-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Irwandi Center Kota Lhokseumawe : Wagub Idealnya Berpengalaman dan Berkemampuan

06 Februari 2021 | Februari 06, 2021 WIB | Last Updated 2021-02-06T16:21:13Z

Ketua Harian Irwandi Center (IC) Kota Lhokseumawe Ir. Irdan Tomi (photo Ist)



Habanusantara net - Banda Aceh - Dukungan masyarakat terhadap Muhammad Nazar, dalam mengisi kekosongan Wagub di Pemerintahan Aceh, tak terkecuali dari kalangan timses dan kader-kader partai pengusung Irwandi-Nova yang ada di berbagai kabupaten kota terus mengalir, bertujuan membantu Nova Iriansyah, dalam melaksanakan tugasnya sebagai Gubernur Aceh. 


"Idealnya Muhammad Nazar, telah memiliki pengalaman dan kemampuan serta bertalenta dalam memimpin,” ujar Ketua Harian Irwandi Center (IC) Kota Lhokseumawe Ir. Irdan Tomi dalam bincang-bincang ringannya dengan sejumlah wartawan di kota Lhokseumawe, Sabtu, (6/02/2021)


Alumnus Fakultas Teknik Unsyiah yang  sekarang disingkat USK itu, menyarankan agar partai-partai pengusung hendaknya berpolitik secara berkualitas dan sehat supaya tak buang-buang waktu dalam memproses pengisian jabatan Wagub.


"Mereka wajib serius mengisi UU PA dan Undang-Undang lainnya, termasuk berkewajiban memproses pengisian sisa jabatan Wagub Aceh yang tak lama lagi ini," tegas Irdan.


Ketua Harian IC Kota Lhokseumawe yang aktif memenangkan Irwandi-Nova pada Pilkada 2017 itu, di depan sejumlah wartawan, dia menegaskan bahwa selain kewajiban yang diamanahkan oleh undang-undang, kondisi Aceh dengan segala problematika dan kepentingan pembangunan hingga kepentingan resolusi konflik Aceh tidak boleh gagal.


Mantan Wagub Muhammad Nazar Sudah  Tepat

Selain itu Irdan, menyebutkan saat ini puluhan  masyarakat hingga tokoh tokoh di Aceh kerap mengikuti perkembangan politik di Aceh dengan berbagai kekurangannya.


Mereka menilai, bahwa tidak seluruhnya kekurangan tersebut  adapada Gubernur Aceh Nova Iriansyah, hanya saja lantaran  Gubernur Aceh  Nova Iriansyah memimpin sendiri dan tidak ada yang membantu.


"Tidak ada wagubnya, sehingga mempengaruhi kebijakan oknum-oknum yang memiliki kepentingan pribadi. Itu sangat berbahaya bagi kepentingan Aceh, bahkan bagi gubernur itu sendiri,” ingat Irdan.


Melihat kondisi yang demikian rupa, Irdan mendorong partai-partai pengusung dan gubernur Aceh untuk segera memprioritaskan pengisian Wagub, mengingat waktu yang tak lama lagi. 


Menurutnya, pengisian kekosongan Wagub Aceh, jauh lebih penting daripada memprovokasi jadwal Pilkada ke depannya.


Dia berharap masyarakat Aceh jangan terjebak dengan hal-hal yang masih perlu di telaah.


Intinya, yang harus diperioritaskan saat ini adalah terkait pengisian posisi wagub dengan sisa masa jabatan yang tak lama lagi itu jangan dicoba biarkan.


"Jangan terbiasa melakukan manipulasi politik secara terus menerus, sementara yang wajib saja belum beres,” tegas Irdan, dalam pandangannya. 


Dia mengatakan, sudah dua bulan lebih masyarakat mengkritik tajam mengenai pengisian Wagub dengan sisa masa jabatan yang tak lama lagi itu. 


Ironisnya, saat ini sebahagian pimpinan partai politik justru tampil seperti bukan politisi dan seperti tidak menyayangi Aceh, bahkan terkesan mengulur ngulur waktu dengan memaksakan diri ingin maju sendiri meski secara nyata terlihat tak ada satupun yang layak.


"Jikapun memaksakan diri untuk jabatan Wagub tersebut, belum tentu bisa membantu gubernur, selain hanya ambisi  mendapatkan jabatan,” keluh Irdan.


Ia khawatir, jika figur-figur lainnya memaksakan diri hanya karena ingin memperoleh jabatan walau tak miliki kemampuan, walhasil kedepannya Aceh akan semakin tertinggal dan terpuruk.


Menurutnya, stok sumber daya pemimpin Aceh yang layak dijadikan pemimpin itu sangat terbatas, namun diantara stok yang terbatas itu ada nama figur yang sudah lama terkenal, Muhammad Nazar mantan Wagub Aceh yang memang diakui dan telah terbukti memiliki kemampuan dan pengalaman mengelola tata pemerintahan maupun pembangunan. 


“Kami ingatkan, Irwandi-Nova itu menang dulu di Pilkada 2017 karena suara rakyat yang dominan," paparnya.


Tambahnya, gabungan jumlah suara anggota-anggota partai pengusung tidak akan bisa memenangkan mereka hanya dengan jumlah suara anggota kerabat pasangan kandidat Gubernur-Wagub saja, tanpa suara masyarakat lain yang jauh lebih banyak jumlahnya.


"Jangan lupakan itu, dan kami sejauh ini tak pernah meminta proyek, tak pernah meminta apapun kepada Gubernur maupun partai-partai pengusung.” tuturnya. 


Irdan, seorang eksekutif di salah satu Industri Semen Nasional di Jawa Barat pada tahun 90-an itu, meminta agar partai-partai pengusung bertindak sesuai prinsip politik demokrasi dan perundang-undangan yang berlaku.


“Jangan menghabiskan waktu jika tidak memiliki kemampuan berpolitik yang ada hanya tidak menguntungkan pembangunan dan masyarakat. 


Aceh membutuhkan figur, Yang sudah siap dengan segala pengalaman dan kemampuan kepemimpinan, dan sosok itu yang harus dijadikan wagub pengisi sisa jabatan untuk membantu Gubernur dalam bidang pemerintahan dan pembangunan Aceh, kedepannya. 


"Muhammad Nazar, figur yang paling tepat, cocok dan ideal untuk itu. Apalagi mantanWagub Aceh ini dengan jaringan pendukungnya pada Pilkada 2017 juga pendulang suara untuk Irwandi Nova, bahkan ikut membantu logistik material,” bebernya, menutup obrolan kopi sore di salah satu kafe di Kota Lhokseumawe.(**)

close