Habanusantara.net, MEULABOH – Sukses. pelaksanaan vaksinasi adalah bentuk tanggungjawab dan rasa sayang seorang pimpinan daerah, sebagai upaya melindungi rakyatnya dari paparan Covid-19. Oleh karena itu, para keuchiek diimbau untuk terus mensosialisasikan protokol kesehatan dan menyukseskan gerakan vaksinasi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Taqwallah, saat memberikan arahan kepada para keuchik se-Kabupaten Aceh Barat, di Aula Bappeda Aceh Barat, Senin (1/11/2021).
“Pelaksanaan vaksinasi adalah bentuk tanggungjawab seorang pemimpin, bentuk rasa sayang untuk melindungi rakyatnya dari paparan Covid-19. Jangan Bosan, mari secara bersama terus kita sosialisasikan dan ajak masyarakat untuk ikut vaksinasi, sebagai bentuk ikhtiar kita mencegah penularan virus ini,” ujar Sekda.
Taqwallah juga menjelaskan, selama ini berbagai penelitian dan pengalaman telah membuktikan, bahwa vaksinasi adalah cara yang sudah terbukti ampuh melemahkan penyakit yang dibawa oleh virus.
Berdasarkan pengalaman tersebut, saat ini Indonesia dan seluruh dunia sedang gencar melaksanakan vaksinasi, untuk menekan penyebaran Covid-19.
Kepada para keuchik, Sekda juga menceritakan kisah sukses vaksinasi, yaitu vaksinasi cacar dan vaksinasi polio. Berkat gerakan massal imunisasi cacar dan polio berhasil ditanggulangi.
“Pada dekade 1960-an hingga 1970-an, sebanyak 100 hingga 200 orang divaksinasi cacar setiap hari. Setelah sukses, tahun 1980 imunisasi cacar dihentikan. Selanjutnya, vaksinasi polio tahun 1995-1997. Pada bulan September anak usia 5 hingga 10 tahun diberi vaksin polio. Sejak 2006 kasus polio tidak lagi ditemukan. Hingga akhirnya pada 27 Maret 2014 diterbitkan Sertifikat Bebas Polio,” ungkap Taqwallah.
Sekda juga menambahkan, hingga saat ini setiap calon Jama’ah Haji dan Umrah juga wajib vaksin meningitis, untuk mencegah penularan sakit peradangan pada selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang.
“Jika tidak divaksin meningitis, maka calon jama’ah haji dan umrah tidak dibolehkan masuk ke wilayah Arab Saudi. Kini, aturan terbaru maskapai penerbangan, yang belum vaksin tidak bisa melakukan perjalanan dengan pesawat terbang” imbuh Taqwallah.
Covid-19, sambung Sekda, disebabkan oleh virus corona dan dapat diantisipasi dengan vaksinasi. Selain itu, memakai masker dan menjaga jarak juga menjadi hal yang penting diterapkan.
Taqwallah menjelaskan, dari sejumlah kasus yang terjadi di Aceh selama ini, hampir 100 persen pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit adalah pasien yang belum menerima suntikan vaksin Covid-19.
“Virus corona menyerang paru-paru hingga menyebabkan seseorang meninggal dunia karena pernapasan tersendat. Karena itu, akan sangat berbahaya jika seseorang pasien covid-19 belum menerima suntikan vaksin apalagi pasien tersebut memiliki penyakit penyerta. Vaksin bukan obat tapi membentuk kekebalan tubuh seseorang dan kelompok. Vaksin akan meminimalisir dampak buruk covid-19. Jadi, mari sukseskan vaksinasi karena kekebalan kelompok akan terbentuk, jika 80 persen masyarakatnya sudah divaksin,” ujar Sekda.
Evaluasi Dana Desa
Sementara itu, terkait Dana Desa Sekda mengimbau seluruh keuchiek di Aceh Barat untuk mempercepat pencairan Dana Desa tahap 1 tahun 2022. Taqwallah optimis, dengan keseriusan para aparatur gampong, Dana Desa dapat cair ke kas gampong sebelum 10 Januari 2022.
“Setidaknya, bisa lebih cepat dari tahun sebelumnya. Tahun 2021, Dana Desa sukses dicairkan pada bulan Maret, maka tahun 2022 Dana Desa harus bisa cair di bulan Februari, Yakin?” ujar Taqwallah bertanya.
“Yakiiiin,” serentak para keuchik menjawab mantap.
Dalam pemaparannya, Sekda juga mengungkapkan, bahwa secara nasional pada tahun 2020 dan 2021, pencairan Dana Desa di Aceh menjadi salah satu daerah yang tercepat. Berkaca dari kesuksesan tersebut Sekda optimis, pada tahun 2022 Dana Desa di Aceh bisa cair lebih tercepat.
“Mari, bekerja lebih giat agar pencairan serta serapan Dana Desa bisa sukses seperti tahun-tahun sebelumnya, beriringan dengan sukses vaksin. Mari secara bersama-sama kita ajak masyarakat untuk ikut vaksiinasi, Siaap?” tanya Sekda
“Siaaap,” jawab para keuchik serentak.
Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Sekda Kabupaten Aceh Barat Marwandi, mengajak para keuchiek untuk menyampaikan apa yang dipaparkan oleh Sekda Aceh kepada masyarakat.
“Sejumlah materi telah disampaikan oleh Pak Sekda Aceh, bahan pun sudah dibagikan. Mari kita pelajari agar dapat kita sampaikan kepada masyarakat dengan baik dan mampu dipahami,” imbau Marwandi.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong Aceh Zulkifli, dalam pemaparannya mengapresiasi capaian pencairan Dana Desa di Kabupaten Aceh Barat.
“Kami mengapresiasi pencairan Dana Desa di Aceh Barat yang sudah mencapai 82 persen, ini tentu hasil kerja keras seluruh aparatur gampong. Namun, tentu kita tidak boleh berpuas diri, kita tentu harus mencontoh Aceh Tenggara yang sudah mencairkan Dana Desanya di atas 90 persen. Tetap bekerja keras agar pencairan Dana Desa bisa sesuai target,” imbau Zulkifli.
Selain para keuchiek, kegiatan hari ini juga diikuti oleh perwakilan Forkopimda Aceh Barat, para Camat dan Kepala Puskesmas se-Aceh Barat.