-->

Notification

×

Iklan

Iklan

73.000 Pecandu Narkoba di Aceh yang belum di Rehabilitasi

08 Mei 2018 | Mei 08, 2018 WIB | Last Updated 2018-05-08T18:00:02Z


HN-Banda Aceh, Deputi Pemberdayaan Masyarakat melalui Direktur Pemberdayaan Alternatif BNN RI bersama Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh gelar "Rapat Kerja Dalam Rangka Sinergi Program Pemberdayaan Alternatif Pada Kawasan Rawan dan Rentan Narkoba di Provinsi Aceh" yang dilaksanakan di Arabia Hotel Banda Aceh. Selasa (08/05). Yang dilaksanakan di Arabia Hotel, Banda Aceh.

Rapat Kerja ini dibuka oleh Deputi Pemberdayaan Masyarakat Irjen Pol. Drs. Dunan Ismail Isja, MM yang diwakili oleh Dir. Pemberdayaan Alternatif Brigjen Pol. DR. Juansih, Dra, SH, M.Hum. Hadir juga dalam Rapat Kerja ini Kepala BNNP Aceh Brigjen Pol. Drs. Faisal Abdul Naser, M.H, Ketua Umum Kowani DR. Dewi Motik Pramono, M.Si, Pemerintah Aceh yang wakili oleh Ibu Illiza Sa'aduddin Djamal, Kepala Kesbangpol Aceh Mahdi Efendi, Kasubdit Masyarakat Perkotaan BNN Kombes Pol. Tri Setiadi, SE, SH, Muspida Aceh, Para Kepala BNN Kabupaten/Kota Wilayah Aceh dan para peserta lainnya yang berjumlah 50 orang.

Direktur Pemberdayaan Alternatif Brigjen Pol. Juansih yang membacakan sambutan Deputi Pemberdayaan Masyarakat menyampaikan, Perang besar terhadap narkoba yang diserukan menuntut seluruh elemen Bangsa untuk bergerak melawan kejahatan terorganisir yang bersifat lintas negara. Merespon situasi Bangsa yang berada dalam status darurat narkoba, para pemangku kepentingan dan kebijakan di negeri inipun tidak dapat berdiam diri melihat narkoba menghancurkan Bangsa dan Negara. Untuk menghadapi ancaman ini, semua harus bersatu untuk melindungi Bangsa dan Negara. Pungkasnya.

Kepala BNNP Aceh Beigjen Pol. Faisal AN yang bertindak sebagai narasumber menyampaikan "Benar kata Pak Presiden, Indonesia saat ini sudah darurat narkoba", saat ini yang lebih penting adalah kita bekerja "action" bagaimana caranya daerah kita jangan sampai masuk narkoba. 

Lanjutnya lagi, dalam menghadapi perkembangan narkoba saat ini kita harus betul-betul serius, kita tangani bersama-sama "Kita bersinergi dengan kearifan lokal".  Brigjen Pol. Faisal AN melanjutkan Saat ini Penyalahguna/Pecandu Narkoba di Aceh sudah mencapai angka 73.000 orang lebih yang belum direhabilitasi dan hingga kini BNNP Aceh belum punya Balai Rehabilitasi untuk rawat Inap.

Dalam kesempatan ini Brigjen Pol. Faisal AN juga menjelaskan mengenai Program BNNP Aceh Upaya Pelaksanaan P4GN dengan Berkesisteman dalam Akselerasi Pencegahan Narkoba yang tidak lepas dari kearifan lokal di Aceh. Dimana program ini sudah dijalankan oleh BNN Provinsi Aceh  masuk ke pelosok-pelosok gampong, ke pasar pasar, ke dayah dayah, ke sekolah, ke kampus, ke kelompok kelompok masyarakat, ibu ibu PKK dan sebagainya. Hal ini harus dilakukan bersama sama, bersinergi kita semua, dalam memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba serta kita dapat merehabilitasi penyalahguna/ pecandu narkoba di Bumi Serambi Mekah ini. "Kami tidak bisa melakukannya sendiri tanpa dukungan tanpa sinergitas  kita semua, ini harus dilakukan bersama sama oleh kita semua demi menyelamatkan generasi kita". di sampaikan Brigjen Pol. Faisal AN kepada peserta yang hadir.

Pada Rapat Kerja ini Kepala Kesbangpol Aceh Mahdi Efendi menyampaikan beberapa hal yang pertama Pemerintah Aceh melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Aceh tahun 2018 ini sudah menganggarkan dana untuk BNNP Aceh, kedua berdasarkan keputusan ketua DPRA draf Qanun Tentang Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika sudah masuk dalam prioritas di tahun 2018 ini mudah mudahan dapat disahkan" pungkasnya(rel)
close