Habanusantara.net- Banda Aceh- Badan Kesatuan bangsa dan politik (Kesbangpol) Aceh menggelar dialog Ketahanan Sosial Budaya (Ketsosbud) berbasis kearifan lokal, di aula kantor bupati Bireun lantai 4, Kamis, (10/2019)
Kegiatan itu menghadirkan 45 orang peserta dari berbagai unsur, diantaranya Tokoh masyarakat, dinas terkait dan pegiat seni dalam lingkungan kabupaten Bireun.
Kepala Badan Kesbangpol Aceh, Drs. Mahdi Efendi, dalam sambutannya secara singkat saat membuka acara, melalui Kepala bidang Ketahanan Ekososbud dan ormas, Musmulyadi, S.Pd.I. MM, mengatakan kegiatan yang diselenggarakan itu dalam rangka memperkuat ketahanan sosial budaya sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa serta menjaga perdamaaian Aceh.
Selanjutnya, kepala Kesbangpol kabupaten Bireun Zaldi, AP. S.Sos, dalam laporannya menyampaikan ucapan terimakasih kepada kepala Kesbangpol Aceh atas terselenggaranya kegiatan itu.
"Kegiatan ini sangat bermanfaat karena akan mendiskusikan adat adat budaya kita yang hampir nyaris terlupakan oleh generasi muda bahkan kita sendiri atau generasi sebelumnya," ujar Zaldi, yang juga salah satu bertindak sebagai narasumber pada kegiatan tersebut.
Sementara itu, narasumber lainnya, Barlian, AW, mengupas beberapa hal terkait dengan budaya budaya yang berkembang dalam masyarakat tempo dulu.
Barlian mengatakan, ada tiga kearifan lokal di daerah Aceh, yakni bahasa, bangunan, dan perilaku kehidupan. Salah satunya, sumur didepan rumah itu menandakan orang Aceh cinta akan kebersihan dan hanya orang orang yang bersihlah yang boleh dipersilahkan masuk ke rumah.
Intinya, kata Barlian, orang Aceh cinta kebersihan, demikian juga bangunan rumah panggung, dibawahnya dapat dijadikan sebagai peningkatan ekonomi keluarga seperti menganyam tikar.
Menurutnya, dengan adanya kegiatan anyaman tikar maka perekonomian keluarga bisa lebih baik.
Dalam kesempatan itu peserta yang hadir bersama bang Barlian (sebutan akrabnya) saling menayakan dan berdiskusi sehingga suasana kekeluargaan semakin kental. (dra/pri)
