-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Meninggal Karena Asma di Penjara Malaysia, Jenazah Warga Aceh Dipulangkan Hari Ini

17 Mei 2018 | Mei 17, 2018 WIB | Last Updated 2018-09-07T18:32:23Z

HN-Lhokseumawe - Muzakkir (43 tahun), warga Gampong Bluka Teubai, Dewantara Kabupaten Aceh Utara dikabarkan meninggal dunia di Penjara Kajang, Selangor Malaysia. Informasi ini diperoleh dari Abu Saba, Ketua Kesatuan Aneuk Nanggroe Aceh (KANA), sebuah komunitas warga Aceh di Malaysia pada Rabu malam, 16 Agustus 2018.

Berdasarkan keterangan Abu Saba, informasi meninggalnya Muzakkir diperoleh dari dokter di sebuah rumah sakit Malaysia yang mengabarinya bahwa ada warga Aceh tanpa dokumen yang meninggal dunia akibat penyakit asma, Sabtu (28/47/2018). Atas informasi tersebut, Abu Saba mencoba menelusurinya dengan mendatangi rumah sakit dan penjara tersebut.

Hasilnya, Abu Saba menemukan jasad warga Aceh atas nama Muzakkir disana dan menurut otoritas penjara bahwa tidak ada pihak keluarga yang dapat dihubungi otoritas karena tidak ada dokumen yang dimiliki oleh almarhum Muzakkir.

"Setelah saya pastikan jenazah dimaksud benar warga Aceh, saya mengambil foto untuk saya sebar di media sosial dengan tujuan agar ada pihak keluarga yang mengetahuinya. Alhamdulillah, akhirnya ada pihak keluarga yang menghubungi dan menyerahkan dokumen guna tindaklanjut pengurusan untuk pemulangan jenazah", ujar Abu Saba.

Menurut Abu Saba, proses pengurusan untuk pemulangan jenazah telah rampung dilakukan dan rencananya, jenazah almarhum Muzakkir akan diberangkatkan ke Aceh melalui Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara, hari ini Kamis (17/5/2018). Selanjutnya dengan ambulance akan menempuh jalan darat ke Dewantara, Aceh Utara.

Adapun untuk biaya pemulangan jenazah ke Aceh, Abu Saba mengungkapkan biaya sejumlah 4.800 ringgit malaysia merupakan sumbangan dari Yayasan Vihara Murni Sakti, Idi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur melalui Group KANA. Sedangkan untuk biaya ambulance dari Medan ke Aceh Utara bersumber dari Camat Dewantara dan Keuchik Gampong Bluka Teubai.

"Untuk biaya ambulance, banyak pihak yang menawarkan bantuan, termasuk anggota DPD RI asal Aceh yakni H. Sudirman atau Haji Uma serta saudara almarhum sendiri. Namun dari pihak keluarga akhirnya memutuskan untuk menerima bantuan dari pihak kecamatan dan keuchik di kampung halaman keluarga. Karena sebelum ke Malaysia, almarhum diketahui pernah bekerja dikantor Camat Dewantara", sebut Abu Saba.

Dalam hal ini, Abu Saba mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dqn berharap proses pemulangan akan berjalan lancar nantinya hingga tiba dikampung halaman di Dewantara, Aceh Utara[rel]
close