-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Warga Nias Bersyahadat Di Mesjid Satpol PP WH Aceh

11 Desember 2020 | Desember 11, 2020 WIB | Last Updated 2020-12-11T12:24:13Z



Habanusantara.net, Banda Aceh – Masjid Khairul Umah yang berada dalam komplek Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah Aceh, menjadi tempat pensyahadatan Julianus Dohud bin Fakhoulu Dohud. Dengan kesadaran dan tanpa paksaan, Kepala Bidang Dakwah Kepala Dinas Syari’at Islam Kota Banda Aceh Ridwan Ibrahim membimbing pemuda berusia 23 tahun asal Nias itu mengucapkan Syahadat.

Setelah memeluk agama Islam, Julianus yang sebelumnya beragama nasrani itu kini memiliki nama baru, yaitu Muhammad Julianus Dohud. Julianus adalah tahanan Satpol PP dan WH Aceh, beberapa waktu lalu pemuda berkulit putih ini dicokok Pol PP dan WH Aceh atas dugaan kasus khalwat.

“Julianus ditangkap atas dugaan kasus khalwat. Namun saat dalam tahanan, Julianus menyampaikan ketertarikannya dengan Islam dan ingin masuk Islam. Saat mendengar bahwa dirinya ingin masuk Islam, kita tentu dengan senang hati memfasilitasi. Alhamdulillah, hari ini Muhammad Julianus Dohud sudah menjadi saudara se-Iman bagi kita semua,” ujar Kepala Satpol PP dan WH Aceh, Jalaluddin.

Jalaluddin menjelaskan, Julianus ingin memeluk Islam atas kesadaran sendiri dan tanpa paksaan dari siapapun. Oleh karena itu, pria yang akrab disapa Pak Jala itu mengajak masyarakat untuk turut membimbing Julianus agar benar-benar menjadi umat Islam sejati.

“kami dan kita semua tentu ingin agar Julianus dapat menjalankan amar ma’ruf nahi mungkar. Ini tentu membutuhkan dukungan dan bimbingan dari semua pihak,” kata Jalaluddin.

Senada dengan jalaluddin, Ustadz Fahmi Sofyan dalam tausyiah singkatnya menyampaikan hal serupa.

“Saat ini Julianus telah memeluk Islam dan membutuhkan dukungan dari kita semua agar dirinya mampu menjalankan amar ma’ruf nahi mungkar dan beribadah dengan baik dan benar, sesuai tuntunan Syari’at. Bagaimana cara shalat, apa yang harus dilakukan sebelum shalat, bagaimana cara menjalankan kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan syari’at. Ini tentu membutuhkan dukungan kita semua sebagai saudara se-Iman,” ujar Ustadz Fahmi Sofyan.

Sementara itu, dalam sambutannya, Kasatpol PP dan WH Aceh sempat menyinggung tentang dugaan kasus khalwat yang saat ini menjerat Julianus. Jalaluddin mengaku, saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan pihak terkait, apakah kasus Muhammad Julianus dilanjutkan atau dapat dihentikan.

“Saat ini kita sedang berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Dinas Syari’at Islam terkait kasus yang saat ini menjerat Julianus,” imbuh Jalaluddin.

Sementara itu, Muhammad Julianus yang ditemui awak media usai menjalani prosesi peusijuek mengungkapkan, bahwa dirinya sudah sejak lama ingin memeluk agama Islam. Hal tersebut dikarenakan teman-teman dan lingkungan kerjanya yang selalu bersinggungan dengan Islam.

“Sudah lama ingin masuk Islam. Saat tiba di Banda Aceh kebetulan semua rekan kerja saya beragama Islam, dalam beberapa kesempatan saya juga ikut ke perkumpulan mengaji mereka. Saya memohon bimbingan dari semua pihak agar dapat belajar, memahami dan mengamalkan ajaran Islam dengan baik,” pungkas Muhammad Julianus Dohud.

Proses pensyahadatan dan peusijuek berlangsung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Para hadirin terlihat memakai masker dan menjaga jarak. Sementara itu, wastafel portabel juga tersedia di sejumlah titik di komplek Satpol PP dan WH Aceh.[
close