Haba Nusantara.net, Banda Aceh, Wakil Ketua Komisi III DPR Kota Banda Aceh Ismawardi, SPd meminta kepada Kasatpol PP & WH dan Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh untuk menurunkan personel menjelang tahun baru 2022 di Kota Banda Aceh untuk mencegah terjadinya perayaan dan hura-hura di malam pergantian tahun
Ismawardi mengatakan, pengerahan personel dalam rangka mencegah tidak terjadi perayaan tahun baru masehi di Kota Banda Aceh dan memberikan rasa aman, dan menciptakan ketertiban serta kelancaran lalu lintas kepada wisatawan yang berkunjung ke Banda Aceh, mengingat jumlah pendatang ke Ibu Kota Propinsi Aceh mulai meningkat dari hari -hari sebelumnya.
"Personel Satpol PP dan WH perlu menurunkan personelnya untuk dalam rangka pencegahan perayaan tahun baru di Kota Banda Aceh dan memantau sejumlah tempat yang diduga rawan terjadi pelanggaran syariat islam, dan memantau cafe-cafe agar tidak menyediakan live musik menjelang pergantian tahun baru," ujar Ismawardi kepada Habanusantara.net, Jumat (31/12/2021)
Ia juga meminta Satpol PP dan WH untuk mengencarkan razia dalam memberantas pelanggar syariat Islam, khususnya di tempat-tempat yang mencurigakan, mengingat masih banyak ditemukan pelanggar syariat di Banda Aceh.
Demikian juga dengan personel Dishub, kehadiran personel tersebut dalam upaya memantau kelancaran lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan disejumlah jalan protokol akibat kendaraan parkir di Badan Jalan.
"Kita juga meminta kepada Satpol PP dan Dishub dalam melaksanakan tugas harus dengan cara yang humanis dan tidak menegur masyarakat secara arogan," tegas Ismawardi.
Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Banda Aceh juga meminta kepada Tim Terpadu Penegakan Syariat Islam (T2PSI) yang dibentuk pada 16 Maret 2021, untuk berperan aktif dalam melakukan kegiatan amar ma'ruf nahi mungkar dan mensosialisasi kepada masyarakat dan warung-warung kopi agar tidak merayakan tahun baru 2022 di Kota Banda Aceh.
"kita juga meminta kepada masyarakat agar tidak merayakan tahun baru, dan tidak membuat pesta hura-hura, karena itu bukan Budaya dan adat Istiadat kita," pungkas Ismawardi(*)
