-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Proyek Penertiban Lahan Parkir di Jl Ali Hasyimi Makan Korban, Wakil Ketua DPRK : Dishub Harus Bertanggungjawab

07 Juni 2020 | Juni 07, 2020 WIB | Last Updated 2020-06-06T18:29:13Z

Lokasi proyek pengerjaan penertiban lahan parkir Jalan Prof Ali Hasyimi, Gampong Lamteh Kecamatan Ulee Kareng milik Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh yang menelan korban warga terjatuh kedalam saluran drainase. Foto diabadikan Sabtu (6/6/2020) sore


Habanusantara.net, Banda Aceh- Proyek pengerjaan penertiban lahan parkir Jalan Prof Ali Hasjmy, Gampong Lamteh Kecamatan Ulee Kareng milik Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh menelan korban luka. 

Salah seorang warga Lamteh Syukur pemilik warung kopi di lokasi proyek tersebut mengalami luka parah. Korban terjatuh kedalam saluran drainase dari jembatan kecil terbuat dari papan berada diatas saluran yang hanya berukuran sekitar 60 cm. 

Kronologisnya pada saat hendak memasukkan sepeda motornya ke dalam toko dari Jalan Ali Hasjmy, Sabtu (6/6/2020) dini hari tadi. Akibat dari kejadian tersebut, tangannya Luka kena besi later U saluran dan harus masuk ke IGD dan tangannya terpaksa harus di gips. 

Mengetahui Informasi kejadian tersebut, Wakil Ketua DPRK Banda Aceh H Isnaini Husda SE yang juga berdomisili di Gampong Lamteh Ulee Kareng langsung meninjau ke lokasi proyek penertiban lahan parkir yang sedang dikerjakan di jalan Prof Ali Hasjmy, Ulee Kareng, Banda Aceh, Sabtu (6/6/2020) sore. 

Saat mendatangi lokasi kejadian, Wakil Ketua DPRK Banda Aceh itu mendapati dilokasi proyek tersebut hanya ada satu jembatan untuk bisa dilintasi oleh masyarakat atau pemilik usaha dikawasan tersebut berukan 2 lembar papan atau sekitar 60 cm. “Setelah kejadian itu, tidak ada satu orang pun yang membesuk untuk sekedar melihat kondisi korban dari para pemilik proyek maupun instansi terkait,” ungkap Isnani dilokasi tersebut. 



Menurut Informasi yang diperoleh Isnaini, sebelum memakan korban, pemilik usaha Warung dikawasan itu juga sudah melakukan protes langsung ke pihak Dinas Perhubungan, jawabannya akan ditindak lanjutnya, namun dilapangan ternyata tidak ada dan hanya disediakan jembatan berukuran 2 lembar papan itu. Tentu ini sangat berbahaya saat dilintasi oleh masyarakat sekitar proyek itu terutama anak-anak atau pelanggan dari warung di kawasan itu. 

“Jembatan yang berukan kecil itu kalau untuk menyebrangi kendaraan roda dua tentu saja ini sangat berbahaya, seharusnya rekanan itu menyediakan jembatan yang memadai untuk pemilik usaha selama proyek penertiban lahan parkir itu dikerjakan, agar tidak tergangu usaha masyarakat dan ini bisa merugikan mereka,” tegas Isnaini lagi. 

H Isnaini Husda yang juga mantan Keuchik Lamteh, menilai pengerjaan proyek penertiban lahan parkir tersebut tidak memenuhi keselamatan terutama kepada masyarakat yang membuka usaha dikawasan itu, sehingga terjadinya korban luka. Rekanan tidak menyediakan jembatan yang memadai untuk kebutuhan usaha dari pemilik toko yang membuka usaha dikawasan itu. “Ini tidak dilakukanan dan dari pihak Dishub Kota seperti juga tidak ada pengawasan,” terangnya. 

Seharusnya, kata Isnaini proyek fisik penertiban lahan parkir yang berada di depan toko atau warung milik masyarakat itu rekanan menyediakan lintasan yang memadai sehingga tidak membahayakan baik itu bagi pemilik warung maupun pelanggannya. “Ini hanya disediakan jembatan kecil berukuran 2 lembar papan diatas saluran, tentu saja saat dilintasi oleh masyarakat ini sangat berbahaya. Apalagi pemilik warung dikawasan itu juga tinggal ditempat usahanya,” ujarnya. 

*Dishub Harus Bertanggungjawab* 

Lebih lanjut Wakil Ketua DPRK Banda Aceh meminta agar pihak Dinas Perhubungan Kota selaku pemilik proyek bertanggungjawab atas kejadian yang mengakibatkan adanya korban dilokasi proyek yang sedang dikerjakan. 

“Atas kejadian ini, kami minta Kepala Dinas atau siapa saja yang terlibat langsung dalam proyek ini agar bertanggung jawab atas jatuhnya korban di lokasi proyek milik Dinas Perhubungan. Tidak hanya Dinas tapi juga kontraktor pelaksana juga harus bertanggung jawab,” tegas Isnaini dengan nada kesal. 

Menurutnya, dengan adanya korban dilokasi proyek tersebut ini mengindikasikan bahwa lemahnya pengawasan baik dari pihak kontraktor pelaksana terlebih pengawasan langsung dari Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 

“Hampir dipastikan, kejadian ini menandakan kurangnya pengawasan dari pihak Dinas sebagai pemilik pekerjaan maupun pelaksana pekerjaan Proyek Penertiban Lahan Parkir,” tandas Wakil Ketua DPRK itu. 

Akibat adanya korban dilokasi proyek tersebut, Wakil Ketua DPRK Banda Aceh dari Fraksi Partai Demokrat dengan tegas meminta kepada SKPK terkait, agar dalam setiap pengerjaan proyek fisik harus memperhatikan faktor keselamatan baik untuk pekerja maupun masyarakat yang melintas dikawasan proyek tersebut, supaya tidak terjadi kecelakaan kerja bagi pekerja dan memakan korban masyarakat. 

“ Ini perlu pengawasan yang maksimal dari SKPK terkait dan juga perlu perhatian dari pihak rekenan dari proyek tersebut, jangan hanya memburu pekerjaan untuk cepat selesai tidak memperhatikan faktor keselamatan,” pungka Isnaini Husda.(Ismail) 

close