-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Kendaraan Umum dan Pribadi Yang Menggunakan BBM Bersubsidi Mulai Ditempel Stiker, ini Tulisannya

19 Agustus 2020 | Agustus 19, 2020 WIB | Last Updated 2020-08-19T09:43:00Z




Habanusantara.net, Banda Aceh– Pemerintah Aceh bersama Pertamina dan Hiswanamigas mulai memasangi stiker pada kendaraan umum atau pribadi di seluruh Aceh yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, baik premium maupun solar. Penempelan stiker itu dilakukan melalui Surat Edaran Gubernur Provinsi Aceh no. 540/9186 tahun 2020 tentang Program Stikering pada Kenderaan sebagai Strategi Untuk Penyaluran Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP) yang Tepat Sasaran. 


Hal itu tidak terlepas dari Antrian panjang BBM subsidi Biosolar dan BBM penugasan Premium masih kerap terlihat di SPBU Aceh. Alhasil mengganggu ketertiban lalu lintas dan kenyamanan warga. 


Konsumsi yang kurang terkontrol, mengakibatkan kuota BBM subsidi dan penugasan saban tahun terus jebol. Salah satu penyebabnya, adalah kurang kesadaran masyarakat Aceh dalam konsumsi BBM sesuai peruntukan. 

Konsumsi BBM sesuai peruntukan, akan berdampak pada konsumsi BBM sesuai kuota. Sehingga biaya subsidi negara, dapat dimanfaatkan untuk sektor lain, semisal pembangunan ekonomi. 


Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyampaikan bahwa Pemerintah Aceh berperan turut mengawasi dan menjaga kuota BBM Premium dan BBM Subsidi Biosolar yang telah ditetapkan oleh BPH Migas. 


"Selanjutnya Pemerintah Aceh bersama Pertamina menerapkan program 'Stiker BBM Bersubsidi'. Melalui program ini, kendaraan roda empat yang mengkonsumsi Biosolar dan Premium wajib ditempeli stiker sebagai alat kontrol," ujar Nova. 

Program 'Stiker BBM Bersubsidi' ini, sambung Nova, tidak menambah aturan baru. Program ini memperkuat Perpres Nomor 43 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 Tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak. 


Sementara itu, Mahdinur, Kepala Dinas ESDM Aceh, menyebut penempelan stiker akan dilakukan pada kendaraan umum maupun pribadi roda empat. 

"Sekarang ini kendaraan yang antri Biosolar dan Premium banyak kendaraan keluaran terbaru. Serta kendaraan yang tidak berhak. Melalui program ini, hanya kendaraan yang berhak, yang bisa ditempel stiker untuk mengkonsumsi Biosolar dan Premium," tutur Mahdinur. 

Melalui program ini, diharapkan subsidi dapat dinikmati oleh masyarakat kecil yang lebih membutuhkan. Juga agar mengurangi antrian Biosolar dan Premium di SPBU. 

Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, Roby Hervindo menyebutkan, ada sekitar 156 ribu stiker yang bakal ditempel di kendraan roda empat, yang khusus ingin menggunakan BBM bersubsidi. 

“Total sekitar 156 ribu stiker akan ditempel selama sosialisasi selama 7 hari ke depan mulai tanggal 19 - 25 Agustus di 126 SPBU seluruh Provinsi Aceh.Selama masa sosialisasi tersebut, stiker dibagikan secara gratis,” kata Roby 


Katanya, Stiker yang ditempel tersebut berisi “Kendaraan Pengguna PREMIUM BUKAN UNTUK MASYARAKAT YANG PURA-PURA TIDAK MAMPU” dan “PENGGUNA SOLAR SUBSIDI. SUBSIDI UNTUK RAKYAT BUKAN UNTUK PENIMBUN YANG JAHAT” 

Ketua Hiswana Migas DPC Aceh, Faisal Budiman, menuturkan kerugian penggunaan Premium dan Biosolar. “Pabrikan kendaraan tidak ada lagi yang merekomendasikan pakai RON 88 dan CN 48. Kalau dipaksakan, kendaraan bisa dipastikan jadi boros dan tidak awet. Biaya perawatannya lebih mahal. Ujungnya pengeluaran konsumen malah lebih boros, dibanding misalnya pakai Pertamax dan Dex," jelas Faisal. 

Penggunaan BBM yang tepat sesuai standar pabrikan, membuat kendaraan lebih awet. Selain itu, bahan bakar Biosolar dan Premium dengan RON dan CN rendah, menyebabkan lebih banyak polusi udara.

Iriandus berharap dengan program stickering itu dapat menjaga kuota BBM Subsidi sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan, serta membuat masyarakat semakin sadar untuk menggunakan BBM sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan. 

Hadir dalam kegiatan itu Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto S.STP, MM dan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, A. Hanan SP, MM. []
[]


close