-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Masalah Banjir, Ismawardi : Warga Yang Baik Tidak Hanya Mengkritik, Tapi Memberi Solusi kepada Pemerintah

13 Mei 2020 | Mei 13, 2020 WIB | Last Updated 2020-05-13T15:22:18Z

Habanusantara.net, Banda Aceh - Hujan dengan intensitas tinggi pada 7-8 Mei lalu membuat debit air meningkat hingga mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah di Kota Banda Aceh.

Beragam respon pun bermunculan terkait banjir yang dikabarkan parah setelah 20 tahun silam pernah terjadi ditahun 2000. Ada yang beranggapan bahwa banjir tersebut akibat sistem drainase Kota Banda Aceh tidak berfungsi dengan baik ketika memasuki musim hujan dan sebagainya.

Anggota DPRK Banda Aceh Ismawardi berpandangan lain bahwa banjir tak hanya merupakan kesalahan pemerintah semata. Masalah banjir tak bisa hanya menyalahkan pihak pemerintah saja, ia mengajak agar siapapun untuk sadar diri bahwa bencana banjir lebih diakibatkan oleh kesalahan manusia.

"Kita harus berfikir obyektif lah, jangan saling menyalahkan kalau ada yang kurang kasih masukan yang sifatnya membangun, itu artinya kita sudah menjadi warga Kota Banda Aceh yang baik," ujar Ismawardi

Dikatakannya, berdasarkan kajian tim dari Fakultas Teknik Unsyiah yang turun langsung fungsi meninjau drainase pasca banjir 8 Mei lalu. Hasil kajian memperlihatkan bahwa banjir genangan disebabkan oleh faktor alam dimana curah hujan mencapai 287 milimeter per hari yang termasuk hujan super extreme. Hasil kajian juga menyebutkan hujan dengan intensitas tinggi terjadi karena bersamaan dengan pasang purnama yang mengakibatkan meningginya air sungai dan menghambat pembuangan dari drainase. Namun tim menilai secara perencanaan drainase di Kota Banda Aceh sudah layak dan berfungsi dengan baik.

Setelah tim dari Fakultas Teknik tersebut melakukan kajiannya, tim Dinas PU langsung merespon hasil cepat dan telah melakukan pemetaan outlet dan membersihkan main hole dari sampah-sampah yang tersangkut.

Ini terbukti bahwa, permasalah banjir di Kota Banda Aceh itu tidak hanya semata kesalahan pemerintah, tapi juga karena keselahan manusianya. Kesadaran warga untuk tidak membuang sampah sembarangan masih kurang. “Yang diangkat dari dalam selokan drainase itu sebagian adalah sampah, botol, plastik, dan sebagaianya,” ujar politisi Partai Amanat Nasional itu.

Menurutnya, warga yang baik tidak hanya mengkritik pemerintah, tapi juga memberikan solusi kepada pemerintah. “Kita memberikan solusi kepada pemerintah supaya pemerintah ini bisa lebih optimal dalam bekerja, dengan ada solusi-solusi ini, kalau menyalahkan sana sini, anak-anak juga bisa menyalahkan, kalau tanpa memberikan solusi,” terang anggota Wakil Ketua Komisi III DPRK Banda Aceh.

karena, ia mengajak semua masyarakat harus objektif, yang sudah baik dilakukan pemerintah harus diakui jangan dipaksa untuk seolah-olah tidak baik.

Ismawardi menambahkan, Pemerintah Kota sudah melakukan yang terbaik untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat di saat Pandemi Covid 19 dan bencana alam banjir yang diakibatkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari belakang ini. “Karena itu saya mengajak kita semua secara bersama-sama pemerintah bahu-membahu dalam mencari solusi jangan selalu mencari-cari kesalahan, banyak yang sudah dilakukan Pemerintah Kota Banda Aceh selama 2 tahun ini.

Ismawardi juga mengharapkan kepada Warga kota untuk tidak membuang sampah sembarangan apalagi ke selokan atau saluran karena dapat menyumbat aliran air dan memperparah banjir. . ini semua Kesadaran masyarakat.

Ia juga meminta kepada pemerintah Gampong untuk kembali mengadakan Giat-giat gotong royong, apakah itu per 3 bulan sekali atau 6 bulan sekali, hal ini penting untuk menjaga kebersihan lingkungan gampong, begitu juga dengan kebersihan saluran drainase digampong-gampong.

Ini merupakan upaya pelestarian sungai karena air adalah sumber kehidupan kita. Kalau bicara sungai, kita juga bicara sampah. Saya berharap kesadaran masyarakat terhadap pelestarian sungai betul-betul dilakukan,” ujarnya.[]
close