HN - Pidie- Komisioner Panwaslih Pidie, bersama Kesbangpol Aceh, diskusikan peran ormas dalam Pengawasan Pelaksanaan Pemilu 2019, Rabu (06/03/2019)
Dalam diskusi itu menghadirkan 20 peserta terdiri dari unsur ormas dan kelompok - kelompok strategis lainnya.
Kepala Badan Kesbangpol Pidie Drs. Zulfikar Yacob. MM, mengapresiasi serta mengucapkan terimakasih kepada para peserta dan Kesbangpol Aceh yang telah memilih Kabupaten Pidie sebagai tempat kegiatan.
Dalam kesempatan itu, Kepala Kesbangpol Pidie menyampaikan kondisi terkini Politik Kabupaten Pidie menjelang Pemilu.
"Pilpres tinggal 43 hari lagi Pemda Pidie memprediksi dengan besama - sama bahu membahu kondisi Pidie dinyatakan aman dan pihak pemda juga sudah menertibkan APK yang dipajang ditempat - tempat yang sudah dilarang ," sebutnya.
Diskusi tersebut menghadirkan Junaidi, S. Ag. MH, Panwaslih Kabupaten Pidie sebagai pembicara utama dan menjelaskan terkait peran ormas serta masyarakat dalam pelaksanaan pengawasan partisipatif pada pemilu 2019 mendatang yang berintegritas.
Junaidi memaknai arti integritas adalah jujur keluar dan jujur kedalam baik para kontestan pemilu, pemerintah penyelenggara maupun pemilih sendiri.
"Jika semua kita mampu jujur kedalam dan jujur keluar maka Insya Allah, Pemilu yang akan datang dapat menghasilkan hasil yang baik," sebutnya.
Junaidi mengatakan, terkait adanya pengawasan dari masyarakat atau ormas dalam hal melaporkan pelanggaran agar tidak melebihi batas waktu 7 hari semenjak pelanggaran tersebut ditemukan agar pihak panwas dapat melakukan proses terhadap pelanggaran tersebut, tapi kalau sudah lewat waktu tersebut maka tidak lagi dapat di proses.
Pada sesi diskusi peserta perwakilan dari Srikandi PP menyampaikan dan berharap kepada semua unsur terutama para kontestan dan tim sukses masing - masing agar tidak menodai pemilih pemuda yang di prediksi lebih kurang ada 11.000 karena jika diawal mereka menggunakan hak pilihnya sudah terkontaminasi dengan cara - cara politik yang tidak sehat maka kedepan mereka pun akan melakukan hal yang sama kepada pemilih pemula yang akan datang pula.
Dari perwakilan disabilitas Syukri, mengharapkan agar adanya waktu yang cukup untuk sosialisasi kepada rekan - rekan disabilitas terkait tentang kenetralan penyelenggara juga saling menyampaikan argumen, diantaranya pada petugas pendamping kaum Lansia.
"Saat memilih itu benar - benar orang yang netral tidak mengarahkan kesalah satu calon seperti apa yang disampaikan oleh Nurmalawati," paparnya.
Kegiatan diskusi ini berjalan dengan baik dan semua yang hadir saling adu argumen dan memberikan saran agar pemilu 2019 dapat berjalan dengan baik.
Pada sesi akhir FGD pihak Kesbangpol Aceh, sebagai moderator, Musmulyadi, Kepala Sub. Bidang Ormas Kesbangpol Aceh, memberikan apresiasi kepada semua pihak yang hadir atas kepedulian yang begitu besar dari ormas yang hadir terkait pemilu 2019 mendatang.
Hal tersebut terlihat jelas dalam diskusi dan argumen yang menghiasi ruangan sebagai bukti kepedulian semua pihak terhadap Bangsa.
Lebih lanjut, Musmuyadi, menyampaikan amanat dan arahan Kepala Bidang Ormas, Drs. Kahar Muzakir atas nama Kepala Badan Kesbangpol Aceh Drs. Mahdi Efendi, menganjak semua pihak untuk terus dapat membangun, bersinergisitas agar pemilu 2019 dapat berjalan dengan sukses sehingga persatuan dan kesatuan Bangsa dan perdamaian Aceh bisa terjaga dengan baik," tutupnya.(Pri).