HN-Aceh Besar, Sebanyak 149 Atlet dari 21 Kabupaten/Kota Se Aceh pada cabang olahraga Tarung Derajat bertarung di Pekan Olahraga Aceh (PORA) XIII Aceh Besar yang diselenggarakand I Aula Kampus Universitas Abulyatama, Lam Ateuk, Kecamatan Kuta Baro, Kebupaten Aceh Besar, Kamis (22/11/2018).
Pertarungan tersebut digelar selama empat hari dimulai 22-25 November 2018 yang di buka oleh Bupati Bupati Aceh Besar Ir Mawardi Ali, turut hadir juga Ketua DPRK Aceh Besar Sulaiman SE, Ketua Umum PP PORA XIII Drs Iskandar MSi, PB Kodrat, Ketua Umum Pengprov Kodrat Aceh Muhammad Al Fatah, pengurus KONI Aceh, seluruh Pengkab Kodrat Kabupaten/Kota.
Mawardi Ali menyampaikan, atlet yang dilepaskan oleh Kabupaten Kota itu bagaikan seorang pahlawan yang tujuannya untuk membawa panji-panji dan mengharumkan nama daerah yang di wakili, tentu sebuah kebanggaan besar bagi daerah yang bisa membawa medali yang sebanyak-banyaknya. "Para atlet agar dapat bertanding dengan sportivitas dan menjaga akhlak yang baik, kekeluargaan semua itu tidak terlepas dari menjaga nama baik daerah masing-masing, sehingga tarung derajat ini menjadi sang juara sejati," pesan Mawardi Ali.
Menurut Mawardi Ali, sang juara itu tidak hanya yang memegang medali emas, perak atau perunggu, tapi seorang sang juara itu yang memiliki kecerdasan, sportivitas, ikhlas, semangat, berani dan selalu membela kebenaran itulah hakikat daripada sang juara. "Tarung derajat sudah menampakkan ciri-ciri yang baik, sopan santun, selalu ramah dan tidak cengeng. Ayo tunjukkan kemampuan kalian di PORA ini," pungkas Bupati Mawardi Ali.
Sementara itu Ketua Umum Pengprov Keluarga Olahraga Tarung Derajat ( Kodrat) Aceh, Muhammad Al Fatah berharap kepada para atlet kodrat agar dapat menunjukkan prestasi di matras ini, PORA adalah tempat untuk menampilkan kemampuan seluruh kemampuan yang dimiliki oleh seorang atlet. "Banggakan daerah anda, pulanglah dengan kepala tegak dan prestasi sebagai pemenang membawa nama harum daerah masing-masing," pesan Muhammad Al Fatah
Pada kesempatan tersebut, Al Fatah menuntun para atlet agar dapat menunjukkan sportivitas dalam bermain tentu wajib mengikuti aturan bermain di tarung derajat. Selain itu juga, Muhammad Al Fatah selaku ketua umum pengprov Kodrat Aceh menginginkan para atlet untuk menampilkan karakteristik orang Aceh muncul dalam pertandingan, "Orang Aceh berani, gigih, pantang menyerah dan bermartabat, namun tidak boleh keluar dalam aturan yg berlaku. "Kepada para juri dan wasit agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan menunjukkan sportivitas dan kearifan dan memimpin pertandingan secara adil sehingga tidak ada pihak yang dirugikan," pintanya.
Tarung Derajat adalah seni bela diri berasal dari Indonesia yang diciptakan oleh Achmad Dradjat. Ia mengembangkan teknik melalui pengalamannya bertarung di jalanan pada tahun 1960-an di Bandung.[]