HN-Banda Aceh-Kepala BPKS Said Fadhil,mengatakan wartawan merupakan mitra kerja BPKS. Untuk itu pihaknya berkenginan melakukan ekspose tentang pekerjaan yang telah dan belum dilaksanakan.
Hal tersebut disampaikannya dihadapan sejumlah wartawan, di salah satu rumah makan di Banda Aceh, Minggu, 28/10/2018
"Melihat kondisi keuangan negara yang ada maka dilakukan peralihan sabang menjadi wisata dunia," ujarnya.
Meskipun nomenklaturnya sabang menjadi pulau ekspor -impor. Seiring waktu berjalan Sabang dijadikan sebagai pulau wisata.
"Kebjikan itu diambil sesuai dengan keuangan negara. makanya kita mencoba mengkesing Sabang terlebih dahulu menjadikan sabang sebagai pulau wisata," paparnya.
"Masyarakat tidak lagi menginginkan wacana tapi bukti nyata. Artinya bukan soal suka atau tidak suka sebab mega proyek raksasa ini sebagai ikon yang harus dijalankan," paparnya.
Menurutnya sejak dirinya menjabat sebagai kepala BPKS mau tidak mau harus terima meski aslinya tidak sebanding dengan yang dibayangkan. Banyak masalah yang terdapat disana terkait persoalan hukum.
"Banyak kawan- kawan yang tersangkut hukum. Saya punya komitmen yang tinggi dalam memajukan Sabang. Berkat kehadiran KPK, saya berkeinginan ingin memajukan Sabang
Disini saya ingin menampakan sama awak media hasil kerja saya. Meskipun banyak juga desad desus yang kurang baik terhadap pembangunan Sabang.
Namun saya tetap berkomitmen bahwa akan terus bekerja. Salah satunya, melakukan upaya kerjasama hubungan baik dengan luar dan dalam negeri dalam berinvestasi untuk memajukan pulau Sabang.
"Isu- isu strategis perlu dilakukan karena Sabang tidak bisa dibangun melalui investasi dalam negeri saja tetapi juga membutuhkan investasi luar negeri.
Dikatakannya, hari ini pembangunan Sabang hanya mengalami deviasi 3 persen karena faktor alam. Namun secara keseluruhan Sabang sudah mencapai 36 persen.
"Perlu dukungan masyarakat dan insan pers dalam membangun Sabang," katanya.
Problema Sabang cukup komplek, terkait transportasi dan infrastruktur. Disini kita juga akan melakukan revitalisasi teluk sabang dan itu sudah islah.
Namun fokusnya kita lebih menitik beratkan pembangunan penyeberangan, selain itu juga revitalisai kilo meter nol.
Menurutnya, pulau Sabang masih banyak yang harus kita benahi, artinya dengan dana yang ada kita lakukan yang terbaik.
Dikatakan ada tiga yang harus dilakukan pertama, pembenahan regulasi. "Alhamdulillah, perdagangan disana sudah menggeliat. Artinya, pembenahan regulasi perlu dilakukan.
Kedua penataan aset-aset. "Kita terus bekerja keras dengan kantor keuangan Aceh. Bekerjasama untuk membenahi pendataan aset-aset yang ada.
Ketiga peningkatan sumber daya manusia dengan melakukan pelatihan -pelatihan. Kita harus arahkan apa yang harus mereka lakukan sehingga mereka tidak larut dengan apa yang mereka pikirkan apa yang harus mereka kerjakan.
Dalam kesempatan itu Muslim Daud, deputi umum, BPKS mengatakan saat ini pihaknya fokus pada sumber daya manusia dan keterbukaan informasi publik.
Untuk itu dibutuhkan asistensi media dalam melakukan pembenahan terkait informasi. Artinya, ada hal hal yang harus dan tidak boleh diketahui masyarakat makanya, BPKS membutuhkan tenaga PPID, dan sekarang ini telah kita lakukan kerjasama.
Selain itu juga pihaknya telah melakukan kerjasama dengan komisi informas pusat. Dimana sebelumnya belum pernah dilakukan
Dia mengatakan banyak bimtek yang telah dilakukan, seperti pelatihan bahasa Inggris, security dan penggunaan komputer.
Disamping itu juga banyak kegiatan lainnya seperti suport pendukung dalam penelitian -penelitian
Sementara itu, deputi pengembangan tata ruang dan teknis, Nur Azman, mengatakan Berbicara Sabang tidak bisa berbicara lokal karena Sabang terintegrasi.
Begitupun teluk sabang, karena sebagai persinggahan destinasi. "Kami terus melakukan pembangunan Sabang sebagai destinasi wisata dunia.
Adnan ketua forum keuchik, mengatakan siap mendukung pembangunan sabang dan berkomitmen mengawal pembangunan Sabang.
"Kami sebagai forum geuchik merasa risih dengan pemberitaan yang selama ini di ekspose kemedia yang bersifat menghambat pembangunan Sabang.
Artinya, kalau lah BPKS di goyang maka kami sebagai forum kecik merasa terganggu," tuturnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah deputi dan asistensi BPKS serta puluhan wartawan dari berbagai media, baik cetak, elektronik, dan online.(Hendra)