-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Roby Ketua KNPI Bandar Pusaka, Kecam Vandalisme di Tamsar 27

01 Maret 2020 | Maret 01, 2020 WIB | Last Updated 2020-03-01T02:54:56Z

Habanusantara,net l ACEH TAMIANG -- Akhir akhir ini wisata alam menjadi wisata yang amat digemari dengan berbagai alasan yang menyertainya, seperti ingin mecintai alam, ingin lebih dekat dengan alam, ingin merefreshkan diri, ingin mensyukuri nikmat Tuhan, dan banyak alasan lain yang menyebabkan wisata alam sangat digemari.


Di tambah lagi beberapa hari lalu  Bupati Aceh Tamiang, H. Mursil, S.H MKn mengajak SKPK dan masyarakat keroyok Tamsar 27.

Diketahui Tamsar 27 saat ini sedang viral viralnya di Aceh Tamiang, bagaimana tidak, Tamsar 27 menyimpan potensi alam yang sangat indah dengan pemandangan masih asri.

Namun belum lama berselang kunjungan Bupati beserta SKPK Aceh Tamiang ke Bukit Awan dan Tamsar 27, telah terjadi aksi vandalisme di Tamsar 27. Tampak dalam foto-foto tersebut perusakan batu karang dengan tulisan-tulisan dan sampah sisa pengunjung yang menumpuk.

Kunjungan bapak bupati beberapa waktu lalu mengindikasikan keseriusan pemerintah dalam meningkatakan kesejahteraan masyarakat melalui pariwisata alam. Bupati juga mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan pariwisata bukit awan bengkelang dan tamsar 27.

Namun ajakan bupati ibarat air susu di balas air tuba. Keseriusan pemerintah meningkatkan pariwisata di "khianati" dengan adanya aksi vandalisme atau merusak pariwisata, khususnya tamsar 27.

Abdul Robby, S.Sosio selaku Ketua KNPI Kecamatan Bandar Pusaka  kepada Habanusantara menyampaikan, ia sangat mendukung dengan gagasan Bupati Aceh Tamiang yang ingin menjadikan Tamsar 27 menjadi salah satu wisata unggulan di Tamiang.

Namun Roby menyimpan rasa kekecewaan, melihat adanya sebagian wisatawan merusak batu karang dengan tulisan-tulisan dan tambah lagi sampah sisa pengunjung yang menumpuk.

Ia berharap agar masyarakat atau pengunjung yang datang ke objek wisata supaya bersama-sama menjaga Kebersihan lingkungan di kawasan objek wisata kebanggaan masyarakat Aceh Tamiang. Untuk itu, diperlukan kesadaran seluruh pengunjung.

"Kita terus berupaya agar masyarakat lebih sadar akan kebersihan lingkungan, serta jangan ada lagi yang mencorat  coret batu berada di tamsar 27, jika laupun masih ada yang melakukan nya, kami memintak kepada pemerintah untuk di tindak tegas pelaku tersebut, " jelasnya.

Selain dari pada itu, ia juga mengajak seluruh komunitas pecinta alam se-Aceh Tamiang untuk aktif mensosialisasikan pentingnya melestarikan alam kepada masyarakat, sehingga pada tataran aplikatif masyarakat telah mampu menjaga alam dengan tidak merusak karang dan membuang sampah di lokasi wisata. (3ndrik)
close