Habanusantara.net, Aceh Utara - Rumah tidak layak huni milik Nazaruddin (35 Tahun) penjual buah potong keliling hampir roboh di Gampong Alue Pangkat kecamatan Tanah luas kabupaten Aceh Utara.
Ketika Ketua Lembaga Peduli Dhuafa Aceh Utara Sriwahyuni silaturrahmi ke lokasi, awalnya di kira rumah ini tidak ada lagi penghuninya, secara rumah adat Aceh yang sudah sangat lapuk, atapnya sudah bolong dan lantai nya sudah jatuh.
Demi memastikan bahwa rumah ini masih di huni atau tidak, nekat kami naik ke atas dan miris nya banyak lobang-lobang di lantai, ucap Sri Wahyuni.
Ditambahkan, lantai rumah ini banyak dari bambu dan sebagian dari kayu, bayangkan kalau terpijak pastilah relawan LPD Aceh Utara sudah terjun bebas setinggi 3 meter ke bawah.
Rumah ini adalah peninggalan orang tua dengan 10 bersaudara, status nya milik bersama dan sejak menikah Nazaruddin bersama istrinya tinggal di rumah ini, saat ini kedua orang tuanya sudah meninggal dan beliau masih tinggal di rumah ini.
Saat kami tanya kenapa masih bertahan di rumah yang sangat berbahaya ini, apalagi ada balita berumur 3 tahun? mau bagaimana lagi, kami tidak ada tempat tinggal lain, ucap Nazaruddin bersama istrinya.
Dan kami bertanya lagi, kenapa tidak di rehab sedikit agar tidak semakin parah? Beliau menjawab "yang pertama kondisi rumah yang sudah sangat rapuh untuk rehab sangat tidak mudah, yang kedua ini rumah milik bersama, harusnya uang untuk rehab bisa kami cicil untuk bangun rumah kami yang baru walaupun sederhana, meskipun baru hanya mampu buat pondasi"
Pondasi baru kami buat berukuran 3x10 meter di samping rumah, kayu dan tiang ada sedikit sudah kami sediakan, tetapi masih banyak lagi kayu yang di perlukan.
Tanah ini peninggalan orang tua kami yang harus di bagi 10, dan bagian kami ya 3 meter ini, jadi kami nabung-nabung untuk buat pondasi dulu, itupun di bantu pinjam uang sama saudara kami.
Sehari jualan buah potong keliling, penghasilan cuma cukup untuk makan, tutup Nazaruddin.
