H. Ihsanuddin Marzuki SE
Haba Nusantara.net, Banda Aceh-Masa Pemerintahan Nova Iriansyah sebagai Gubernur Aceh sisa masa jabatan 2017-2022 akan segera berakhir pada Juni 2022 nanti.
Berbagai spekulasipun mulai muncul di ruang publik dari berbagai elemen terkait sosok PJ Gubernur Aceh selama dua tahun kedepan.
H. Ihsanuddin Marzuki SE, MM, misalnya. Politisi PPP yang dikenal akrab dan ramah dengan siapapun juga sebagai Ketua Fraksi PPP di DPR Aceh, mengungkapkan sosok Pj Gubernur Aceh.
Bayangkan, ditengah padatnya agenda politik mengurus rakyat di parlemen, ia tetap sigap melayani pertanyaan media pers saat ditanya kekinian Aceh menjelang kehadiran Pj Gubernur Aceh di Provinsi Ujung Barat Indonesia ini.
Diminta pendapat seputar sosok Pj Gubernur Aceh, ia menyampaikan bahwa Provinsi Aceh membutuhkan figur yang melayani dan mencintai serta dapat mempersatukan rakyat Aceh dengan berbagai suku dari berbagai lapisan sosial di masyarakat.
"Sosok pemimpin (Pj Gubernur-red) nantinya kita harapkan yang mempersatukan. Karena, hal itu sebagai kunci untuk menjadi Aceh yang maju," ujar H. Ihsanuddin menjawab wartawan, Rabu, (25/01/2022), di Banda Aceh.
Ia bahkan memberikan argumen bahwa di masa mendatang, Pj Gubernur Aceh dibutuhkan sosok pemimpin yang punya kemampuan mumpuni. Salah satunya bidang ekonomi.
Ini juga mengingat Provinsi Aceh yang sempat diberi lebel sebagai salah satu daerah miskin di Sumatera. Itu sebabnya, perlu sosok manajerial yang benar-benar berkualitas.
Tentu, menurut H. Ihsanuddin, hal ini akan melesat dari harapan apabila tidak ditopang oleh orang-orang yang punya kapasitas dan kapabilitas mumpuni.
"Ini yang menjadi dambaan kita. Bahwa sosok Pj Gubernur Aceh nantinya dibutuhkan leadership yang kuat dalam mengawal tumbuh kembangnya Pemerintahan di Aceh," ucapnya.
Manajemen yang bagus, katanya, bisa berdiri di atas semua golongan, bisa mengakomodir seluruh kepentingan masyarakat, juga tidak membedakan suku, etnis yang ada di Aceh.
"Dengan konsep yang strategis dan ampuh, persoalan itu bisa dilakukan bersama dengan semua pihak, legislatif, dan semua pemangku kepentingan untuk terus berproses cepat," katanya.
Untuk bisa menurunkan angka kemiskinan, menurut mantan Ketua KNPI Aceh, dengan cara dan pola menyeimbangkan antara kepentingan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Dua hal ini paling penting, infrastruktur juga tidak boleh kita abaikan, kesejahteraan masyarakat juga sangat penting," ujarnya.
Ia menuturkan, variabel yang ada dalam proses mengurangi angka kemiskinan itu, harus benar-benar diperhatikan dalam menyusun konsep pembangunan kedepan.
Anggota DPRA dari dapil Pidie dan Pidie Jaya itu itu menambahkan, sosok Pj Gubernur Aceh kedepan harus bisa mewujudkan kebersamaan Aceh yang Satu.
"Aceh yang satu itu harus di munculkan, jangan lagi ada intrik-intrik yang membuat sesama elit atau elit dengan masyarakat muncul konflik, muncul kegaduhan," tegas Ihsanuddin MZ lagi.
Dengan manajemen yang bagus yang dimiliki oleh Pj Gubernur kedepan, akan dapat meminimalisir antar kelompok tidak berseteru.
"Namun benar-benar menjadi Aceh yang satu, ayo kita bangun, membangun Aceh yang lebih baik," ajaknya.
Selain itu, yang tidak kalah penting juga adalah Pemikiran Ulama harus ditampung oleh Pj Gubernur nanti, sebab ulama merupakan menjadi bagian terpenting bagi masyarakat Aceh, karena ulama menjadi penerang ummat harus benar-benar bersinergi dengan umara.
"Faktanya adalah ulama salah satu yang paling berpengaruh di Aceh, pikiran dan pendapat ulama harus kita tampung," pungkas Ihsanuddin MZ lagi.[Is/Jal]