-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Neno Warisman Hadir, Pendukung Jokowi Kocar Kacir

30 September 2018 | September 30, 2018 WIB | Last Updated 2018-09-30T13:35:00Z



HN-Banda Aceh, Aktivis Perempuan asal Jakarta Tati Widoretno Warisman atau yang akrab disapa Neno Warisman telah hadir di Aceh, Sabtu (29/9/2018) malam. Kehadiran Neno di Aceh membuat panik dan kocar kacir para tim Jokowi di Aceh. 

Betapa tidak, kehadiran perempuan paling aktif menyuarakan #2019gantipresiden, dianggap akan mengganggu citra Joko Widodo di Aceh, apalagi kehadirannya juga dalam rangka menyuarakan hal yang sama yaitu mendeklarasikan #2019gantipresiden, yang akan di selenggarakan di gedung Hj yusriah, Jalan Soekarno Hatta, Lampenerut, Darul imarah Aceh Besar, Minggu (30/9/2018) sore nanti.

Neno Warisman hadir di Aceh bersama sejumlah Tim Sukses Prabowo sandi Muhammad seperti Muhammad Baharudin, Mursal Fadhilah, tanti widanarni Warisman, Tatiek suwartini, Dian Fauziah dan Akmal Fikri diaudin.

Tiba di Aceh rombongan tersebut di sambut tim Prabowo sandi Aceh seperti pakwa dan lainnya di bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang bintang, Aceh Besar, Sabtu (29/9/2018) malam sekira jam 22.45 wib yang dikawal ketat oleh laskar fron pembela Islam (FPI) Aceh.


Komunitas ERCI Aceh Dukung PORA, ini yang dilakukan



Pengamanan ketat tersebut bukan tanpa alasan, dimana Neno sering mendapat cekalan dan dipaksa pulang ke Jakarta oleh kelompok radikal. Terkait dirinya di cekal saat akan mengisi acara deklarasi #2019gantipresiden di Riau, akibatnya, Neno terpaksa pulang lagi ke Jakarta.

Mengetahui kehadiran Neno Warisman ke Aceh, salah satu relawan Jokowi, Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Aceh yang di melalui Ketua DPD Aceh, Tarmizi, langsung panik. Melalui pres rilisnya yang di kirim ke media, Sabtu, 29 September 2018 malam, Ketua Pospera Aceh Tarmizi menuding gerakan 2019gantipresiden dapat memicu perpecahan di masyarakat, dan pihaknya berusaha mempengaruhi pihak keamanan untuk menghentikan kegiatan Neno Warisman di Aceh.

Dalam rilisnya, Pospera Aceh Menolak Gerakan Ganti Presiden dan Menyerukan Kampanye Damai.

“Kita sudah memasuki tahun politik. 7 bulan dari sekarang kita akan melaksanakan pesta Demokrasi untuk memilih anggota Legislatif dan Presiden pada 17 April 2019 nanti secara serentak. Kami berharap kepada seluruh komponen bangsa, agar marilah sama – sama meletakkan semangat persatuan dan kesatuan sebagai dasar utama dalam berdemokrasi. Kita tahu bahwa, situasi berbangsa dan bernegara akhir – akhir ini begitu memprihatikan. Kebencian memalui hoax sengaja dikobarkan agar memicu perpecahan pada masyarakat kita." 

Sedari awal kami sudah melihat bahwa gerakan tersebut adalah gerakan politik yang mencuri start untuk berkampanye lebih awal sebelum memasuki tahapan Pemilu sebagaimana yang diatur oleh KIP. Disamping itu, gerakan ini berpotensi memicu konflik horisontal dikalangan masyarakat di beberapa daerah di Indonesia. Penolakan terjadi dimana - mana seperti di Kepri, Riau, Jatim dan Jabar yang bahkan berakhir ricuh.

Kami mengapresiasi dan menghormati pilihan saudara - saudara kami yang akan melaksanakan Deklarasi Pasangan Prabowo Sandi, besok 30 Septembver di Banda Aceh. Karena hal tersebut merupakan bagian dari proses Pilpres yang sudah diatur oleh pihak penyelenggara Pemilu. Namun demikian kami menyanyangkan dan menolak dengan tegas Gerakan Ganti Presiden yang mendompleng pada kegiatan deklrasi tersebut." Demikian rilis Tarmizi.(*)
close