkan ketika HPN 2023 di Aceh,” kata Nasir Nurdin.

“Ya, memang sudah waktunya Gedung PWI Aceh direnovasi. Bangunan itu sudah sejak 1990. Setiap melintas di depannya, saya selalu perhatikan gedung itu. Penuh kenangan. Tolong didiskusikan terus dengan SKPA terkait (mengenai renovasi). Semoga bisa kita matangkan sebelum saya mengakhiri masa jabatan,” katanya.

“Yang pasti saya siap membantu, baik ketika masih dalam jabatan maupun secara pribadi. Nanti kalau saya sudah tidak gubernur lagi, semoga saya bisa juga diterima jadi wartawan,” pungkas Nova Iriansyah dengan nada guyon. []
close