Habanusantara.net, Banda Aceh – Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Al Haytar menyatakan dukungan penuh dirinya atas inisiasi perbaikan ekonomi yang dilakukan oleh Kantor wilayah (Kanwil) Bea Cukai Aceh. Hal itu disampaikan Wali Nanggroe usai melakukan pertemuan dengan Kakanwil Bea Cuka Aceh, Safuadi, S.T,M.Sc, Ph.D, Rabu malam 7 April 2021 di Meuligoe Wali Nanggroe, Aceh Besar.
“Kanwil Bea Cukai Aceh sedang berupaya untuk terus meningkatkan kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat Aceh, salah satunya melalui kegiatan Business Matching Aceh-Hongkong yang baru saja diadakan tadi siang,” kata Fuadi melaporkan kepada Wali Nanggroe pada pertemuan tersebut.
Fuadi didampingi Zulfikar Mahdanie selaku Staf Khusus Bidang Kepabeanan dan Cukai Kantor Wilayah DJBC Aceh, sementara Wali Nanggroe didamping Staf Khusus DR. M. Rafiq
Kegiatan Business Macthing tersebut kata Fuadi, merupakan salahsatu upaya untuk membuka seluas-luasnya market untuk produk unggulan Aceh. Selain itu, Bea Cukai Aceh saat ini terus berupaya memfasilitasi dan asistensi bagi pelaku usaha di Aceh agar produk Aceh dikenal hingga ke mancanegara.
“Kanwil Bea Cukai Aceh sebagai salah satu instansi vertikal dari pusat memiliki berbagai fasilitas fiskal yang dapat diberikan bagi pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya, terutama yang berorientasi ekspor,” jelas Fuadi.
“Salahsatunya Kawasan Berikat di Bener Meriah yang menghasilkan produk pisang cavendish,” tambah Fuadi.
Oleh karena, lanjut Fuadi, pihaknya sangat mengharapkan dukungan dari Wali Nanggroe untuk menggerakkan seluruh elemen yang di Aceh dalam upaya meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat Aceh, terutama yang berkaitan dengan perdagangan internasional.
Menanggapi Fuadi, Wali Nanggroe menyampaikan dukungannya atas inisiasi yang dilakukan Kanwil Bea Cukai Aceh, terutama terkait perdagangan lintas negara. Menurut Wali Nanggroe, perdagangan lintas negara atau ekspor-impor bukanlah hal baru bagi orang Aceh.
“Indatu-indatu orang Aceh dahulu berniaga membangun hubungan perniagaaan hingga ke Eropa. Ada banyak saudagar-saudagar Aceh yang menjalin hubungan dengan perusahaan-perusahaan besar, baik di Asia dan Eropa,” kata Wali Nanggroe.
Semua itu, tambah Wali Nanggroe, bisa dilakukan karena Aceh memiliki produk-produk unggulan, seperti lada, kapur barus, cengkeh, dan nilam. “Jadi kita bisa karena kita punya produk unggulan,” kata Wali Nanggroe.
Untuk sekarang ini, selain membuka pasar seluas-luasnya, Wali Nanggroe mengatakan, Aceh juga harus meningkatkan kualitas dan kuantitas produk-produk unggulan yang dimiliki Aceh. “Saya siap mendukung dan menfasilitasi apa-apa yang dilakukan Kanwil Bea Cukai Aceh saat ini,” kata Wali Nanggroe.[]