-->

Notification

×

Iklan

Iklan

2020, Aceh Akan Menjadi Ikon Inacraft

25 Juni 2019 | Juni 25, 2019 WIB | Last Updated 2019-06-25T10:11:01Z

Habanusantara.com, Langsa - Aceh akan menjadi ikon pada International Handicraft Trade Fair (Inacraft) tahun 2020 di Jakarta. Untuk menghadapi event besar tersebut Ketua Tim Penggerak PKK dan Dekranasda Kota Langsa, untuk segera turun ke masyarakat dan melakukan langkah pembinaan kepada para pengrajin karena Inacraft merupakan peluang mempromosikan kerajinan lokal.

Imbauan tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh dan Wakil Ketua Dekranasda Aceh, Dyah Erti Idawati, dalam sambutannya pada acara Pelantikan Ketua TP PKK merangkap Ketua Dekranasda Kota Langsa, sisa Masa Bhakti Tahun 2017-2022, di Aula Kantor Wali Kota Langsa, Selasa (25/6/2019).

“Ibu Nadia Anwar sebagai Ketua TP PKK dan Dekranasda Aceh yang baru langsung dihadapkan pada tugas besar untuk lebih aktif melakukan pendampingan dan membimbing para pengrajin Kota Langsa, sehingga mampu menghasilkan karya yang berkualitas dan dapat bersaing di Inacraft 2020 mendatang,” ujar Dyah Erti.

Untuk diketahui bersama, Pemerintah Pusat setap tahun selalu menyelenggarakan Inacraft di Jakarta, kegiatan ini merupakan arena untuk mempromosikan kerajinan rakyat dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.

“Ini adalah kesempatan langka, untuk menjadi ikon, kita harus menunggu 30 tahun lagi, oleh karena itu, Inaceraft tahun 2020 harus kita manfaatkan semaksimal mungkin untuk memperkenalkan keragaman budaya dan kualitas kerajinan rakyat Aceh,” sambung Dosen Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Unsyiah itu.

Untuk mempersiapkan diri sebagai ikon Inacraft 2020, Dyah Erti sebagai pengurus TP PKK dan Dekranasda Aceh, mengimbau TP PKK dan Dekranasda Kota Langsa untuk melakukan langkah-langkah yang berkaitan dengan membangun citra positif kedua lembaga ini.

“Membangun citra positif TP PKK dan Dekranasdaadalah langkah penting untuk membangkitkan kepercayaan dari mitra kerja. Perbanyak kegiatan di masyarakat, seperti sosialisasi tentang kesehatan bagi Ibu dan anak, pelatihan parenting, dan berbagai kegiatan lainnya, imbau Dyah Erti.

Di samping itu, sambung Dyah Erti, penguatan keluarga dan kerajinan rakyat dan berbagai kegiatan keagamaan perlu dijalankan pengurus PKK di Kota Langsa. Misalnya, menggerakkan majelis taklim, pembinaan kesenian Islam bagi kaum ibu dan remaja, dan sosialisasi aktivitas mengaji bagi anak, dan sebagainya.

Dyah Erti menambahkan, pembinaan bagi kader PKK di tingkat Gampong juga perlu diperkuat, dengan menggelar pelatihan kader untuk Pembinaan keluarga Balita, pembinaan bagi anak berkebutuhan khusus dan lainnya.

“Sebagai Ketua PKK dan Dekranasda, Ibu Nadia juga harus berperan dalam mensosialisasikan pentingnya koperasi bagi keluarga. Saat ini Pemerintah Aceh bertekad melakukan revitalisasi untuk kegiatan koperasi  ini. Kota Langsa diharapkan dapat ambil bagian dalam program tersebut,” kata Dyah Erti.

Terakhir, lanjut Dyah Erti, Ketua PKK dan Dekranasda Kota Langsa, juga memiliki tugas untuk mendorong berkembangnya PAUD. Kaum ibu di Kota Langsa harus mendapatkan pemahaman yang baik terkait dengan pentingnya menyekolahkan anak mereka yang masih berusia bawah 6 tahun di PAUD terdekat.

“Penguatan program PAUD ini tidak terlepas dari upaya kita untuk mewujudkan visi “Aceh Hebat” di masa depan. Serta mewujudkan 1 gampong 1 PAUD. Sejalan dengan semangat PAUD ini, Ibu Nadia hari ini juga resmi dikukuhkan sebagai Bunda PAUD  Kota Langsa, yang memiliki tugas untuk memberi perhatian bagi tumbuh kembang anak demi mewujudkan generasi Kota Langsa yang cerdas, sehat dan menjadi generasi penerus Aceh yang berkualitas,” kata Dyah Erti.

“Selamat bekerja kepada Ibu Nadia Anwar. Dekatlah selalu dengan rakyat agar kita dapat meresapi harapan dan keinginan mereka. Dengan demikian kita dapat mencurahkannya dalam berbagai program guna menjawab harapan tersebut, sehingga dapat membawa kemajuan bagi Kota Langsa, terutama memajukan TP PKK, Dekranasda dan Bunda PAUD Kota Langsa,” kata Dyah Erti.

Tiga Fokus PKK Aceh

Dalam kesempatan tersebut, Dyah Erti juga mengingatkan Ketua TP PKK dan Dekranasda Kota Langsa yang baru saja dilantik untuk menjalankan program PKK dan Dekranasda efektif, yaitu dengan menyusun kegiatan yang sejalan dengan program yang telah dicanangkan di tingkat provinsi.

“Khusus untuk Progam PKK ini, pada rapat Koordinasi  pada 9 Desember lalu, kita telah sepakati bahwa fokus perhatian kita ditujukan kepada 3 isu utama, yaitu Aksi Cegah Stunting, mengaktifkan kembali semangat Gotong Royong  di masyarakat, dan Menggalakkan kampanye membatasi penggunaan gadget bagi anak.

“Angka stunting di Aceh masih sangat tinggi, bahkan menyentuh angka 31 persen. Selain itu budaya bergotong royong juga sudah memudar di Aceh, terakhir, kampanye pembatasan gadget diharapkan bisa mendorong kesadaran orangtua dalam mengontrol anak-anaknya dalam menggunakan gadget,” imbuh Dyah Erti.

Sementara itu, untuk kegiatan Dekranasda, dyah mengimbau untuk memperkuat program pelatihan bagi para pengrajin.

“Bila perlu kita mendatangkan tenaga ahli untuk kegiatan pembinaan itu agar pengrajin lokal mampu memasarkan karya-karyanya hingga tingkat global. Selain itu, kami berharap Wali Kota mendukung hasil kerajinan maupun kuliner dan produksi IKM dalam memenuhi kebutuhan belanja makan minum harisn di seluruh instansi di Kota Langsa.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah Aceh telah mengeluarkan Surat Edaran kepada instansi dan seluruh lembaga yang ada di Aceh untuk menggunakan produk lokal dan produk IKM dalam memenuhi kebutuhan belanja makan minum harian.

“Hal ini sangat membantu mendukung berkembangnya para perajin dan pelaku IKM Aceh karena mereka telah mempunyai pasar pasti, yaitu instansi pemerintah dan seluruh lembaga yang ada di Aceh. dengan metode ini, maka para perajin dan IKM Aceh akan sangat terbantu untuk mengembangkan usaha mereka,” pungkas Dyah Erti.

Usai melantik Ketua TP PKK dan Dekranasda Kota Langsa, Dyah Erti juga berkesempatan untuk meninjau Pameran Lomba Masak Serba Ikan dan Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) tingkat Kota Langsa, tahun 2019.

Dalam Lomba Masak Serba Ikan Kecamatan Langsa Lama berhasil meraih Juara Pertama disusul Kecamatan Langsa Baroe dan Langsa Barat di peringkat Kedua dan Ketiga. Di Lomba B2SA, Kecamatan Langsa Baru kembali menjadi yang terbaik pertama, disusul Kecamatan Langsa Barat dan Langsa Kota di peringkat ketiga.

Para pemenang pertama nantinya akan mewakili Kota Langsa pada event serupa di tingkat provinsi. Selanjutnya, para pemenang di tingkat provinsi akan mewakili Aceh pada event serupa di tingkat nasional.()
close