-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Awali Musim Tanam Gadu 2020, Bupati Aceh Besar Launching Pelepasan Air

26 April 2020 | April 26, 2020 WIB | Last Updated 2020-04-26T07:49:17Z

Habanusantara.net, Aceh Besar,
Bupati Aceh Besar Ir Mawardi Ali bersama Kodim 0101/BS Kolonel Inf Hanandi lubis SIP launching Pelepasan Air Mengawali Musim Taman (MT) Gadu (tanam padi di musim kemarau-red) tahun 2020 di pintu air Seuneubok kecamatan Seulimum Aceh Besar, Minggu (26/4/2020).

Mawardi Ali mengatakan, dampak wabah virus Corona (Covid-19) tidak hanya pada sektor kesehatan, juga terhadap sosial dan ekonomi. Untuk itu, ketahanan pangan harus diperkuat di Aceh Besar, salah satunya melalui tanam padi musim gadu.

“Kita tidak tahu bagaimana kedepan wabah Corona ini. Kita berharap ketahanan pangan di Aceh Besar tetap kuat ditengah Pandemi tersebut,” kata Mawardi Ali.

Pelepasan air itu tanda sudah mulainya turun kesawah, yang menjadi kegiatan penting disetiap musim tanam. Biasanya di Aceh Besar sebelum pelepasan air, adanya kegiatan gotong royong, khenduri blang, namun ditengah pandemi ini, semua kegiatan keramaian ditiadakan.

Dikatakannya, Tanam padi musim gadu direkomendasikan izinnya pada lahan yang teraliri air irigasi dengan seluas lahan 3124 hektar. Itu merupakan wilayah yang cukup luas Irigasi Krueng Aceh mulai dari Seulimum sampai dengan Darussalam, sedangkan irigasi Krueng Jreu dari Indrapuri sampai ke Simpang tiga.

Dikatakan Mawardi Ali, Pemkab Aceh Besar bekerjasama dengan Kodim 0101/BS tahun ini akan melaksanakan tanam pada musim Gadu serentak dengan menggratiskan biaya pengolahan tanah dan bibit dengan harapan turun sawah kali ini bisa serentak. 


“Dengan masa tanam serentak ini, kita berharap bisa sukses dimusim tanam tahun ini. Hasilnya juga untuk masyarakat sendiri, dimana petani memiliki stok bahan pangan apalagi ditengah pandemi,” harap Mawardi Ali.

Sementara itu, Dandim 0101/BS Kolonel Inf Hasandi Lubis, SIP mengatakan pihaknya telah menginventarisir semua alat mesin pertanian, baik milik kabupaten Aceh Besar dan juga telah berkoordinasi dengan Propinsi untuk dipinjam, termasuk menghimbau kepada masyarkat yang memiliki mesin pertanian baik hibah pemerintah maupun milik swasta yang selama ini mungkin ada mendapatkan keuntungan dari petani, kita harap masa pandemi ini untuk berkontribusi juga.

Ia mengakui nilai yang diberikan pemerintah itu tidak sama dengan nilai yang selama ini diterima yakni 1,2 juta, tetapi harga 800ribu. Harga untuk operasional, ongkos operator semua cukup.

“Kita targetkan pembajakan sawah ini selesai dalam waktu 15 hari sesuai dengan waktu yang diberikan oleh bapak Bupati Aceh Besar,” pungkas dandim 0101/BS.

Hadir juga dalam kegiatan ketua komisi II Anggota DPRK Aceh Besar, Mursalin, para kepala OPD, kelompok tani, unsur TNI-Polri, penyuluh pertanian dan lainnya.[Ismail]
close