-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Sikapi 2 Warga Kota Positif Corona, Pemko dan DPRK Sepakat "Lockdown Banda Aceh "

28 Maret 2020 | Maret 28, 2020 WIB | Last Updated 2020-03-27T18:31:09Z

foto Ilustrasi


Habanusantara.net, Banda Aceh – Menyikapi  dua (2) warga Kota Banda Aceh yang dinyatakan positif Covid-19 serta puluhan orang berstatus ODP sebagaimana disampaikan oleh Pemerintah Aceh pada (27/03/20),Pemerintah Kota Banda Aceh akan memberlakukan ‘Partial Lockdown’ atau Lockdown Lokal, terutama kawasan yang tempat tinggal Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan terpapar Covid-19, serta kawasan yang sudah terdata Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Keputusan ini merupakan kesepatan hasil pertemuan Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, bersama Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar, Jumat (27/3) malam, di Pendopo Wali Kota Banda Aceh.

“Mengingat sudah ada dua warga Kota Banda Aceh yang dinyatakan positif Covid-19. serta puluhan orang berstatus ODP sebagaimana disampaikan oleh Pemerintah Aceh, maka demi untuk kepentingan 265 ribu warga Kota Banda Aceh, kita sepakati memberlakukan Partial Lockdown atau Lockdown Lokal untuk wilayah Kota Banda Aceh,” kata Farid Nyak Umar


Dikatakan Farid, Walikota Banda Aceh akan segera menyurati Pemerintah Aceh agar Kota Banda Aceh sebagai Ibukota Provinsi Aceh, dapat diberlakukan ‘Lockdown’.

Pemko dan DPRK Banda Aceh, lanjut Farid, juga akan menyampaikan usulan kepada Pemerintah Provinsi agar dilaksanakan pemberlakuan Lockdown untuk Wilayah Propinsi Aceh. Salahsatunya penutupan Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) di kawasan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar.



“Pemko Banda Aceh akan meminta kepada Pemerintah Aceh untuk mendesak pihak terkait agar Bandara Sultan Iskandar Muda untuk ditutup, ini penting dilakukan karena setiap harinya ada puluhan atau ratusan penumpang yang datang dari Jakarta sebagai kawasan suspect Covid-19. Artinya, setiap hari ada puluhan atau mungkin ratusan ODP akan masuk ke Kota Banda Aceh atau menyebar ke seluruh Aceh,” lanjutnya.

Pemko juga akan meminta kepada Pemerintah Aceh untuk mendesak pihak Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kementerian Perhubungan agar Terminal Type A Batoh dapat dibatasi atau ditutup, terutama untuk bus yang datang dari dan menuju ke Medan, Sumut.

Dengan melibatkan pihak keamanan dan instansi terkait, juga akan dilaksanakan pemeriksaan selektif terhadap bus angkutan barang, pengawasan terhadap orang yang masuk melalui Terminal L300 di Lueng Bata, hingga memperketat pintu masuk dari Pelabuhan Ulee Lheu, terutama untuk orang asing.

“Pemko Banda Aceh akan segera berkoordinasi dengan Pemkab Aceh Besar dengan melibatkan pihak TNI dan Polri, karena banyaknya pintu masuk ke Banda Aceh melalui Kabupaten Aceh Besar,” jelas Farid lagi.

Pemko juga mengantisipasi dampak dari pemberlakuan Lockdown Lokal atau Lockdown Total nantinya, seperti dampak ekonomi, sosial, keamanan, dan sektor kebutuhan masyarakat. Tim Siaga Bersama Penanggulangan Covid-19 Kota Banda Aceh diminta untuk segera melakukan gerak cepat termasuk melakukan mapping (pemetaan) dampak pada warga kota Banda Aceh.

“Pemko melalui dinas terkait akan melakukan operasi pasar untuk memastikan ketersediaan kebutuhan warga, terutama sembako. Langkah ini penting dilakukan karena harga bahan-bahan sembako sudah mulai melonjak naik,” jelas Farid Nyak Umar, Ketua DPRK Banda Aceh.


Berikut Hasil Lengkap Pertemuan Walikota Banda ACeh H. Aminullah Usman SE. Ak.MM dan Ketua Dprk B. Aceh Farid Nyak Umar : 

"Dalam pertemuan mendesak dan darurat antara Kami selalu Ketua DPRK Banda Aceh dengan Pak Walikota Banda Aceh pada Jum'at malam (27 Maret 2020), mengingat sudah ada dua (2) warga Kota Banda Aceh yang dinyatakan positif Covid-19 serta puluhan orang berstatus ODP sebagaimana disampaikan oleh Pemerintah Aceh pada 27/03/20, maka ada berapa poin penting yang Kami sepakati demi untuk kepentingan 265rb Warga Kota Banda Aceh, antara lain :

1. Kota Banda Aceh akan memberlakukan 'Partial Lockdown' atau Lockdown Lokal, terutama kawasan yang tempat tinggal pasien dan terpapar Covid-19, serta kawasan yang sudah terdata Orang Dalam Pemantauan (ODP), 

2. Karena Kota Banda Aceh sebagai ibukota Propinsi Aceh makan Walikota Banda Aceh akan segera menyurati Pemerintah Aceh agar Kota Banda Aceh dapat diberlakukan 'Lockdown' serta mengusulkan Lockdown untuk Wilayah Propinsi Aceh.

3. Pemko Banda Aceh akan meminta kepada Pemerintah Aceh untuk mendesak pihak terkait agar Bandara Sultan Iskandar Muda untuk ditutup, ini penting dilakukan karena setiap harinya ada puluhan atau ratusan penumpang yang datang dari Jakarta sebagai kawasan suspect Covid-19. Artinya setiap hari ada puluhan atau mungkin ratusan ODP (Orang Dalam Pemantauan) akan masuk ke Kota Banda Aceh atau menyebar ke seluruh Aceh, 

4. Pemko akan meminta kepada Pemerintah Aceh untuk mendesak pihak Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kementerian Perhubungan agar Terminal Type A Batoh dapat dibatasi atau ditutup, terutama untuk bus yang datang dari dan menuju ke Medan, Prop. Sumut. 

5. Bus angkutan barang akan diperiksa secara selektif dengan melibatkan pihak terkait dan pihak keamanan, 

6. Pintu masuk dari Pelabuhan Ulee Lheu akan di perketat pengawasannya, terutama untuk orang asing. 

7. Pengawasan terhadap orang yang masuk melalui Terminal L300 di Lueng Bata akan diperketat, 

8. Terkait banyaknya pintu masuk ke Banda Aceh melalui Kab. Aceh Besar, maka Pemko Banda Aceh akan segera berkoordinasi dengan Pemkab Aceh Besar dengan melibatkan pihak TNI dan Polri, 

9. Tim Siaga Bersama Penanggulangan Covid-19 Kota Banda Aceh diminta untuk segera melakukan gerak cepat termasuk melakukan mapping (pemetaan) dampak dari pemberlakuan Lockdown Lokal dan Lockdown Total nantinya, seperti dampak ekonomi, sosial, keamanan, dll

9. Bagi sekolah yang berada di bawah kewenangan Pemko Banda Aceh yaitu PAUD, TK, SD dan SMP sederajat diperpanjang masa libur dan belajar di rumah hingga tgl 1 Juni 2020.

10. Walikota akan meminta para Camat untuk segera menginstruksikan para Keuchik se Kota Banda Aceh untuk mempercepat pembentukan Tim Siaga Covid-19 di setiap gampong, dengan memberlakukan 'Pageu Gampong', akan segera disusun SOP bagi warga yang baru datang dari luar kota serta bagi para tamu yang datang ke gampong, dst

11. Pemko melalui dinas terkait akan melakukan operasi pasar untuk memastikan ketersediaan kebutuhan warga, terutama sembako. Langkah ini penting dilakukan karena harga bahan-bahan sembako sudah mulai melonjak naik, 

12. Perlu segera disiapkan kebutuhan RSU Meuraxa sebagai rumah sakit rujukan bagi pasien suspek Covid-19 seperti kesiapan tenaga medis dan paramedis, kesiapan sarana dan prasarana, kesiapan alat pelindung diri (APD) yang standar bagi para tenaga kesehatan, dll

13. Dipandang perlu agar pemko untuk dapat menyiapkan sebuah tempat khusus (seperti mess atau penginapan) yang representatif bagi para tenaga medis dan paramedis yang menjalankan misi mulia penanganan pasien Covid-19 di RSU Meuraxa sebagai RS milik Pemko Banda Aceh. Termasuk disediakan transportasi khusus antar jemput serta disiapkan segala kebutuhan yang diperlukan konsumsi dll, 

14. Tempat keramaian yang sudah diinstruksikan ditutup spt Warkop, cafe dll namun masih belum maksimal penerapannya akan dilakukan upaya secara persuasif oleh pihak terkait termasuk keamanan. 

15. Proses sosialisasi dan edukasi terkait wabah virus corona akan digencarkan baik melalui jalur pemerintah dari kota ke kecamatan hingga gampong, serta memberdayakan mobil keliling milik pemko. Ini penting dilakukan untuk membentuk kesadaran warga kota akan dampak dan bahaya dari Covid-19,
close