-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Yakata: Banjir di Aceh Timur Diduga Akibat Illegal Logging

18 Desember 2020 | Desember 18, 2020 WIB | Last Updated 2020-12-18T16:28:48Z




Habanusantara.net, Aceh Timur – Kabupaten Aceh Timur dilanda banjir pada awal Desember kemarin, diduga akibat kegiatan ilegal kehutanan yang terjadi seperti perambahan dan illegal logging.

Setidaknya 21.397 jiwa atau 6.969 KK mengungsi dan 86.724 jiwa atau 25.641 KK lainnya ikut terdampak, justru masyarakat lah yang menjadi korban karena harus menerima dampak serta menanggung resikonya.


Banjir setinggi 30 cm hingga 2 meter itu setidaknya menggenangi belasan ribu unit rumah warga yang tersebar di sebagian besar wilayah Kabupaten Aceh Timur.


“Banjir yang terjadi baru-baru ini adalah salah satu bukti sahih, betapa mengerikannya dampak yang harus ditanggung oleh kita semua. Belum lagi konflik satwa liar dan manusia, longsor, kekeringan dan sebagainya. Ini tidak terjadi begitu saja, tetapi karena lingkungan atau hutan yang telah rusak,” kata Ketua Yakata, Zamzami Ali Umri Balqiah dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (18/12/2020).


Dengan demikian, Yakata, berinisiatif mengadakan Pelatihan Jurnalistik Lingkungan dan Kemah Konservasi, yang di ikuti puluhan wartawan  di Conservation Response Unit (CRU) Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, 16-18 Desember 2020.


Kegiatan tersebut bertema ‘Peuseulamat Uteun, Ta Jaga Bangsa’ ini digelar oleh Yayasan Konservasi Alam Timur Aceh (Yakata) yang bekerjasama dengan Forum Konservasi Leuser (FKL), Yayasan Inisiatif Dagang Hijau (IDH), TFCA Sumatera dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh.


Pelatihan itu, sejumlah pemateri nasional, seperti Wicaksono dari kalangan praktisi media yang juga mantan wartawan Tempo, Fitrian Ardiansyah dari IDH, Rudi Putra dari Forum Konservasi Leuser (FKL), Muhammad Ishak dari Harian Waspada, dan sejumlah pemateri lainnya dari kalangan aktivis lingkungan.


Zamzami berharap melalui Pelatihan Jurnalistik Lingkungan tersebut, para peserta yang terdiri dari wartawan online, cetak dan elektronik dapat mengaplikasikan ilmu dan wawasan yang didapatkan agar bisa mengedukasi publik terkait pentingnya menjaga lingkungan khususnya hutan yang ada di Kabupaten Aceh Timur.


"Hutan Aceh Timur saat ini masih sangat luas dan indah sekali. Oleh karenanya perlu dirawat dan dijaga, sehingga dapat diwariskan ke anak cucu kita kelak sebagai pemegang estafet di masa yang akan datang," tutup Ami, sapaan akrabnya. (AGS)

close