-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Disbudpar Ajak Bangun Wisata Aceh dengan Cara Halal, Bukan Menghalalkan Segala Cara

15 Juli 2019 | Juli 15, 2019 WIB | Last Updated 2019-07-15T09:37:47Z

Habanusantara.com-Banda Aceh, - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin, SE, M.Si.AK melalui Kapala Bidang Pemasaran, Rahmadhani, M.Bus mengajak semua pihak untuk membangun wisata Aceh dengan cara-cara yang halal, bukan menghalalkan segala cara.

Hal ini disampaikan Rahmadhani, saat membuka acara Peningkatan SDM HPI Aceh dalam Mendukung Aceh sebagai Destinsi Wisata Halal Unggulan, di Kryat Hotel, Banda Aceh, Senin 15 Juli 2019.
Aceh berhasil meraih peringkat kedua sebagai Destinasi Wisata Halal Unggulan Indonesia 2019 dari 5 Provinsi di Indonesia melalui standar Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2019, yang mengacu pada standar global Global Muslim Travel Index (GMTI).

Raihan peringkat kedua itu tersebut menjadi pemicu bagi Disbudpar Aceh untuk terus bekerjasama dalam pengembangan potensi Aceh sebagai destinasi halal uggulan dengan menjunjung tinggi budaya dan nilai-nilai syariah, termasuk dalam penyediaan produk makanan Halal dan usaha pariwisata bersertifikasi Halal untuk memanjakan wisatawan mancanegara yang senantiasa mencari tujuan destinasi wisata berbasis syariah dengan kemudahan mendapatkan usaha akomodasi dan kuliner halal.

Disbudpar akan terus melakukan pembenahan dan persiapan ke arah pengembangan Aceh sebagai destinasi halal unggulan tetap ditingkatkan dengan mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemangku kepentingan untuk ikut berpartisipasi aktif.

"Oleh karena itu, peran seluruh pelaku pariwisata baik dari jajaran pemerintah maupun pelaku usaha memberikan diharapkan dapat ditingkatkan dalam pelayanan kepada wisatawan."

Selain itu, Ia mengatakan, sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Pengembangan dan pendayagunaan sumber daya diharapkan dapat daerah potensi pariwisata dan memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi dengan kunjungan wisatawan pada suatu Daerah Tujuan Wisata (DTW) telah memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi penduduk setempat.

Dengan mengedepankan komponen wisata seperti daya tarik objek wisata, akomodasi, produk kuliner halal, spa, sauna dan massage yang halal, dan biro perjalanan wisata serta pramuwisata yang ramah dan berakhlak baik diharapkan akan mendorong tumbuhnya entitas bisnis halal di lingkungan usaha kepariwisataan di Aceh, sehingga akan meningkatkan jumlah kunjungan yang kemudian akan menjadi sumber pendapatan daerah dan peningkatan taraf perekonomian masyarakat Aceh.

"Kami telah melakukan Sosialisasi Wisata Halal ke beberapa Kabupaten/Kota dan melakukan kegiatan Pelatihan bagi SDM Pelaku Usaha Pariwisata di Aceh dengan harapan semua pihak dapat memprioritaskan kebijakan-kebijakan yang mendukung terealisasinya wisata halal di Aceh secara keseluruhan."

Ia juga mengharapkan, agar para pelaku usaha pariwisata mengurus sertifikat halal pada usaha pariwisata untuk dijalankan.

Selain itu, Rahmadhani mengatakan, pemandu wisata sangat dibutuhkan dalam mendukung dan mempromosikan destinasi wisata halal Aceh, dimana para pemandu merupakan ujung tombak dalam melayani wisatawan yang berkunjung. 

"Dalam menjalankan tugas kepemanduan, para tour guide diharapkan dapat memberikan informasi yang benar tentang Aceh serta mempromosikan Aceh sebagai Destinasi Wisata Halal Unggulan," kata Rahmadhani.[]
close