-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Parpol Diminta untuk pecat Anggota DPRA yang terindikasi Korupsi Dana Beasiswa

14 Juni 2018 | Juni 14, 2018 WIB | Last Updated 2018-06-14T03:42:27Z

HN-Banda Aceh - Semangat untuk meningkatkan mutu pendidikan di Aceh Pasca konflik dan tsunami yang dicanangkan oleh Pemerintah Aceh  hanya menjadi pepesan kosong semata bila perilaku pejabat DPRA melakukannya korupsi beasiswa untuk putra putri yang sedang menimba ilmu di berbagai perguruan di tanah air.

Padahal kita tahu bahwa pendidikan merupakan sebuah pondasi penting bagi daerah yang baru bangkit dari keterpurukan seperti Aceh, maka di pandang perlu keseriusan penegak hukum untuk segera mengusut penggunaan beasiswa bantuan DPRA yang terindikasi korupsi.

Jangan sampai ada kesan di masyarakat bahwa anggota DPRA kebal hukum, untuk itu diharapkan  kasus tersebut segera di usut secara tuntas. Pihak Kepolisian harus tegas jangan sampai kekecewaan kepada DPRA akan bergeser kepada pihak kepolisian karena pihak kepolisian dianggap tidak berani mengusut kasus indikasi korupsi ini. “Jika saja ada oknum DPRA yang masuk sel dan akhirnya dipecat oleh partai yang pengusungnya, berarti rakyat akan percaya kembali kepada pihak kepolisian dan partai politik. namun sebaliknya jika proses hukum dan politik jalan ditempat,” tegas Nasruddin.

Selain itu Ketua Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM) Nasruddin, meminta kepada Parpol yang anggotanya terlibat korupsi harus segera di ganti, agar kepercayaan publik dapat dipulihkan. Konon lagi Tahun 2019 mendatang di Indonesia melaksanakan Pemilihan DPRK, DPRA, DPR-RI, DPD  dan Presiden, ini tentu Partai Politik maupun Individu membutuhkan kepercayaan dan dukungan masyarakat

Maka sudah sepantasnya pimpinan partai untuk mengambil langkah kongkrit untuk menyelamatkan partai, jangan karena satu orang kader yang melakukan korupsi mengorbankan kepentingan partai yang lebih besar.

Lebih lanjut Nasruddin mengatakan isu korupsi dan pendidikan masih  dijadikan visi dan misi  partai politik di setiap kampaye dalam ajang pemilihan Kepala Daerah maupun Pemilihan Legislatif, oleh karenanya ketegasan pimpinan partai sangat diharapkan dalam upaya pemberantasan korupsi di tubuh anggota DPRA. “Korupsi dana beasiswa lebih kejam dari pada narkoba dan pembunuhan, sebab korupsi beasiswa sama saja membunuh masa depan generasi masa depan cerdas secara pendidikan,” kecam Nasruddin().
close