Haba Nusantara.net, Jakarta – Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Al Haytar mengadakan pertemuan khusus dengan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam dalam misi menyampaikan perkembangan terkait implementasi perjanjian damai antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintah Republik Indonesia tahun 2005 silam.
Kedatangan Wali Nanggroe dan rombongan pada Rabu 19 Februari 2020, disambut langsung oleh Dubes Uni Eropa Mr. Vincent Piket yang didampingi Political Advisor Ms. Laura Beke. “Padahal, sudah masuk 15 tahun pasca perdamaian,” kata Wali Nanggroe kepada Dubes Uni Eropa terkait implementasi MoU Helsinki.
BACA JUGA : Presiden Tunjuk Moeldoko Selesaikan Persoalan Aceh
BACA JUGA : Presiden Tunjuk Moeldoko Selesaikan Persoalan Aceh
Pada pertemuan yang berlangsung dii Kedutaan Besar Ini Eropa, Menara Astra, Jakarta, Wali Nanggroe didampingi oleh para petinggi KPA yaitu H. Muzakir Manaf atau Mualem, Kamaruddin Abu Bakar atau Abu Razak, Ketua KPA wilayah Bireuen Darwis Djeunib, dan Juru Bicara KPA Azhari Cage. Hadir juga Ketua DPRA H. Dahlan Djamaluddin, Bupati Pidie Jaya Aiyub Abbas, dan dan Staf Khusus Wali Nanggroe Muhammad Raviq.
Kedatangan Wali Nanggroe ke Kedutaan Besar Uni Eropa di Jakarta ini tidak lain adalah bagian dari upaya mendesak percepatan MoU Helsinki. Seperti diketahui, damai Aceh tahun 2005 merupakan misi pertama Uni Eropa untuk wilayah Asia.
Kepada Vincent, Wali Nanggroe juga melaporkan bahwa beberapa hari lalu pihaknya telah menjumpai langsung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Istana Negara Jakarta.
Selain membahas masalah implementasi MoU Helsinki, Wali Nanggroe juga memaparkan perkembangan terkini kondisi perekonomian Aceh. “Harus diakui pertumbuhan ekonomi Aceh terpuruk akibat konflik yang berkepanjangan. Namun setelah damai, kami berkeinginan untuk menjadikan Aceh sebagai salah satu daerah investor bagi siapapun,” kata Wali Nanggroe sembari menjamin bahwa kondisi Aceh hari ini sudah cukup aman.
Wali Nanggore mengundang Dubes Uni Eropa berkunjung ke Aceh untuk melihat langsung perkembangan dan potensi investasi yang ada di Aceh. Menurut informasi yang disampaikan Wali Nanggroe, Dubes Uni Eropa akan ke Aceh pada 2 Maret 2020.
Vincent Piket, menyambut baik laporan yang disampaikan Wali Nanggroe kepada pihaknya. Selanjutnya, Vincent mengaku hasil pertemuan tersebut akan segera dilaporkan ke pimpinan di negaranya.
"Saya masih baru sebagai Dubes, saya belum terlalu agresif. Namun saya akan laporkan ke pimpinan di negara saya, apa yang saya dapatkan hari ini. Karena ini sesuatu yang sensitif," kata Vincent.[]