-->

Notification

×

Iklan

Iklan

MPTT-I Aceh Silaturahmi dengan Forkopimda

12 November 2020 | November 12, 2020 WIB | Last Updated 2020-11-12T05:25:41Z

Photo bersama : MPTT-I Silaturahmi dengan Forkopimda di Ruang Rapat Gedung Utama Kejati Aceh, Rabu, (10/11/2020)/ Ist


Habanusantara.net - Banda Aceh - Keluarga besar Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Indonesia (MPTT-I) Aceh memenuhi undangan silaturahmi dan audiensi dengan Kejaksaan tinggi (Kejati) Aceh bersilaturahmi dengan Forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) di ruang rapat Gedung Kejati Aceh, Rabu (10/11/2020)


Hadir dalam silaturahmi itu Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, Kajati Aceh, Muhammad Yusuf, Kapolda Aceh, Irjen Pol Wahyu Widada, Pangdam IM, Mayjen TNI Hassanudin, Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Aceh.


Selanjutnya, dari kalangan dan keluarga besar MPTT-I Aceh, ikut dihadiri langsung penggagas MPTT-I, Aceh Abuya Syekh H. Amran Waly Al-khalidy, didampingi ketua Umum MPTT-I PW Aceh, dan  PW Jakarta, serta para tokoh agama di Banda Aceh, seperti Abu H Syukri Daud, dan Abu Kamaruzzaman.


Dalam kata sambutannya, Kajati Aceh menyampaikan, bahwa pentingnya silaturahmi dan meminta Abuya untuk dapat menyampaikan sepatah dua patah kata.


Abuya menjelaskan tentang Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf bahwa MPTT-I Aceh mengajarkan tentang rukun agama yang ketiga yaitu ihsan.


Abuya, menyebutkan untuk menyempurnakan rukun agama, seseorang tidak hanya dicukupkan dengan ber'akidah dan hukum syara' saja.


Untuk itu kata Abuya Amran Waly Al-Khalidi bahwa kehadiran MPTT-I, ditengah - tengah masyarakat membawa kebaikan ummat.


"Banyak dulunya pemaksiat, pecandu narkoba, dan lainnya sekarang sudah berubah, begitu juga terhadap orang-orang yang dulunya menjauh dari agama, kini sudah dekat dan mencintai Allah dan RasulNya," ujar Abuya.


Menurut Abuya, MPTT-I hadir untuk memperbaiki akhlak ummat agar memiliki akhlak yang mulia.


"Islam bangkit dan jaya kembali untuk memperoleh kedamaian dan kesejahteraan dan juga mengusung memiliki Nafsul Muthmainah yaitu Nafsul yang telah mendapatkan ketenangan jiwa dan bersih dari kesyirikan serta kenifaqan agar ummat selamat dari bahaya dunia akhirat," papar Abuya.


Selanjutnya atas nama Forkopimda, Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengatakan secara Kenegaraan Pemerintah Aceh wajib melindungi setiap warganya, siapapun itu baik dari MPTT-I maupun yang lainnya.


"Khusus permasalahan MPTT-I,  Pemerintah Aceh menyarankan agar dapat membuka ruang dialog dengan pihak - pihak yang menolak MPTT-I," tuturnya. 


Terakhir, Gubernur menegaskan atas nama  Pemerintah Aceh, Insya Allah akan tetap berupaya memfasilitasi dan menjembatani untuk berdialog dengan berbagai unsur unsur terkait lainnya demi kebaikan semua pihak. (**)

close