Banda Aceh, Polda Aceh menggelar operasi Patuh Rencong 2019 yang ditandai dengan apel gelar pasukan operasi Patuh Rencong 2019 di Mapolda Aceh, Kamis (29/8) pagi.
Apel gelar pasukan operasi Patuh Rencong 2019 di Mapolda Aceh dipimpin Karo Ops Polda Aceh Kombes Pol. Dedy Irianto, S. H., M. H mewakili Kapolda Aceh.
Hadir dalam apel gelar pasukan tersebut Irwasda Polda Aceh Kombes Pol. Erwin Faisal, S. E., M. Si., para Pejabat Utama, Wadir Lantas, dan para Pamen Ditlantas Polda Aceh.
Kemudian Pejabat instansi terkait yang hadir adalah Danpomdam IM, Kadishub Provinsi Aceh, Kepala Badan Pengelola Keuangan Aceh, Kepala BPTD Provinsi Aceh, Kasatpol PP/EH Provinsi Aceh, Kepala cabang PT. Jasa Raharja Aceh, Kapolresta Banda Aceh, Dandim 0101 BS, Kepala DKKP Kota Banda Aceh, Ketua Organda Provinsi Aceh, Ketua Senkom Mitra Polri Kota Banda Aceh dan para undangan lainnya.
Sementara dibarisan apel terdiri dari personel Polri dan PNS Polda Aceh, TNI, Satpol PP dan sejumlah instansi terkait lainnya.
Dalam apel gelar pasukan itu diwarnai penyematan pita tanda operasi kepada tiga perwakilan personel dari Pomdam, Polri, dan Dishub.
Karo Ops Polda Aceh yang menjadi Inspektur Apel dalam kesempatan itu membacakan amanat tertulis Kapolda Aceh, diantaranya mengatakan, berdasarkan data analisa dan evaluasi operasi Patuh Rencong tahun 2017 dan tahun 2018, angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Aceh telah terlihat adanya penurunan sebesar 8 % khususnya selama pelaksanaan operasi berlangsung.
Pada tahun 2017 terdapat 50 kejadian dan pada tahun 2018 turun menjadi 45 kejadian, dengan korban meninggal dunia terjadi penurunan 28 % untuk tahun 2017 sejumlah sejumlah 25 orang dan tahun 2018 turun menjadi 18 orang, katanya.
Selain itu, selama pelaksanaan operasi Patuh Rencong tahun 2018 juga terdapat 10.963 kasus pelanggaran, yang diselesaikan dengan tilang sebanyak 9.160 kasus dan teguran sebanyak 1.803 kasus. Harapannya angka tersebut terus dapat menurun dari tahun ke tahun, katanya.
Dikatakannya, tingginya angka kecelakaan lalu lintas tersebut sangat berkorelasi terhadap jumlah fatalitas korban, baik korban meninggal dunia, luka berat maupun luka ringan.
Guna mengatasi permasalahan lalu lintas tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya untuk mewujudkan situasi Kamseltibcar Lantas, katanya.
Demi terwujudnya Kamseltibcarlantas yang lebih kondusif, Kepolisian Negara Republik Indonesia, khususnya Polisi Lalu Lintas, yang didukung oleh satuan fungsi lainnya serta melibatkan para pemangku kepentingan, akan melaksanakan operasi Kepolisian dengan sandi "Patuh Rencong-2019" yang diawali dengan gelar pasukan pada masing-masing daerah, katanya.
Dikatakannya, apel gelar pasukan yang dilaksanakan dalam rangka mengawali pelaksanaan operasi Patuh Rencong tahun 2019, bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan personel maupun sarana pendukung lainnya guna mendukung pelaksanaan operasi yang akan digelar mulai tanggal 29 Agustus sampai dengan 11 September 2019 di jajaran Polda Aceh.
Sehingga diharapkan kegiatan operasi dapat berjalan dengan optimal dan dapat berhasil sesuai dengan target serta sasaran yang telah ditetapkan, katanya.
Selain itu, operasi ini dilaksanakan juga sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat guna mewujudkan Kamseltibcarlantas di Provinsi Aceh, katanya.
Dikatakannya, ditinjau dari faktor penyebab kecelakaan di jalan raya, faktor manusia atau pengemudi memiliki andil yang besar.
Oleh karena itu, pada pelaksanaan operasi Patuh Rencong 2019 kali ini, beberapa pelanggaran yang berpotensi terhadap kecelakaan perlu mendapat perhatian untuk dijadikan sasaran prioritas operasi, antara lain, pengemudi sepeda motor tidak menggunakan helm sesuai standar, pengemudi yang tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas, pengendara kendaraan bermotor masih di bawah umur, berkendara dengan kecepatan di luar batas yang telah ditentukan dan sasaran lainnya yang berpotensi terhadap terjadinya kecelakaan lalu lintas, katanya lagi.
