-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Masyarakat Diminta Cerdas Memilih Travel Untuk Ibadah Haji dan Umrah

15 Desember 2019 | Desember 15, 2019 WIB | Last Updated 2019-12-19T04:10:29Z

Habanusantara.net, Banda Aceh | Masyarakat diminta untuk cerdas memilih travel saat mendaftarkan diri untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah. Hal itu disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Daud Pakeh kepada wartawan disela sela kegiatan Jamarah, Jagong Umrah dan Haji di Grand Nanggroe, Banda Aceh, Minggu, (15/12/2019).

Daud Pakeh menginginkan agar Masyarakat tidak salah pilih, antara travel legal dan travel ilegal. “Kita tidak menginginkan masyarakat ada yang tertipu dan dirugikan pihak tertentu,” ujarnya.

Daud Pakeh menghimbau kepada travel di Aceh yang belum resmi atau legal untuk segera melaporkan pada Kemenag Aceh.

Ia menambahkan, pihak akan fasilitasi untuk urusan izin, yang penting travel itu punya kelengkapan yang telah ditetapkan Kementerian Agama.

Kanwil Kemenag Aceh itu juga, berharap kepada pemilik travel tidak menyalahi aturan dan betul betul bisa memberikan pelayanan dan kepastian kepada calon jamaah. Itu semua agar pihak travel tidak tersandung persoalan hukum dan memperlakukan para calon jamaah tidak secara ilegal.

Daod Pakeh juga menghimbau kepada masyarakat jika melihat spanduk travel di jalan, itu merupakan travel ilegal. Contohnya seperti terjadi di Aceh Barat beberapa tahun lalu, namun bukan merupakan travel milik orang Aceh.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Haji dan Umrah, Kementerian Agama Provinsi Aceh, Samhudi, menghimbau kepada masyarakat yang ingin ibadah umrah dan haji untuk berhati-hati saat mendaftar di travel.

"Kepada masyarakat yang hendak menjalankan ibadah umrah untuk mendaftar pada travel resmi di Aceh," cetusnya.

Untuk memastikan sebuat travel haji dan umrah legal, calon jamaah dapat melihat di aplikasi "Umrah Cerdas" dan "Haji Pintar". Katanya, di aplikasi itu, semua datanya ada kalau sudah pasti baru mendaftar.

Kemudian, juga pastikan terkait keamanan, dan mengetahui jadwal keberangkatan dan hotel yang akan di inap di Arab Saudi.

“Jika travel tersebut tidak mempunyai prosedur seperti itu, maka dapat dipastikan travel itu palsu,” pungkas Samhudi[]

close