-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Bus Feeder Milik Dishub Kota Banda Aceh Tak Berfungsi

15 Agustus 2019 | Agustus 15, 2019 WIB | Last Updated 2019-08-19T06:13:00Z


Ketua Komisi C, Mahyidin:  Akan Kita Pertanyakan

HN-Banda Aceh- Bus Feeder (penjemput) Trans Kutaraja berukuran mini warna kuning berplat merah, bernomor Polisi BL 7082 AA, bertuliskan bantuan Provinsi DKI Jakarta itu kerap diparkirkan dipinggiran jalan Prada Utama, Gampong Lamgugob, Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh.

Bus Feeder yang merupakan bus pengumpan untuk sarana transportasi  masyarakat tersebut terkesan diabaikan penggunaannya. 

"Ibarat tak bertuan, bus bertuliskan Dishub Kota Banda Aceh dibagian kaca depan atas tersebut terpakir dari pagi hingga petang,"sebut salah seorang warga beberapa hari lalu kepada habanusantara.net.

Menurutnya, bus tersebut saban hari terparkir dipinggiran jalan itu tanpa beroperasi. 

"Bus feeder tersebut bukan sehari dua hari, ataupun sebulan dua bulan, bahkan bertahun sering diparkirkan disitu tanpa bergerak," sebut sumber warga itu.

Dikatakannya, bus tersebut diparkirkan dari pagi hari, sore pas waktu usai kerja baru diambil. 

"Perlakuan itu bukannya sehari dua hari, atau sebulan dua bulan bahkan berjalan tahun," tutur warga yang tak mau disebutkan namanya itu.

Terkadang sangking keselnya, saya berkeinginan menulis 'Bus ini dijual' diatas lembaran kertas dan menempelkannya di badan bus tersebut.

"Habis bus itu tak pernah bergerak dan ditinggalkan saja oleh pemiliknya di badan jalan tersebut seperti tak bertuan," paparnya.

Pantauan media ini, bus tersebut benar adanya terpakir dibadan jalan dimaksud tanpa dioperasionalkan penggunaannya, hingga menjelang magrib kembali terparkir dihalaman kantor Dishub Banda Aceh, Kamis (15/8/2019) malam.

Ketua Komisi C DPRK Banda Aceh, Mahyidin Ali, ketika  dimintai tanggapannya, mengatakan siap untuk melakukan pengecekan terlebih dahulu terkait persoalan tersebut. Karena sejauh ini belum ada laporan warga. 

"Besok pagi akan saya cek dan menanyakannya ke dinas terkait," ujarnya.

Ketika ditanya anggaran untuk operasional bus, Mahyidin mengatakan, jika bus tersebut berplat merah, tentu pasti ada, namun anggarannya bersifat gelondongan (tidak terperinci).

Hingga berita ini diturunkan, Kadis Perhubungan Kota Banda Aceh, Muzakir Tulot, melalui Kabid Darat, Zubir ketika dihubungi berkali-kali lewat Handpone tidak tersambung, sementara lewat WhatsApp yang dikirim membalas lagi rapat di Jakarta. (Hendra/Ali)
close