 |
| Forkopimda Aceh Besar Melakukan Vidio Conference (Vidcon) dengan Plt Gubernur Nova Iriansyah di Gedung Dekranasda Aceh Besar, Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Rabu (15/4/2020) |
Habanusantara.net, KOTA JANTHO - Bupati Aceh Besar Ir H Mawardi Ali bersama unsur Forkopimda melakukan video conference (vidcon) dengan Plt Gubernur Aceh Ir Nova Iriansyah MT dalam rangka koordinasi penanganan Virus Corona 2019 (Covid-19), di Gedung Dekranasda Aceh Besar, Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Rabu (15/4/2020).
Kegiatan Vidcon dengan Plt Gubernur Aceh juga diikuti oleh seluruh Bupati dan Walikota se-Aceh serta unsur Forkopimdanya. Pada Vidcon tersebut Mawardi Ali melaporkan perkembangan informasi terbaru dan juga berbagai upaya yang telah dan akan dilakukan oleh Pemkab Aceh Besar dalam rangka pencegahan dan pananganan Covid-19 di wilayah tersebut.
Melalui Vidcon, Ia menyampaikan perkembangan kondisi wabah virus corona (Covid-19) di Kabupaten Aceh Besar per Rabu 15 April 2020, yang positif covid-19 ada 2 orang, sekarang kedua orang tersebut sudah sembuh. “Alhamdulillah saat ini sudah 0 (nol). Untuk Pasien Dalam Pengawaasan (PDP) yang sebelumnya dirawat di rumah sakit ada 14 orang, Alhamdulillah ke 14 orang tersebut saat ini sudah sembuh juga dan sudah pulang ke rumahnya masing-masing. Sedangkan Orang Dalam Pemantauan(ODP) ada 120 orang. Dari 120 orang tersebut yang masih dalam status ODP tinggal 39 orang lagi, mudah-mudahan terus berkurang,” sebutnya
Mawardi menambahkan, Pemkab Aceh Besar sangat serius dalam penanganan covid-19 ini, disamping melaksanakan berbagai program, didukung oleh anggaran refocusing terhadap APBK yang kita miliki. Penanganan Covid ini dibagi dalam 3 perioritas.
Pertama bidang kesehatan yakni dengan membentuk tim gugus tugas tingkat kabupaten, Kecamatan dan tingkat Gampong yang diberi nama dengan Gampong Siaga. “Di Kabupaten Besar saat ini sudah tersedia 25 tempat isolasi Mandiri bagi saudara kita yang berstatus ODP, yakni 2 tingkat Kabupaten, 23 di tingkat kecamatan, ditambah sekitar 30 han ditingkat Gampong yang sudah mengambil inisiatif untuk menyediakan tempat Isolasi Mandiri,” sebut Mawardi Ali.
Aceh Besar juga telah menyiapkan Alat Pelindung Diri(APD) lengkap yakni, baju perlindungan untuk perawat dan dokter, masker untuk Rumah Sakit dan Puskesmas, sedangkan untuk pengobatan masih dirujuk ke RSUDZA. Bagi masyarakat sudah bagi-bagikan masker dan hand sanitizer, juga penyediaan tempat tempat cuci tangan di tempat fasilitas publik.
Kedua di bidang Pengaman Jaringan Sosial atau Social Safety Net, Aceh Besar telah menerima bantuan sembako dari Provinsi Aceh Sebanyak 2800 paket, namun itu masih kurang karena kalau dibagi hanya dapat 4 kk paket sembako per Gampong dari 604 gampong di Aceh Besar.
“Insya Allah nanti kita akan menyediakan 25000 paket sembako dengan harga Rp 200 ribu iper paket yang nanti akan kita distribusikan kepada masyarakat miskin yang tidak beradu dengan yang sudah menerima bantuan pangan dari pusat yakni PKH, maupun dari provinsi, program Pro-Abes milik Kabupaten. Yang kita berikan adalah masyarakat miskin yang ada daftarnya di Dinas Sosial yang terdampak covid-19 terutama di wilayah pesisir yang bergelut bidang pariwisata, jasa juga pedagang kaki lima yang bisa berdampak pada perekonomian nya,” tutur Mawardi Ali.
Ketiga di bidang Dampak ekonomi. yang paling besar adalah sektor pariwisata. Sebagaimana kita ketahui adalah bidang pariwisata adalah sumber ekonomi yang sangat baik, dengan modal yang sedikit bisa memberikan multiefek ekonomi yang luar biasa. Dengan perkembangan Covid-19 ini, sektor wisata mendapat ancaman yang cukup besar dalam perkembangannya sehingga banyak tempat wisata yang ditutup.
“Para penggiat wisata itu, baik warung kopi, rumah makan, jasa-jasa wisata lainnya itu mengalami penurunan ekonomi yang luar biasa. Kemudian juga usaha jada transportasi dan lainnya,” pungkas Ir Mawardi Ali, Bupati Aceh Besar.(Ismail)
