-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Awasi Kebersihan dan Keindahan Kota, DLHK3 Banda Aceh Gunakan Aplikasi E-Berindah

13 November 2020 | November 13, 2020 WIB | Last Updated 2020-11-16T08:31:29Z


Habanusntara.net, BANDA ACEH - E-Berindah ini merupakan aplikasi berbasis Android yang Dilaunching oleh Pemerintah Kota Banda Aceh Sejah 7 Juni 2018 gunanya untuk mengawasi kebersihan dan keindahan kota, dan itu sejak tahun 2018 kita melahirkan aplikasi itu untuk mengajak masyarakat berpartisipasi. 

“Masyarakat berperan disini untuk memonitoring. Sebelum lahirnya aplikasi E-Berindah ini kita juga ada kegiatan Monitoring kebersihan dan keindahan kota tapi dilakukan oleh stafnya di DLHK, pada umumnya adalah staf yang sudah tua, tidak bisa lagi kerja di kantor, pergilah ke lapangan, foto-foto daerah kemudian ditindaklanjuti oleh manager,” kata Yusrida Arnita, Sp, MSc, Kasubbag Program dan Pelaporan Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh, kepada media ini, beberapa waktu lalu 

Yusrida Arnita mengungkapkan, Kelemahan yang sebelumnya, petugas yang monitoring dan menager, kan sama kantornya, artinya bisa terjadinya “kong kali kong”, yang tentunya dilapangan menjadi tidak efektif dan monitoring juga menjadi tidak transparan. 

Dengan sistem E-Berindah, masyarakat yang melakukan monitoring, yang kerja petugas dari DLHK3. Sampai sekarang petugas DLHK3 tidak mengetahui siapa masyarakat/ relawan yang melakukan monitoring dan mengirimkan foto-foto itu. Di Brindah itu, masyarakat yang mengirimkan foto itu dianggap relawan kebersihan. Dengan demikian antara Relawan dan Manajer Kebersihan itu tidak saling kenal. 

“Dengan tidak saling mengenal itu, dalam hal memonitoring itu menjadi lebih fair dan tidak ada “kong kali kong” jadi nilai fairnya itu ada. Relawan Foto sampah-sampah dipinggir jalan, saluran, ilalang kurang dari 3 meter dari pinggir jalan kemudian dikirimkan ke E-Berindah, Relawan yang kritis semakin bagus dan mendapatkan rewardnya. Kalau tidak kritis, nilainya jelek tidak diberikan reward, artinya memang kita buat sistem itu supaya lebih profesional dalam hal pengelolaan kebersihan dan keindahan Kota Banda Aceh,” ujarnya. 




Sektor yang dipilih untuk menjadi objek dari E-Berindah adalah sektor yang sehari-hari dikerjakan maksudnya yang sehari-hari mobil pengangkut sampah mengambil sampah, misalnya daerah jalan utama, sungai. Jalan juga sudah dilist dalam E-Berindah itu jalan mana saja sudah dipetakan dalam objek pemantauan. 

“Disini item yang dinilai adalah, Jalan Utama, Saluran, Fasilitas Umum seperti termi- nal, pelabuhan, terminal L300, bantaran sungai, termasuk Rumah Sakit. Titik Tempat Pembuangan Sementara(TPS) di setiap Gampong, dan lainnya. Sistemnya bagaimana masyarakat berpartisipasi untuk melaporkan kondisi kebersihan- nya,” jelas Yusrida. 

Kasubbag Proogram dan Pelaporan itu menjelaskan, untuk masyarakat atau relawan yang ingin berpartisipasi dalam aplikasi E-Berindah ini terlebih dahulu mengunduh aplikasi E-Berindah di Playstore, kemudian masyarakat mendaftar, kemudian diberikan username dan password, kemudian Rela- wan ini memilih daerah mana yang menjadi objek pemantauan. 

“Untuk proses kerja Relawan di E-Berindah ini, DLHK3 terlebih dahulu melakukan lelang lokasi sebagai objek yang harus dipantau, dimana DLHK3 melakukan lelangnya sebulan sekali, disetiap awal bulan nya. Misalnya dilelang sekitar 120 lokasi, para relawan yang menjadi peserta lelang adalah mereka yang telah mendaftar di E-Berindah itu sendiri yang telah bermitra dengan DLHk3,” katanya. 

Setelah para peserta ikut lelang dan memilih lokasi yang akan dipantau, kemudian para relawan ini diberi 7 hari waktu untuk melakukan monitoring lokasi yang dia pilih. Satu orang hanya bisa memilih 5 lokasi saja. Reward yang dibayar kepada relawan itu perlokasi Rp 20.000 ditahun 2020 ini, ren- cananya di tahun depan dire- nakan akan dinaikkan menjadi Rp. 40.000. 

Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk mengirimkan foto-foto ke E-Berindah itu ada kri- terianya, misalnya jalan, ada tempat sampah namun sam- pahnya banyak berada luar tempat sampah. Foto yang dikirimkan itu lah yang menjadi temuan. Kemudian juga terkait gulma yang berada dipinggir jalan dengan jarak kurang dari 3 meter dari bibir jalan. Kebersihan lubang saluran, Relawan dapat mengirimkan foto tersebut ke E-Berindah. 

Kemudian debu dan atau pasir dijalanan juga menjadi kriteria, Rumput-rumput yang berada didekat fasilitas umum termasuk toilet seperti Halte, terminal, pelabuhan. Kemudian Fasilitas taman, fasilitas taman yang sudah rusak, atau ada baknya tapi tidak ada tanaman, kemudian WC taman yang su- dah jorok. 

Setelah semua laporan- laporan atau foto-foto dari relawan itu masuk, kemudian manager keberisihan DLHK3 akan menindaklanjuti untuk membersihkan objek-objek yang dipantau oleh para relawan itu. Sedangkan untuk fasilitas umum seperti Terminal dan pelabuhan itu yang akan menindak lanjuti untuk membersihkan bukan DLHK3, akan tetap Manajer kebersihan DLHK akan mengirimkan bukti foto tersebut kepada instansi terkait un- tuk membersihkannya. 

Ia menyebutkan, jumlah relawan yang sudah terdata di E-Berindah tersebut berjumlah 586 orang, dengan 356 lokasi yang dipantau. 

Sebagai perbandingan, temuan di lapangan dari program ini untuk tahun 2020 jauh menurun dibanding tahun 2019. Pada tahun 2019 lalu, ada 4.353 temuan dan berhasil di- tindaklanjuti hingga 3.186. Me- nurun pada tahun 2020 yang 664 temuan, dan di tindaklan- juti sebanyak 618.(Ismail)


close