Habanusantara.net, BANDA ACEH – Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Aceh, Safrida Yuliani, menyerahkan santunan kepada 30 keluarga pasien anak yang menjalani operasi bibir sumbing dan celah langit-langit mulut di Rumah Sakit Malahayati, Banda Aceh, Minggu (5/12/2021).
Bukan hanya itu, Istri dari Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah itu juga menyerahkan cindera mata kepada seorang Dokter Bedah Plastik dr. Muhammad Jailani, Sp.B sebagai bentuk apresiasi dan terima kasih atas kerja ikhlas beliau sejak tahun 2007, dengan memberikan layanan operasi bibir sumbing dan celah langit-langit mulut secara gratis bagi keluarga tidak mampu.
Santunan dan penyerahan cindera mata itu merupakan bagian dari bakti sosial DWP dan rangkaian kegiatan Hari Ultah Tahun DWP ke 22 pada tanggal 9 Desember Mendatang.
Kedatangan Safrida bersama rombongan pengurus DWP Aceh tampak disambut hangat oleh seluruh keluarga pasien anak yang menjalani operasi bibir sumbing dan celah langit-langit mulut di Rumah Sakit tersebut.
Kedatangan Safrida untuk memberikan dukungan dan semangat kepada keluarga pasien anak-anak yang menjalani operasi serta mendoakan mereka agar cepat sembuh.
“Mereka adalah anak-anak kita semua, semoga dengan ini (operasi) akan membuat mereka tersenyum dan ceria hidup di dunia ini, semakin cepat diambil tindakan akan semakin baik bagi sibayi kelak,” kata Safrida.
Safrida berharap, melalui operasi tersebut diharapkan akan memberikan dampak yang lebih baik bagi tumbuh kembang si anak. “Sebuah kebanggaan tersendiri bisa ikut berkontribusi bagi membantu sesama, mudah-mudahan dengan santunan ini akan membantu keluarga untuk mencukupi kebutuhan di masa pemulihan si kecil,” pungkasnya.
Usai menyerahkan santunan, Safrida didampingi dr. Jailani menuju ke ruangan perawatan pasca operasi untuk menjenguk pasien yang telah selesai melaksanakan operasi, tentunya dengan melaksanakan protokol kesehatan ketat.
Sementara itu, Koordinator Smile Train Indonesia wilayah Aceh, Rahmad Maulizar, menyampaikan terima kasih atas santunan yang diberikan bagi para keluarga pasien yang sedang menjalani operasi.
Bantuan itu sangat berarti untuk mereka bertahan hidup selama menerima layanan kesehatan tersebut.
“Dengan adanya bantuan ibu ini bisa meringankan beban pasien, apalagi saat ini dengan kondisi pandemi kebanyakan ekonomi masyarakat sedikit sulit,” ujarnya.
Ia mengatakan, dengan layanan operasi bibir sumbing ini akan memberikan sumbangsih kepada generasi Aceh di masa depan. Karena dengan operasi itu akan berdampak pada tumbuh kembang anak khususnya pada saat berbicara, serta juga akan meningkatkan kepercayaan diri anak.
“Terima kasih atas sumbangan ini kepedulian ibu terhadap anak Aceh yang sebentar lagi mereka akan mendapatkan senyum baru. Teruslah tersenyum anak Aceh Bereh,” katanya.