-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Kepala BNNP Aceh : Sosialisasi Bahaya Narkoba Melalui Film Pendek Sangat Efektif

27 Juli 2020 | Juli 27, 2020 WIB | Last Updated 2020-07-28T10:03:19Z




HABANUSANTARA.NET, BANDA ACEH –Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh Brigjen Pol. Drs. Heru Pranoto, mengatakan salah satu cara yang paling efektif dalam upaya mensosialisasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) adalah melalui karya film. 

Dikatakannya, melalui karya film dapat memberikan pola pendidikan yang bisa dicerna langsung oleh masyarakat dijaman teknologi yang saat ini telah berkembang pesat hingga pelosok desa dalam hal mengajak masyarakat secara aktif untuk memahami apa itu narkoba dan bahaya narkoba. 

“Sosialisasi ini merupakan satu kreasi dan trobosan dari BNNP Aceh dengan membuat karya film yang perlombakan. Sehingga masyarakat terutama para senias pelaku film mencoba mecari referensi tentang narkoba, kemudian menyajikan dalam bentuk Video. Ini merupakan sosialisasi yang efektif ,” kata Kepala BNNP Aceh Heru Pranoto, saat penyerahan hadiah lomba Film Pendek Anti-Narkoba di Hotel Kriyad, Banda Aceh, Minggu (26/7/2020) malam. 

Ia menyebutkan, perlombaan Film pendek tentang pencegahan narkoba ini diikuti oleh 140 senies film. Seandainya masa pendaftaran di buka yang lebih lama lagi, tentu saja akan lebih banyak lagi masyarakat yang ikut terlibat dalam kegiatan sosialisasi ini. 

“Kalau dari 140 film yang telah dibuat oleh para peserta itu, tersebar di media sosial, tentu saja ini akan memberikan dampak positif kepada masyarakat, dengan harapan masyarakat lebih mudah memahami tentang bahayanya narkoba,” tuturnya lagi. 

Para pemenang lomba film pendek antinarkoba katagori pelajar, juara satu diraih film Titipan Jadi Harapan disutradarai Ita Kausara, juara kedua film Seorang Jojo disutradarai Fikrul Azka, juara ketiga film Reuloh disutradarai Tarmizi, sementara juara favorit netizen dimenangkan film Din Bakoeng yang disutradarai Muhammad Fathir Rizki. 

Sementara katagori umum juara satu jatuh kepada film berjudul Ruang disutradarai Muhammad Rizal, juara dua film Hilang disutradarai Munawir, juara tiga film Teulah disutradarai Irwan Mahdi. 

Usai penyerahan Hadiah pemenang lomba Film Pendek. BNNP Aceh juga melakukan penandatanganan MOU dengan Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh dalam rangka pencegahan narkoba dilingkungan dayah. 

Sasaran dari MOU dengan para Ikatan Sarjana Alumni Dayah ini adalah agar santri-santri dayah tidak dimasuki narkoba. 

“Saya sangat mengapresiasi ISAT. Kalau alumninya saja sudah peduli tentang dayah yang dulu tempat ia menuntu ilmu. Sekarang ancaman narkoba ini tidak ada yang tidak bisa dimasuki dari propinsi manapun. Tapi bagaimana membentenginya adalah masing-masing komunitas harus ikut serta mengambil peran untuk membengi dari masuknya barang-barang haram ini,” ujar Heru Pranoto. 

Heru menambahkan, untuk memutuskan rantai peredaran narkoba di Aceh peran ulama dan umara termasuk khatib sangat berpengaruh dalam menyampaikan ke masyarakat. 

"Saya juga telah membahas dengan MPU Aceh. Dalam sosialisasi, baik di kalangan santri maupun di tempat lainya. Bahkan dalam pertemuan itu saya meminta kepada MPU Aceh menyusun makalah larangan menggunakan narkoba," pungkasnya.

Para pemenang lomba film pendek antinarkoba katagori pelajar, juara satu diraih film Titipan Jadi Harapan disutradarai Ita Kausara, juara kedua film Seorang Jojo disutradarai Fikrul Azka, juara ketiga film Reuloh disutradarai Tarmizi, sementara juara favorit netizen dimenangkan film Din Bakoeng yang disutradarai Muhammad Fathir Rizki.

Sementara katagori umum juara satu jatuh kepada film berjudul Ruang disutradarai Muhammad Rizal, juara dua film Hilang disutradarai Munawir, juara tiga film Teulah disutradarai Irwan Mahdi

[]
close