-->

Notification

×

Iklan

Iklan

40 Pelajar Montasik Di Rapid Test

23 April 2020 | April 23, 2020 WIB | Last Updated 2020-04-23T16:17:19Z


Habanusantara.net, Banda Aceh - Dinas Kesehatan Aceh Besar melakukan rapid test virus corona (Covid-19) yang digelar di Puskesmas Montasik, Aceh Besar, Kamis (23/4/2020).

Rapit test dilakukan kepada 40 pelajar yang seminggu lalu kembali dari pulau Jawa. Dimana pada 16 April 2020, para pelajar tersebut kembali dari tempat pendidikan boarding school di Magetan Jawa Timur dan jakarta. Setiba di Montasik, langsung melakukan self monitoring di rumah masing-masing.
Kadis Kesehatan Aceh Besar Anita SKM M.Kes menyatakan bahwa berdasarkan hasil pengamatan tim medis dilapangan, para pelajar tersebut tidak mengalami gejala apapun selama self monitoring. Maka untuk memastikan lebih detail perlu dilakukan rapid test sehingga bisa diketahui hasilnya dan difasilitasi. “Dari uji dengan rapid test, Alhamdulillah semua negatif,” ungkapnya.

Untuk penanganan corona, Anita, mengatakan pihaknya terus menggalakkan pemakaian masker guna mencegah penyebaran covid-19 di Kabupaten itu. Selain itu juga dilakukan pemantauan terhadap warga yang masuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) agar menjalankan proses karantina mandiri. "Pemantauan terhadap ODP ini melibatkan pihak desa yang dengan kesadaran melakukan pemantauan bersama," ujar Anita.

Rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona. Dengan kata lain, bila antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus Corona. 
Namun perlu diketahui juga bahwa pembentukan antibodi ini memerlukan waktu, bahkan bisa sampai beberapa minggu.
Jadi, rapid test di sini hanyalah sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaan penyaring, bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa infeksi virus Corona atau COVID-19.

“Pemerintah Aceh Besar juga telah mempersiapkan rumah karantina bagi yang membutuhkan di setiap kecamatan dalam wilayah Aceh Besar sebagai langkah dan upaya antisipasi dini jika suatu saat diperlukan oleh masyarakat setempat,” pungkas Anita.

Sementara itu, Wakil Ketua TP PKK Aceh Dr Dyah Erti Idawati MT yang ikut memantau pelaksanaan rapid test memberikan apresiasi atas kerja keras dan antisipasi dengan cara jemput bola yang dilakukan oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kabupaten Aceh Besar. “Ini bagian dari upaya kita bersama menjemput bola, mengajak masyarakat melakukan rapid test," ujar Dyah Erti Idawati yang juga istri Plt Gubernur Aceh, 


Ia juga meminta semua Keuchik, apabila ada lagi warganya yang kembali dari luar daerah untuk dapat mengisolasikan secara mandiri di rumah masing-masing dengan mengacu pada protokol penanganan Covid-19 yang telah diatur pemerintah. "Jjka ada warga yang kembali dari luar daerah agar dapat mengisolasi diri dirumahnya," pinta Dyah.()
close