-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Serius Menanggapi Program GDAD, Wali Nanggroe Kunjungi BNN Pusat

28 Agustus 2019 | Agustus 28, 2019 WIB | Last Updated 2019-08-28T15:25:07Z

Habanusantara.net, Banda Aceh- Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) oleh BNN Provinsi Aceh yang selama 2 tahun terakhir ini dibawah Pimpinan Brigjen Pol Drs Faisal Abdul Naser MH terus menunjukkan perkembangan yang baik, mulai dari banyaknya terungkap kasus peredaran gelap narkoba, meningkatnya jumlah relawan dan penggiat anti narkoba di Provinsi Aceh, meningkatnya angka penyalahguna yang direhab, gencarnya upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba melalui Kearifan Lokal, pelaksanaan Alternatif Development, hingga Desa Bersinar.

Upaya yang serius dan terus menerus tanpa kendor itu yang dijalankan oleh Brigjen Pol Drs Faisal AN berserta seluruh personel BNNP Aceh sangat menarik perhatian banyak pihak, mulai dari masyarakat kalangan bawah hingga para pejabat dan pimpinan daerah sampai para ulama.

Hal tersebut tidak terlepas dari cara Kepala BNNP Aceh yang satu ini dalam menjalin silaturahmi dan meyakinkan masyarakat, para pejabat, ulama dan pimpinan daerah dalam upaya P4GN di Aceh yang sangat baik dan elegan. Sehingga hal tersebut membuat banyak pihak turut serius memikirkan dan menjalankan upaya P4GN di bumi Aceh Serambi Mekah dengan bersinergi bersama BNNP Aceh.

Salah satunya Yang Mulia Paduka Wali Nanggroe Malik Mahmud Al Haythar menyambut baik atas upaya keras yang dilakukan oleh Kepala BNNP Aceh selama ini, yang sangat peduli dengan masyarakat Aceh dan sangat ingin membangun Aceh menuju Aceh Hebat Bersyariat Bebas Narkoba.

Keseriusan seorang Wali Nanggroe tersebut ditunjukkan dengan melakukan Kunjungan Kerja ke Kantor BNN RI, yang langsung di sambut oleh Kepala BNN RI Komjen Pol. Drs. Heru Winarko, SH., pada Senin 26 Agustus 2019.

Dalam kunjungan tersebut, kepada Kepala BNN, Wali Nanggroe mengatakan bahwa Ia sangat mendukung atas upaya P4GN yang selama ini dijalankan di Tanah Rencong, terlebih lagi program GDAD yang selama ini dijalankan oleh BNN dan BNNP Aceh. 

"Kami juga sangat mendukung kegiatan Bidang Pemberdayaan Masyarakat yang dilakukan BNNP Aceh di bawah kendali Brigjen Pol Faisal AN, melalui program alternative development (baik di bidang pertanian; kopi, jagung, nilam, jahe dan peternakan) dengan menggandeng investor, para ulama, akademisi, tokoh masyarakat dan Pemerintah Aceh untuk bersama-sama mendukung P4GN," ujarnya.

Selain itu, Wali Nanggroe juga menyampaikan kiranya BNN terus memberikan sosialisasi baik tentang GDAD maupun sosialisasikan Bahaya narkoba kepada seluruh masyarakat Aceh, dengan harapan masyarakat Aceh dapat mandiri memproteksi diri dari pengaruh penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

"Pengetahuan dan informasi bahayanya narkoba sudah harus disosialisasikan sejak dini kepada seluruh anak didik mulai tingkat sekolah TK, SD, SMP dan SMA. Dan ini sangat penting untuk menjaga kualitas generasi muda dalam membangun dan menjaga negara sehingga bangsa ini kuat," jelas Wali Nanggroe.

Lebih lanjut Wali menambahkan, dikatakannya dulu Aceh merupakan centra rempah di Indonesia, kaya akan sumber alam, tapi sekarang sudah berubah. "Kita akan bangkitkan lagi dalam kegiatan GDAD ini" jelas Wali Nanggroe (WN) didampingi Ketua DPRA Tgk. Muhammad Sulaiman dan Staf khusus WN, M. Raviq.

Menyambut kunjungan Wali Nanggroe, Kepala BNN sangat senang dengan kunjungan tersebut, Wali Nanggroe yang begitu peduli dengan Kesejahteraan masyarakat Aceh melalui Program BNN Grand Design Alternative Development (GDAD) yang mana untuk merubah prilaku para petani ganja guna menggantikan tanaman yang lebih bermanfaat.

Komjen Pol. Heru Winarko yang didampingi Direktur Alternatif BNN menyarankan agar dalam upaya perubahan tersebut untuk melibatkan para ulama, tokoh masyarakat, dan memanfaatkan Kearifan Lokal Budaya untuk bersama menjalankan upaya P4GN khususnya Program GDAD.

"Perlu kita lakukan peningkatan kerjasama atara BNN dengan Pemerintah Aceh dan masyarakat Aceh, juga BNN akan suport pembangunan Aceh" pungkas Komjen Heru dipertemuan tersebut yang turut dihadiri oleh Karo Humas dan Protokol BNN pada pertemuan tersebut.

Sementara, Ketua DPR Aceh, Tgk. Muhammad Sulaiman menjelaskan Aceh sedang merancang Qanun Narkoba dalam upaya P4GN yang rencananya akan final pada bulan ini.

"Di samping itu, masing-masing Kabupaten dan Kota sudah ada Peraturan Bupati dan Walikota tentang masalah narkoba, dan beberapa gampong (desa) sudah memiliki Reusam (Peraturan Adat) tentang masalah Narkoba," ujarnya.

Begitu pula Majelis Permusyarawatan Ulama (MPU), lanjutnya, juga telah mengeluarkan Fatwa tentang Haram Narkoba termasuk hasilnya.

Diharapkan semua stakeholder yang terlibat dalam penanggulangan narkorba baik dari Kementerian Pendidikan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Kementerian Pertanian melalui dinas terkaitnya di Aceh, BUMN, para ulama dan sebagainya semoga dapat diwujudkan.

Kemudian, Wali Nanggroe beserta rombongan di ajak untuk melihat-lihat hasil dari live skill dari program pemberdayaan masyarakat BNN dari daerah.

Diakhir pertemuan tersebut, Wali Nanggroe dijamu makan siang oleh Kepala BNN.
close